Chapter 40 (Epilog)✔

32.7K 1.2K 94
                                    


"Apakah benar itu kau? Jika iya, maka tak akan pernah aku membiarkan kau pergi lagi."

-Briela (Fake Nerd)

-----

Jangan lupa vomment yaa:)
Sorry for typo:(
Enjoy my story :v

----

Setelah satu tahun semenjak kepergiannya. Semua tampak tak sama lagi. Mereka lebih dingin dan tak tersentuh.

Tak ada lagi senyuman yang menghiasi bibir mereka. Wajah ceria mereka digantikan dengan wajah dingin dan datar.

Memang kepergiannya sangat berpengaruh bagi mereka. Meskipun sudah satu tahun yang lalu, tetap saja tidak ada yang bisa merubah sikap mereka lagi.

Bugh

Brukk

"Maaf kak, maaf. Saya tidak sengaja,"

Tak sengaja siswi itu menabrak Laura hingga beberapa buku yang ia bawa terjatuh.

Tatapan Laura tetap tajam dan dingin.

Siswi itu mengambil buku Laura yang tadi terjatuh, "I-ini kak bukunya, maaf sa-ya gak sengaja." ucap siswi itu terbata-bata. Tangannya bergetar saking takutnya pada kakak kelasnya.

Ya mereka- Laura, Tasya, Loli, Brian dan Riel dikenal sebagai kakak kelas yang dingin, tak suka diganggu dan tak tersentuh. Maka dari itu semua merasa takut jika harus berhadapan dengan mereka.

Laura melihat tangan adik kelasnya itu gemetaran, tapi ia hanya cuek dan tak peduli.

Laura menerima buku itu, "Thanks," ucapnya pelan tepat di dekat telinga siswi itu.

Tak lupa ia menepuk sebelah bahu siswi itu pelan. Siswi itu sempat kaget dengan perlakuan Laura.

"I-ya sama-sama kak," ucap siswi itu.

Di lain tempat--

"Nanti pulang sekolah gue mau kesana. Sekarang hari ulang tahunnya," ucap Riel sendu sambil menatap layar ponselnya.

Brian yang duduk di sebelahnya menatap Riel sendu juga, "Sekarang hari ulang tahun lo juga, bro. Happy birthday ya," ucap Brian. Lalu mereka bersalaman ala pria.

"Thanks, bro. Tapi, ulang tahun gue yang sekarang udah beda. Gak spesial kayak dulu lagi,"

Brian menepuk sebelah bahu Riel, "Gue tau lo pasti kangen sama dia. Gue juga, kita cukup kirim doa aja buat dia. Gue yakin di sana dia juga udah bahagia,".

Riel tersenyum miris, "Iya, gue yakin di sana dia pasti bahagia. Tapi, entah kenapa hati kecil gue bilang kalo dia masih ada di sini. Dia ada di sekitar kita,".

"Lo cuma terlalu kangen dan gak bisa lupain dia. Dia pergi dihadapan kita. Di depan mata kita sendiri, Riel. Lo harus ikhlas dengan kepergiannya." ucap Brian.

Sebenarnya hati kecil Brian juga mengatakan kalau dia masih ada di sini. Namun, logikanya menolak mentah-mentah kata hatinya.

Bahkan dia pergi tepat di depan matanya. Mana mungkin dia masih ada di sini? Itu cukup tak masuk akal.

"Gue punya ikatan batin sama dia. Dan gue selalu ngerasa dia masih ada di sini. Dia belum pergi," ucap Riel kekeh.

Brian membuang tatapannya ke tempat lain, lalu kembali menatap Riel yang tampak kusut itu.

Briela(FakeNerd)-END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang