Chapter~38🍁✔

24.1K 913 11
                                    

Enjoy my story :)
Jangan lupa klik bintang di bawah yaa :*
Sorry for typo.

----

Disini lah aku sekarang. Di kamar yang sudah hampir empat hari tidak aku tempati. Kasur empuk yang sangat aku rindukan. Suasana sepi yang sangat aku rindukan.

Aku duduk di atas kasur sambil memakan buah yang tadi diberikan bunda. Sesekali tangan kananku memainkan ponsel yang sedari tadi berdering tak henti. Membalasi pesan-pesan dari para sahabatku.

"Akhh--" pekik ku saat tiba-tiba aku merasakan sakit pada bagian perutku.

Aku menekan perutku untuk mengurangi rasa sakit,

"Ku mohon jangan hari ini," pintaku dalam hati.

Tanganku kiriku terulur untuk mencari obat yang biasa aku letakkan di dalam nakas, "Dimana sih?!" kesalku saat tak ku temukan barang itu.

Aku semakin menekan perutku. Rasa sakit ini semakin lama semakin menyiksa.

Aku tak boleh menyerah pada keadaan ini. Aku menarik tubuhku mendekat ke nakas. Namun, semakin aku bergerak rasa sakit ini semakin menusuk.

"Akhh--" aku menahan eranganku. Sungguh rasa sakit ini lebih parah dari rasa sakit yang sebelumnya.

Tangan kiriku terus terulur mencari barang itu. Aku menggigit bibir bawahku keras.

Aku tak akan mengeluarkan suara sedikitpun.

Akhirnya. Lega rasanya saat tanganku telah menemukan barang yang ku cari. Aku langsung menelan beberapa butir obat itu tanpa air.

Aku bersandar pada kasur. Menetralkan nafasku yang masih terengah-engah.

Perlahan rasa sakit di perutku menghilang, "Untunglahh.." gumamku pelan.

Drrt drrt drrtt

Dengan sedikit malas aku mengambil ponsel yang ku letakkan asal di atas kasur,

Beepp

"Halo?"

"Lo kenapa udah pulang, bego?"

Tanpa melihat siapa yang menelfon aku sudah tau siapa yang menelfon,

"Gak betah," jawabku malas.

Aku berusaha menetralkan suaraku.

Terdengar suara decakan di sebrang sana, "Ck- lo itu bebel banget tau gak?!"

"Kenapa?" tanyaku.

"Kita ke sana sekarang! Lo jangan kemana-mana!"

Ku lirik jam meja yang ada di atas nakasku.
Pantas saja, ternyata sudah jam pulang sekolah.

Aku membalas dengan gumanan, "Hmm.. Iya,".

Tuut tuut tuutt

Aku menatap layar ponselku, "Kebiasaan langsung matiin telfon," gumanku.

----

Aku menatap pantulan diriku dicermin sekali lagi. Aku tersenyum puas setelah merasa cukup dengan penampilanku.

Hoodie thrasher warna putih dipadukan hot pants jeans putih sangat pas ditubuhku. Tak lupa sepatu fila warna putih menghiasi kaki jenjangku. Sebagai pelengkap aku memakai topi adidas warna putih.

Hari ini aku ingin melanggar beberapa janjiku pada Brian. Aku ingin menghabiskan waktu dengan sahabat-sahabatku.

Tok tok tok

Briela(FakeNerd)-END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang