Chapter~26🍁✔

24.2K 1K 13
                                    


Enjoy my story :)
Jangan lupa klik bintang di bawah yaa ⬇⬇⬇

----

Kembali lagi dengan hari senin. Hari yang penuh dengan eluhan. Upacara dipagi hari, harus berangkat pagi telat dikit guru auto ngegas. Cuaca panas yang terasa belum lagi kalau amanat yang diberikan panjang × lebar × tinggi. Hari senin yang begitu syahdu bukan?

Gaby berkali-kali mengeluarkan nafas kasarnya. Berdiri dipaling belakang ternyata bukan solusi yang pas untuk terbebas dari panas matahari. Diawasi oleh guru dan juga anggota osis cukup mengesalkan dibandingkan berdiri dipaling depan.

"Baiklah sekian amanat yang dapat saya sampaikan. Sekali lagi saya ingatkan kepada para murid-murid untuk fokus dengan pelajaran. Dan juga.. Bla bla bla bla,"

"Ck- kalo gitu terus kapan selesainya sih?!" gerutu Gaby kesal. Awalnya ia sudah merasa cukup lega karena kalimat yang paling Gaby nantikan sudah diucapkan- 'Sekian amanat yang dapat saya sampaikan,,'  nyatanya masih ada ekor yang mengikuti dibelakangnya.

"Balik kelas aja yok," bisik Gaby ditelinga Tasya.

"Ck- nanggung bentar lagi selesai. Sabar dikit makanya." ucap Tasya.

Gaby mendengus kesal, "Tau gitu mending tadi gue nelat aja lah!" cibirnya pelan.

"-Wassalamu'alaikum wr.wb,"

"Alhamdulillah," ucap Gaby dengan suara yang cukup keras.

"Suara lo jaga dikit, njirr!" ucap Laura sedikut gemas.

"Bodolah- penting udah selesai. Udah gak betah gue, panas banget njirr!" ucap Gaby.

"LEBAY," ucap Tasya, Laura dan Loli bersamaan. Gaby mengendikkan bahunya acuh.

----

"Minggir!"

"Jalan masih lebar. Dan kita udah di pinggir,"

"Kok lo nyolot sih?!"

Gaby menahan lengan Tasya, "Udah. Gak usah ribut, cuma hal sepele juga." ucap Gaby.

Alfina menunjukkan smirk-nya.

Gaby maju selangkah lalu menepuk sebelah bahu Alfina 3 kali,

"Ngalah bukan berarti kalah. Gue cuma gak mau nunjukkin kemenangan gue sekarang."  ucap Gaby santai.

Gaby menoleh ke belakang, "Ayok buruan ke kelas. Keburu bel masuk." ucap Gaby kepada ketiga sahabatnya.

"Murid baru tadi ngeselin banget sih! Kesel gue!" kesal Tasya.

"Murid baru itu juga punya nama Tasyaaa," gemas Loli. Tasya mencebikkan bibirnya kesal, "Siapapun namanya, gue gak peduli!" ucap Tasya.

Saat ini mereka sedang berada di perpustakaan. Mereka tidak membolos pelajaran, namun guru yang mengajar berhalangan hadir. Jam kosong? Jangan harap. Mereka berada di perpustakaan karena ada tugas yang harus dikerjakan di perputakaan secara berkelompok.

Pojokan adalah tempat yang dipilihkan Gaby.

"Namanya Alfina Bagaskara. Sepupu Friska," jelas Gaby.  Gaby yang awalnya acuh dan tak peduli dengan perbincangan ketiga sahabatnya mulai tertarik.

Briela(FakeNerd)-END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang