"Kau itu layaknya malam hari. Sepi, sunyi dan dingin, namun indah dalam saat yang bersamaan."--Briela (Fake Nerd)
----
Enjoy my story :)
Jangan lupa klik bintang di bawah :)--Part ini akan lebih banyak bagian Friska :v
---
"Jadi tadi Alfina kesini? Ngapain? Lo gak diapa-apain kan tapi?" tanya Gaby beruntun sambil memutar tubuh Friska ke kanan dan ke kiri.
Friska memutarkan bola matanya malas. Bahkan mereka masih berada di depan pintu apartemen,
"Ck-- lebay banget sih lo! Masih utuh gitu orangnya!" cibir James.
"Diem!" desis Laura tajam. James mencebikkan bibirnya kesal.
"Gue gak kenapa-napa, Gaby. Udah lah lepasin-- kalian juga belom masuk," ucap Friska malas sambil melepaskan pegangan tangan Gaby pada lengannya.
Gaby menunjukkan cengirannya, "Ohiya-- yaudah yuk masuk."
"Ck-- mereka dateng aja pake rombongan udah kayak mau ngedrop apartemen gue aja, njirr!" cibir Friska sambil menutup pintu apartemen.
"Kalo mau minum ambil sendiri di kulkas ya," ucap Friska sedikit berteriak. Saat ini Friska sedang berada di kamar, sementara yang lain sudah berada di ruang kumpul.
Gaby dan Laura duduk di sofa panjang, James, Riel dan Steev duduk lesehan sambil memainkan kartu yang tadi dibawa oleh James, Tasya dan Loli duduk di single sofa sambil memainkan ponselnya.
"Sorry ya gue lama," semua terfokus pada Friska yang baru saja datang sambil membawa sebuah kotak.
Friska mengambi tempat duduk lesehan, "Gue tadi nyari barang ini. Dan untungnya gue masih nyimpen." ucap Friska sambil membuka tutup kotak itu.
Mereka semua- kecuali Friska, memperhatikan dengan seksama isi kotak yang sedang dibuka oleh Friska.
"Apa itu?" tanya Gaby sambil mengambil tempat di samping Friska, diikuti juga oleh Laura, Tasya dan Loli. Jadi sekarang posisi mereka duduk lesehan memutari meja.
Friska mengeluarkan sebuah benda dari dalam kotak itu, "Ini isinya semua bukti dan rencana yang bakal di lakuin sama Alfina." jelas Friska sambil menaruh flashdisk di atas meja.
"Dan ini tempat biasanya dia ngumpul," lanjut Friska sambil menyodorkan kertas ke arah Gaby.
Gaby menerima kertas itu dan membukanya, "Tempat ini?" tanya Gaby memastikan.
"Gue yakin lo pasti tau tempat itu, kan?" tanya Friska.
"Dimana sih emang?" tanya Tasya penasaran sambil merebut kertas yang sedang dibawa Gaby.
Dahi Tasya berkerut, ekspresi wajahnya tampak kebingungan. Karena penasaran, James pun merebut kertas yang dipegang oleh Tasya..
Brian, Steev dan Riel juga ikut melihat isi kertas itu.
"Jalan Garuda gang Mawar nomer 2?" ucap James ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Briela(FakeNerd)-END✔
Roman pour Adolescents"Orang terdekat lebih berpotensi menjadi seorang pengkhianat, dibandingkan orang asing yang berpegangkan kesetiaan" Fransiska Gabriela Leonard Dawson. Kalo penasaran langsung baca🔰🔰🔰🔰 Follow akun author dulu yaa,, Follow akun ig author juga ya...