I.Am I Lucky?

180 29 1
                                    

Sebuah rasa cinta yang tumbuh tidak pada tempatnya, menyiksa, membawa larut dalam lamunan gila entah kenapa rasa kagumku berubah menjadi cinta –Chacha.

Seandainya semua tidak dimulai, semua tidak berlanjut dan tidak membuatku berfikir jauh untuk memilikinya dengan akhir aku yang akan tetap tersakiti –Chacha.

Aku menelusuri tiap lorong apartemen dimana aku tinggal. Rasa penat dan jenuh menyatu menjadi satu kolaborasi dalam otakku yang tidak dapat dibilang pandai ini. Biasanya jika sedang lelah seperti ini aku akan memandang wajahnya dari layar ponsel ataupun laptopku, mendengar dan melihat video-videonya yang terhitung ratusan di laptop membuat rasa penatku sedikit berkurang.

Sudah terhitung 8 tahun aku mengaguminya sebagai seorang idola di dunia hiburan Korea. Aku banyak menyimpan foto-fotonya, membeli lighstick boybandnya, bahkan menyusun setiap poster mereka di dinding kamarku sesuai tahunnya. Sebagai seorang fangirl berimajenasi tentang idol adalah hal yang biasa gadis-gadis lakukan tak terkecuali aku.

Ting tong ting tong...

Bel apartemenku berbunyi menandakan ada mahkluk diluar yang hendak bertamu. Sebelum membuka pun aku harus sedikit waspada mengingat di apartemen yang cukup besar ini hanya aku penghuninya. Setelah melihat layar yang menunjukkan gamabar wajah seseorang yang familiar bagiku aku pun membukakan pintu bercat abu-abu itu meski dengan malas.

"Mwohae? Untuk apa kau datang malam-malam begini?" tanyaku ketus pada gadis itu.(Ada apa)

"Hei, apakah begini caramu menyambut tamu tak berdosa sepertiku? Naneun neol chinggu janna!" balasnya langsung menerobos masuk ke apartemenku meninggalkan aku yang berdecih sebal melihat tingkah semena-mena temanku itu.(Aku ini kan temanmu)

Aku kemudian bergegas menemuinya di ruang tengah mendapati sosok astral itu sedang membongkar-bongkar tasnya dan mengeluarkan 2 lembar kertas yang tidak terlalu ku pedulikan.

"Himikari Mitzuka yang terhormat, ada keperluan apa kau ke rumahku tengah malam seperti ini? Kau mengganggu tidurku yang berharga. Besok hari libur dan kau sudah menyita jam tidurku" kataku menatapnya tak suka.

"Calm down babe! Dengar dulu penjelasanku. Aku datang membawa kabar gembira dan kau bahkan tidak ingin mendengarnya?" balas gadis asal negara Jepang itu mengkibas-kibaskan 2 lembar kertas tadi di depan wajahnya.(Tenang sayang)

"Palli jelaskan" balasku singkat.(Cepat)

"Aku punya 2 tiket fansign untuk besok kita pergi sayang" ucap gadis itu semangat sambil mengangkat tinggi tangannya.

"Mwo? Jinnja? Kyaaa gomawo gadis gilaku"ucapku memeluknya erat sambil melompat-lompat kegirangan seperti kelinci.(Apa/benarkah/terimakasih)

"Geundae kau dapat ini dari mana hah? Aku bahkan sudah mencoba puluhan kali tapi tidak pernah beruntung. Dan sekarang kau bahkan mendapatkan 2 tiket sekaligus?" tanyaku mulai melepas pautan peluk antar aku dan sahabatku itu.(Tapi)

"Bukankah aku pernah bercerita jika aku ini adalah sepupu seorang Park Jimin wahai nyonya Kim yang terhormat?" balasnya dengan nada yang cukup membuatku jijik.

"Ah benar juga! Sebaiknya aku tidur dan memikirkan hadiah apa yang akan kubawakan untuk Yoongi oppa besok. Kajja kita tidur!" ajakku menarik tangan gadis langsing itu ke kamarku.(Ayo)

~AFRAID~

Pagi-pagi benar aku dan Zuka sudah siap untuk pergi ke salah satu stand yang menjual Kpop stuff yang tak jauh dari lokasi fansign kali ini diadakan. Berulang kali aku berkomat-kamit menenangkan jantungku karena bingung ingin membeli apa untuk para idolaku itu. Jangan lupakan fakta bahwa aku bahkan sudah mempersiapkan 7 lembar sticky notes berisi kalimat singkat yang akan kutanyakan nantinya dalam durasi beberapa detik.

AFRAID[Jung Hoseok|Min Yoongi|Kim Chacha]Where stories live. Discover now