Narator POV
"Anna .... " Ernesto melihat seorang wanita dengan pakaian yang sama seperti yang dikenakan Anna dari belakang, dengan seorang pria yang sedang menuntunnya. Ernesto mendekati untuk memastikan bahwa itu adalah Anna. Ernesto melihat wanita itu tiba-tiba pingsan, dan pria itu mengangkatnya.
"Anna...." Ernesto memanggil dan menghentikan pria itu membawanya.
"Maaf... kau salah orang." Kata pria itu. Ernesto hendak mengambil Anna dari pria itu.
"Aku tidak salah orang, dia istriku. Anna." Ernesto masih berusaha mengambilnya.
"Maaf tuan, dia temanku, namanya bukan Anna, dia Febby." Zello mulai berjalan meninggalkan Ernesto.
"Kembalikan dia, dia benar istriku. Jika kau tidak menyerahkannya, kau akan berhubungan dengan polisi." Ernesto mengikutinya sambil menelpon Valenzo.
Zello yang merasa dirinya benar, dia tidak menghiraukan ocehan Ernesto, dan tetap berjalan untuk mencari taksi. Begitu mendapatkannya, Zello langsung masuk dan meminta sopir untuk mengantarnya ke rumah sakit. Ernesto membuka pintu taksi itu dan menarik keluar Zello dari sana.
Ernesto melayangkan tinjunya ke muka Zello, Zello yang tidak siap dengan hal itu langsung tersungkur di lantai. Tapi dia berdiri dan melawan Ernesto. Dan mereka saling tinju sampai Valenzo datang bersama pengawal Ernesto dan memisahkan mereka. Begitu pula dengan sopir taksinya.
"Hey... hey... bung... ada wanita pingsan disini, bisakah kita mengantarnya ke rumah sakit lebih dulu? Kalian bisa melanjutkan ini nanti atau kalian keluarkan wanita ini dari taksiku." Kata sopir taksi paruh baya yang keluar dan melerai mereka.
"Easy Ernest, take it easy...." kata Valenzo kepada Ernesto.
"Dia ingin menculik istriku."
"Sudah kukatakan dia temanku, Febby, bukan Anna istrimu. Dan aku tidak menculiknya. Aku ingin membawanya ke rumah sakit." Zello berbicara dengan emosi sambil menunjuk Anna di dalam taksi. Valenzo melihat ke dalam taksi tersebut.
"Kita hentikan ini semua. Kita bawa Anna ke rumah sakit dulu. Sorry guys. Dia benar Anna istrinya dia. Ini semua hanya salah pafam. Pak, bisa tolong antarkan kami ke rumah sakit terdekat?"
Ernesto duduk di sisi Anna sambil memeluknya sementara Valenzo duduk di sebelah sopir taksi. Begitu sampai di rumah sakit, Ernesto menggendong Anna ke ruang UGD, saat mereka masuk, yang pertama kali suster sapa adalah Zello.
"Dok... apa yang terjadi, ada apa dengan mukamu?" Tanya salah satu suster yang mencari kapas dan memberikannya pada Zello.
"Tidak apa, berikan stethoscope." Kata Zello mengambil kapas dan stethoscope yg suster berikan.
Zello memeriksa Anna, mengabaikan Ernesto yang sedang di tahan Valenzo untuk menghentikan Zello memeriksa tubuh Anna.
"Biarkan dia melakukan tugasnya." Valenzo menahan Ernesto yang ingin menjauhkan Zello dari Anna.
"Sepertinya dia kurang istirahat. Denyut jantungnya sudah normal tidak seperti tadi. Tadi dia sempat muntah, tapi perutnya tidak kembung. Dia akan beristirahat disini sampai dia siuman." Zello menjelaskan.
"Aku akan membawanya pulang sekarang jika dia baik-baik saja."
Zello melepaskan stethoscope nya dan mengalungkan di lehernya.
"Biar ku cek lukamu." Zello menawarkan diri.
"Tidak perlu." Ernesto hendak mengangkat Anna dari tempat tidur.
"Sejak dia masuk ke tempat ini, dia menjadi tanggung jawabku. Jika kau ingin membawanya, kau yang akan berurusan dengan polisi." Ernesto yang tidak suka di ancam, maju menghadapi Zello muka dengan muka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Called Off My Friend's Wed #wattys2018
Romance"Anna.... apa yang kau lakukan?" Emma bertanya kaget melihat yang Anna lakukan dengan calon suaminya. Calon suami Emma bangkit berdiri dari kasur menutupi Anna yang setengah telanjang dengan tubuhnya karena kancing kemeja Anna sudah terpepas, memper...