Chapter 17🍁✔

35.8K 1.3K 9
                                    


"Selain mulut, otak juga dipake sebelum ngomong"

~Briela (Fake Nerd)

*****

Pagi ini seperti pagi biasanya. Hari ini juga semua awal dari hidupku dimulai. Setelah melalui banyak misi, rintangan dan juga ketegangan. Akhirnya aku kembali menjadi jati diriku sendiri, aku tak perlu menutupi diriku lagi dengan dandanan itu. Walau aku cukup menikmatinya, namun aku akan melepas itu semua. Karna aku lebih senang menjadi diriku sendiri.

Untuk masalah Friska. Emmh-- aku akan mengurusnya nanti. Setelah kejadian diaula itu aku dan juga teman-temanku langsung pulang kerumah masing-masing. Tidak ada niatan sedikitpun untuk melanjutkan pembelajaran disekolah. Cukup lelah melalui itu semua. Dan kami memutuskan menyelesaikan drama ini secepatnya.

Kulihat kedua abangku sudah duduk dikursi meja makan sambil memainkan handphone mereka. Sepertinya tidak menyadari kedatanganku. Ide jahilku pun muncul. Dengan senyum yang mengembang aku perlahan mendekati mereka. Hampir sampai.. Hingga akhirnya..

"Gak usah sok mau ngagetin!" awalnya aku yang sudah menggerakkan tangan hendak memukul meja terhenti seketika. Tanganku yang awalnya menggantung diudara langsung aku turunkan kesal. Dengan wajah kesal dan cemberut aku langsung mengambil posisi duduk disebelah Riel.

"Gak seru ah!! Seharusnya tadi kalian kaget. Eh, malah Gaby yang kaget!" kesalku. Sementara Riel dan juga Steev hanya terkekeh pelan.

"Udah gak usah ngembek. Gitu aja langsung ditekuk mukanya." ucap Riel sambil mengambilkan beberapa lembar roti bakar. Dengan senang hati aku memakannya.

"Eh, udah ada perubahan ternyata. Gini kan lebih enak dilihat." ucap bang Steev setelah menyadari perubahan penampilanku.

"Wihh.. Iya. Kok baru sadar yaa?" timpal Liam sambil memperhatikan wajahku dan juga seragam yang aku kenakan.

Tidak ada lagi seragam yang kebesaran. Sekarang yang ada hanyalah seragam yang pas, tidak kekecilan tidak juga kebesaran. Sudah tidak ada lagi kacamata yang selalu menghiasi mataku. Rambut yang biasanya aku kuncir kebelakang, sekarang aku biarkan terurai. Dan sekarang inilah aku yang sebenarnya.

Aku memutar bola mataku malas. "Ck. Kemana aja baru sadar?!" kesalku.

"Judes amat sih!" cibir Liam kepadaku. Aku hanya menatapnya malas, lalu melanjutkan sarapanku, tak ada niatan untuk membalas ucapannya. Saat ini ayah dan bunda sedang ada diluar kota mengurus cabang perusahaan yang baru. Mungkin untuk 1 minggu kedepan.

"Berangkat yuk. Gaby mau bareng sama abang atau berangkat sendiri?" tanya bang Steev. Aku berfikir sejenak lalu menjawab "Bareng aja. Lagi males nyetir." jawabku.

"Bang Steev yang nyetir. Gak ada penolakan!" ucap Riel santai.

"Hmm."

-------

Semua murid menatap sebuah mobil yang baru saja memasuki daerah sekolah. Bukan mobilnya yang membuat mereka terus saja menatap objek itu. Melainkan dua- oh bukan tapi tiga sosok yang sejak kehadirannya sudah banyak menyita perhatian banyak murid.

Briela(FakeNerd)-END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang