"Jimin kemana Yoon..?" tanya Jin saat Yoongi duduk disofa.
"Ijin keluar sebentar mencari udara segar.." jawab Yoongi.
"Hmm.." Jin mengangguk-angguk.
"Hyung..bagaimana keadaan Jimin hyung? Apa dia baik-baik saja? Jimin hyung makan dengan baikkan..?" Tanya Jungkook.
"Dia tidak nafsu makan Kook..badannya jadi lebih kurus..." ucap Jin.
"M..Mwo?!" Jungkook terkejut.
"Taehyung sangat berpengaruh dalam hidupnya..tapi kau jangan kawatir Kook..kami akan menjaganya dan menyemangatinya..kami juga berharap ia bisa jadi lebih bersemangat kembali..jadi kau jangan kawatir.." ucap Yoongi.
"N..Ne hyung.." Jungkook menjawab singkat dan duduk diam menyandar pada Jin.
*****
"Haah..." Jimin menghela nafasnya berat sambil menendang-nendang kerikil kecil yang ia lihat.
"Apa kalian sangat sibuk..appa? eomma..? apa kalian lupa masih memiliki aku disini..?" Jimin bergumam sedih menatap ponselnya. Ia berharap appa dan eommanya bisa meluangkan waktu meski sehari saja bersamanya.
"Apa aku harus sakit seperti Taehyung baru kalian akan peduli padaku? Bahkan jika aku sakit sekalipun belum tentu kalian akan peduli bukan..? haha.." Jimin tertawa miris menertawakan dirinya sendiri.
"A! Hyung..! itu milikku..!"
"Coba ambil kalau bisa..! tangkap hyung..! hahaha..!"
"Hyung..!! ahahah maaf hyung!"
"Hahaha..!!"
Jimin menatap sendu kearah kakak beradik yang sedang bercanda dan tertawa bersama, ia tersenyum miris memperhatikan bagaimana kakak beradik itu sangat bahagia menggoda satu sama lain. Ia jadi teringat persahabatanya dulu saat bersama Taehyung.
'mengapa aku tidak bisa merelakanya..? kenapa..?! kenapa..?! Jimin neo jinja paboya..!' Jimin terus saja merutuki dirinya dalam hati dan tanpa sadar ia memukuli kepalanya sendiri.
"Jimin-ah...?!" seseorang menepuk punggung Jimin, membuat Jimin terkejut.
"Ba..Bambam..?" Jimin melihat siapa yang menepuknya.
"Apa yang kau lakukan disini..?"
"Heh..? tidak ada..hanya jalan-jalan.." ucap Jimin sambil menatap Bambam polos.
"Aish..apa kau sudah mulai tidak waras Jim..? aku melihatmu berdiri disini sambil memukuli kepalamu..! apanya tidak ada apa-apa..?!" Bambam mengusak rambutnya frustasi.
"Emm..Bam.."
"Hm..?"
"Jika kau memiliki seseorang yang sangaaat kau sayang..tapi orang itu harus pergi meninggalkanmu suatu saat nanti..apa kau rela..? apa kau siap? Kau bahkan merasa hanya dialah satu-satunya alasan untukmu hidup..lalu setelah dia pergi kau akan kembali sendiri..apa kau akan merelakanya?" Jimin menatap kosong kearah orang-orang yang berlalu-lalang di sekitar mereka.
"Aku tau maksud pertanyaanmu itu Jim.." Bambam menatap Jimin.
Jimin hanya tersenyum tipis pada Bambam. Bambam hanya bisa menatap sedih senyuman Jimin, ia tau arti dibalik senyuman sahabatnya yang satu ini.
"Ah ya Bam..kenapa kau bisa ada disini..?" Jimin tiba-tiba saja mengganti topik mereka.
"Hm? Kebetulan.." jawab Bambam santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anyeong - KTH -[End]
FanfictionKisah dimana sebuah persaudaraan yang retak akibat kecelakaan yang tidak disengaja dan sahabat yang harus rela ditinggalkan oleh sahabatnya. " Anyeong.." - KTH