IV.WHAT'S THAT?

67 17 0
                                    

Sesuatu dimulai bukan tanpa alasan. Tapi terkadang beberapa alasan terasa kurang tepat menjadi awal permulaan itu sendiri.

Buang ketakutan itu! Jika terlalu menyiksamu pergi cari sandaran yang mampu membuatmu merasa nyaman.

Jiwaku berlari ria entah kemana. Kenapa rasanya sesakit ini? Kenapa semua muncul lagi? Tapi mengapa juga kau sangat sulit digapai? Apakah aku yang terlalu berharap?

Gadis bersurai blonde itu kembali melangkah menerobos derasnya hujan sore ini. Dia terisak dan sesekali terjatuh di pinggiran trotoar. Entah apa yang sedang gadis itu pikirkan hingga membuatnya kembali seperti ini.

Malam telah datang dan jam dinding kini menunjukkan pukul 21.00 kst. Gadis itu pun sudah pulang dengan kondisi basah kuyup, rambut yang berantakan tak lupa dengan bibirnya yang memucat. Matanya membengkak entah sudah berapa jam ia menangis.

"Kenapa tidak sakit hiks" rintihnya sambil terus menggoreskan pisau menyayat kulit putihnya.

"Kenapa tidak luka hiks hiks" gadis itu terus menangis tanpa menghentikan aktivitasnya menyayat kulitnya itu.

~*~

Sudah hampir setengah jam Zuka menekan-nekan tombol bel apartemen gadis itu dan tampaknya tidak ada tanggapan dari si pemilik. Cukup jenuh dan hatinya mengatakan ada hal yang tidak beres, Zuka pun memutuskan untuk memasukkan digit paswoord yang sebenarnya memang dia tahu, tapi dia terlebih dahulu harus menekan bel mengetahui temannya itu bisa saja marah jika ada orang yang sembarangan mengakses apartemen miliknya.

Zuka sedikit khawatir karena hari ini Chacha membolos kuliah, tak biasanya gadis itu seperti ini pikirnya. Setelah mendapati apartemen Chacha yang berantakan seperti tempat yang habis dijadikan lokasi tawuran, kecemasan Zuka semakin besar. Gadis itupun menerobos masuk kamar Chacha, mendapatinya dalam keadaan lemah.

Zuka langsung menghampiri tubuh lemah itu dan dibawanya berbaring dikasur. Diamatinya tempat dimana Chacha tadi pingsan dan menemukan sebuah pisau lipat, pisau pemotong ikan, dan racun serangga. Zuka hanya bisa menggeleng frustasi dengan kelakuan temannya itu.

"Kau mulai lagi Cha!" desisnya menunduk.

Drrt Drrtt

Ponsel gadis itu berbunyi membangunkan sang pemilik dari tidurnya. Diamatinya tubuhnya yang sudah berganti pakaian, ada nampan di atas nakas, dan tak lupa sahabatnya yang tertidur pulas di sampingnya.

"Kau merawatku lagi" gadis itu tersenyum mengusap lembut pipi sahabatnya itu.

Merasa terganggu dengan getaran ponselnya yang tak kunjung berhenti, gadis itupun mengusap layarnya mengangkat panggilan itu.

"Yobosseyo" nada ketus gadis itu sangat ketara.(Halo)

"Kau terganggu Cha? Maaf merusak suasana pagimu" balas orang ditelepon itu yang jelas-jelas Chacha kenal suaranya.

"Hoseok oppa?" tanya gadis itu memastikan.

"Hahaha! Akhirnya kau mengenalku juga. Bisakah kita bertemu?"

Bertemu? Bertemu dengan idol? Tentu saja aku mau-batinku

"Untuk apa oppa?"

"Kau kehilangan sesuatu kan? Akan ku kembalikan"

"Tapi apa?"

"Datang saja ke alamat yang akan kukirim jam 4 sore"

"Baiklah"

"See you Cha"

"Nee oppa"(iya)

Terkadang ada saja hal-hal yang tak terduga membuat suatu pertemuan bukan menjadi yang terakhir melainkan menjadi awal.


TBC :)

TBC :)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
AFRAID[Jung Hoseok|Min Yoongi|Kim Chacha]Where stories live. Discover now