Narator POV
"Teriaklah mia moglie, aku ingin mendengar teriakanmu memanggil namaku saat aku melakukan ini." Ernesto mendekati muka Anna untuk menciumnya, tapi Anna menghindarinya dengan memalingkan wajahnya. Ernesto kembali mencari vagina Anna.
Anna merasakan lidah Ernesto menyibak bibir vaginanya, menggodanya, dan menyiksanya, sementara tangan Ernesto dengan kelihaiannya mengelus klitoris Anna dengan penuh kelembutan.
Saat lidah Ernesto memasuki vagina Anna, menari didalam diri Anna, bercinta dengan lidahnya, Anna berusaha menahan diri untuk tidak mengerang, dia menggigit bibirnya sendiri agar erangan tidak keluar dari mulutnya, bahkan saat Anna mencapai klimaks.
Penyiksaan yang dilakukan Ernesto terasa sangat menyakitkan tapi disaat bersamaan terasa sangat nikmat bagi Anna. Ernesto menjilati cairan di vagina yang keluar dari tubuh Anna. Membuat Anna terisak menangis menahan hasratnya sendiri yang ingin di simpan dan tidak ingin Ernesto ketahui.
Tapi Ernesto salah mengartikan isakan tangis Anna sebagai penolakan. Penolakan yang sangat menyakitkan bagi Ernesto.
"Dannazione Anna..." Teriak Ernesto sambil memukul kasur, Ernesto bangkit berdiri menjauhi Anna, dia keluar kamar dan membanting pintu seperti yang pernah dilakukannya.
Anna menangis sambil meringkukkan tubuhnya. Anna merasa kesal karena tubuhnya sudah mengkhianati dirinya sendiri sekali lagi. Anna bisa merasakan kenikmatan yang Ernesto berikan disaat Anna menolak kenyataannya.
Ernesto pergi meninggalkan Anna, merasa benci pada dirinya sendiri yang sudah memaksakan nafsunya kepada Anna istrinya yang jelas-jelas menolaknya. Ernesto merasa sakit hati atas penolakan yang Anna tunjukkan.
Sebesar itukah dia mencintai Sandy. Dia membiarkan diriku menyentuhnya tapi hatinya menolakku. Salahkah aku sudah menikahinya karena sangat menginginkan tubuhnya. Aku akan mencari cara untuk kau bisa mencintaiku Anna, akan ku pastikan kau bisa menyerahkan dirimu seutuhnya padaku. Pikir Ernesto.
Anna membasuh dirinya di kamar mandi untuk menghilangkan jejak ciuman yang Ernesto tinggalkan di tubuhnya, jejak ciuman yang masih meninggalkan bekas dan tubuhnya masih menginginkan ciuman itu terulang.
Anna merasa bingung dengan apa yang dirasakannya saat ini.
Kenapa aku ingin dia menyentuhku seperti itu lagi, disaat aku masih mencintai Sandy.... Tidak... ini hanya karena aku baru pertama kali merasakan seperti ini. Aku... sudah mengkhianati hatiku untuk Sandy. Ernest.... seandainya kau memiliki perasaan terhadapku, mungkin aku sudah menyerahkan diriku sepenuhnya tadi. Apa yang harus kulakukan? Bagaimanakah cara aku melupakan Sandy dan belajar mencintai suamiku. Suamiku.... Ernest....
***
Keesokan hari, Anna bangun lebih siang dari yang biasanya. Saat Anna keluar kamar, Anna melihat Ernesto sedang bekerja dengan tab nya, sambil duduk memangku kaki di teras. Piring kotornya masih tergeletak di atas meja. Tapi piring sarapan Anna masih tersusun rapi disana. Anna menghampiri untuk menyantap sarapannya.
"Sudah bangun. Duduklah dan sarapan."Kata Ernesto tanpa mengalihkan pandangannya dari tab nya.
"Hmmmm..." kata Anna mengambil tempat di hadapan Ernesto.
Melihat Ernesto yang sudah rapi mengenakan kemeja polo shirts dan celana warna khaki yang senada, Anna sampai terkesiap melihatnya, jantungnya berdebar-debar seperti orang yang pertama kali bertemu dengan kencan pertamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Called Off My Friend's Wed #wattys2018
Romance"Anna.... apa yang kau lakukan?" Emma bertanya kaget melihat yang Anna lakukan dengan calon suaminya. Calon suami Emma bangkit berdiri dari kasur menutupi Anna yang setengah telanjang dengan tubuhnya karena kancing kemeja Anna sudah terpepas, memper...