Mungkin bisa sambil dengerin lagunya Jin yang Epiphany biar ngefeel hahaha
.
.
.
1 Minggu kemudian...
"Ah..! aku merindukan rumah ini..!!" Jimin melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah Kim dengan senyuman yang mengembang.
"Istirahatlah Jim.." Jin tersenyum dan mengusap kepala Jimin lembut.
"Ne hyung.." Jimin tersenyum tipis dan berjalan menuju kamarnya yang sudah disediakan.
"....." Jimin terdiam didepan kamar Taehyung. Ia menghentikan langkahnya ketika melewati kamar itu, ia menatap pintu kamar Taehyung cukup lama dan masuk.
"Hyung..bagaimana kalau kita ajak Jimin hyung Jalan-jalan saat kondisinya sudah baik?" tanya Jungkook sambil bergelayut manja pada lengan Jin.
"Boleh..bagaimana eomma? Appa..?" Jin menatap kedua orangtua Jimin.
"Tidak masalah..kalian mau kemana? Appa akan bayarkan semuanya, kalian pilih saja tempat yang menyenangkan.." ucap appa.
"Belum tau appa..nanti saja saat Jimin hyung sudah lebih baik.." ucap Jungkook.
"Baiklah..sekarang kalian istirahat saja dulu..wajah kalian masih tampak lelah.." ucap appa.
"Ne appa.."
"Eomma akan bangunkan atau panggil saat jam makan malam nanti.." ucap eomma.
"Ne eomma..appa dan eomma juga istirahatlah.." ucap Jin.
_Kamar Taehyung_
Jimin menatap seluruh kamar Taehyung. Ia duduk di pinggir tempat tidur Taehyung dulu dan memandangi foto mereka berdua yang masih ada disana, terletak rapi dinakas dengan frame.
"Taehyung-ah..." Jimin mengambil foto mereka dan memandanginya lama.
"Bogoshipoyo Tae..semoga kau bahagia.." ucap Jimin sambil tersenyum kecil dan memeluk foto tersebut erat. Ia biarkan perasaan rindunya kembali memeluknya, air matanya kembali mengalir dan terdengar sebuah isakan kecil dari bibirnya.
"Hiks.." Jimin semakin mengeratkan pelukannya pada foto mereka.
Yoongi masuk dan duduk disamping Jimin, ia usap punggung Jimin lembut tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
"H..hyung..nan gwaenchana.." Jimin buru-buru menghapus air matanya.
"Gwaenchana..aku tau kau masih merindukannya..jangan ditutupi Jimin-ah..keluarkan semuanya..biarkan perasaan itu mengalir dihatimu untuk saat ini..tapi setelahnya kembalilah tersenyum..kau tidak sendiri mulai saat ini..ada kami bersamamu.." ucap Yoongi dan membawa Jimin kedalam pelukannya.
"H..Hyung..hiks..aku sudah merelakannya..hiks..hiks..dia sudah bahagiakan hiks..hyung.? hiks..hiks..aku benarkan hyung..? hiks..hiks.." Jimin terisak dan memeluk Yoongi erat.
"Ne..dia sudah bahagia Jimin-ah..kau sahabat sekaligus saudara yang baik untuknya..kau benar.." Yoongi mengusap punggung Jimin lembut.
"Hiks..hiks..."
"Dia sedang mengawasimu dari atas sana saat ini Jimin-ah..tersenyumlah.." Yoongi memeluk Jimin hangat dan mencium pucuk kepala Jimin lembut, persis menghantarkan kehangatan seorang Kakak pada adiknya.
"Hyung..." Jimin melepas pelukan mereka dan menatap mata Yoongi.
"ada apa..?"
"Saranghae hyung..gomawo..gomawo sudah menyayangiku dan mengurusku saat aku terpuruk hyung.." Jimin tersenyum tulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anyeong - KTH -[End]
FanfictionKisah dimana sebuah persaudaraan yang retak akibat kecelakaan yang tidak disengaja dan sahabat yang harus rela ditinggalkan oleh sahabatnya. " Anyeong.." - KTH