"Bagaimana keadaan putra saya uisa..?" Appa menghampiri Dokter yang baru saja keluar.
"Kami sudah berusaha tuan..tapi putra anda kehilangan banyak darah..___" ucap sang dokter. Wajah semua yang ada disana berubah sedih, eomma bahkan sudah menangis dalam pelukan Namjoon.
*****
"Kami sudah berusaha tuan..tapi putra anda kehilangan banyak darah dan kondisinya sedang kritis saat ini..Jimin-ssi dinyatakan koma sementara waktu sampai ia dapat membuka matanya kembali.." ucap sang dokter. Wajah semua yang ada disana berubah sedih, eomma bahkan sudah menangis dalam pelukan Namjoon.
"Andwae..uri Jiminie..hiks..hiks.." eomma terus menangis.
"apa kami boleh menengoknya..?" tanya appa.
"Tentu saja..apa Jimin-ssi mau dipindahkan kekamar khusus..?" tanya sang dokter.
"Pindahkan kekamar VIP saja uisa.." ucap appa.
"Baik..kami akan mengurusnya terlebih dahulu dan anda bisa menengoknya setelah itu.." ucap sang dokter.
"Ne..kamsahamnida uisa.." ucap appa dan membungkuk sopan diikuti yang lain.
_Kamar Rawat Jimin_
"Jiminie..bangunlah sayang..jangan buat eomma kawatir... maafkan eomma nak.." ucap eomma sambil menangis dan menggenggam tangan Jimin lembut.
"eomma.." Jin mengusap punggung eomma lembut.
"Depresi sialan..! kenapa harus ada banyak sekali penyakit sialan didunia ini sih?!" Yoongi masuk bersama Namjoon dan mulutnya terus saja mengomel tidak jelas.
"Yoon..mulutmu itu.." Jin menegur sambil menghela nafas berat.
"Memang kenapa? Salahkan penyakit brengsek itu hyung! Setelah penyakit sialan yang membuat uri Taehyung pergi, sekarang depresi?! Yang benar saja! Brengsek! Sibal!" Yoongi dan umpatannya benar-benar sulit direm saat ini.
"Astaga Kim Yoongi..! mulutmu itu benar-benar! Ada appa, eomma dan Jungkook disini..!!" Jin mengusap wajahnya kasar.
"Mian.." ucap Yoongi singkat dan mendudukan dirinya disofa.
"Hyung..." Jungkook cemberut dan duduk memeluk lengan Yoongi.
"Apa..?" Yoongi menatap Jungkook datar.
"Hyung membuat Kookie takut..Jimin hyung belum sadar dan hyung malah marah-marah.." ucap Jungkook manja.
"Iya iya..maaf, aku tidak akan mengumpat didepanmu lagi.." ucap Yoongi.
"Jadi hyung akan mengumpat dibelakang Kookie..?" tanya Jungkook polos.
"Salah juga? Ini mulut, mulutku! Ya suka-suka aku..!" Cuek Yoongi dan memejamkan matanya.
"Huuh..Yoongi hyung menyebalkan.." Jungkook semakin cemberut.
"Anak ini.." Yoongi mencubit pipi Jungkook gemas dan menatap Jimin yang masih terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit. Hatinya sedih melihat Jimin yang lemah dengan berbagai selang dan kabel yang menempel, di tambah masker oksigen yang bertengger indah di wajahnya benar-benar membuatnya teringat akan Taehyung.
"Dia pasti bangun Yoongi-ah.." ucap Jin yang seakan mengerti tatapan Yoongi.
"Aku hanya takut kehilangan dongsaeng lagi hyung.." ucap Yoongi sambil memeluk Jungkook erat.
"Kita semua merasakan hal yang sama Yoongi-ah...berdoalah agar ia segera kembali bersama kita.." ucap Jin menenangkan Yoongi.
"Aku tidak menduga ia akan senekat ini.." ucap Hoseok masih tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anyeong - KTH -[End]
FanfictionKisah dimana sebuah persaudaraan yang retak akibat kecelakaan yang tidak disengaja dan sahabat yang harus rela ditinggalkan oleh sahabatnya. " Anyeong.." - KTH