Anna Brown POV
"Maksudmu, kau tidak jadi menikah dengan Emma? Mengapa kalian tidak memberitahuku?" Setelah aku agak tenang, dengan penasaran aku bertanya. Dia kembali menenggak brendy nya sambil menatap tajam padaku seolah tidak percaya dengan pendengarannya.
Dia diam dan tidak menjawab pertanyaanku. Lama kami saling diam. Sampai akhirnya aku di kagetkan oleh suara dering handphone ku sendiri. Mike...
"Hallo.... ya Mike... aku baik-baik saja. Aku.... sedang di tempat teman.... ya tentu aku baik-baik saja. Kau tidak perlu khawatir." Aku melirik jam tangan yang belum sempat ku lepas sebelum tidur.
"Aku akan turun 15 menit lagi. Ya... bye..." aku mengakhiri telepon. "Dengar... aku minta maaf atas semua yang aku lakukan. Aku... tidak merencanakan hal itu sebelumnya. Sungguh. Semuanya seakan terlintas seketika di kepalaku dan aku merasa harus melakukannya. Tapi mengenai kau tidak jadi menikah dengan Emma, itu bukan salahku sepenuhnya, kalau saja kalian rujuk dan saling mengerti, aku rasa kalian akan tetap bisa hidup bersama. Iya kan. Dan karena aku sudah minta maaf dan menyadari kesalahanku. Jadi... aku permisi dulu." Kataku sambil berjalan menarik koperku sampai ke depan pintu. "Bye...."
Begitu aku membuka pintu dan pengawalnya yang berdiri di luar pintu melihatku keluar membawa koper, mereka langsung menghadangku keluar.
"Maaf permisi..." kataku berusaha menyelak dari sisi kosong tempat mereka berdiri. Tapi tidak ada satupun dari mereka berdua yang bergerak. Aku menyelipkan badan di antara mereka, dan mereka semakin merapatkan badan juga.
"Hei... tolong beritahu anak buahmu untuk minggir, atau mereka akan kena akibatnya."
"Kalau kau bisa lewat silahkan." Katanya sombong.
Aku berusaha mendorong mereka tapi mereka sama sekali tidak bergerak sedikitpun. Aku menginjak kaki mereka, tapi mereka tidak merasa kesakitan. Aku injak injak injak injak terus, sampai akhirnya aku di bopong masuk ke dalam.
"Hei.... hei... hei... hei....apa yang kau lakukan? Sei pazza ..... Mereka manusia bukan patung."
"Kalau begitu suruh dia minggir." Kataku. Tapi dia malah menutup pintu di belakangnya.
"Sudah kukatakan mulai hari ini kau berada dalam pengawasanku, dan kau akan tinggal di kamar ini, di tempat tidurku." Katanya lalu berjalan kembali ke ruang tamu.
"Apa?" Selaku.
"Kalau kau ingin meninggalkan kamar ini, pengawalku akan mengikuti kemanapun kau pergi. Jika kau mencoba kabur dariku. Aku akan mengirim tubuhmu pulang satu persatu."
"Kau gila? Kau kira aku siapamu?" Aku menantangnya. Sambil mengikuti dari belakang.
"Ohhh ya... apa aku melupakan sesuatu?" Dia berlagak lupa. Lalu melanjutkan. "Ohhh sepertinya aku lupa memperkenalkan diriku. Kalau begitu... perkenalkan. Aku Ernesto Mancini... Dan kau akan menikah denganku minggu depan ...."
Aku terbelalak mendengar ucapannya. Entah orang ini terbentur apa kepalanya sampai dia jadi gila seperti ini.
"Kau sebaiknya memeriksakan diri ke dokter." Kataku pelan tapi menyakinkan. Dia mengerutkan keningnya seolah bertanya untuk apa.
"Kau sudah gila sepertinya. Dan bye.... aku mau sarapan, perutku sudah kelaparan." Aku berjalan meninggalkannya lagi.
"Kau mendengarku. Selesai sarapan, kau akan pergi denganku membeli gaun dan cincin untukmu. Beri tahu temanmu kau akan pergi denganku atau aku yang akan memberitahukan pada mereka." Perkataannya membuatku membalikan badan lagi untuk menghadapinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Called Off My Friend's Wed #wattys2018
Romance"Anna.... apa yang kau lakukan?" Emma bertanya kaget melihat yang Anna lakukan dengan calon suaminya. Calon suami Emma bangkit berdiri dari kasur menutupi Anna yang setengah telanjang dengan tubuhnya karena kancing kemeja Anna sudah terpepas, memper...