Perlahan netra hitam Yoongi terbuka dan mulai menelisik setiap sisi ruangan yang sedang ia tempati. Kepalanya kelewat pusing dengan tubuh yang juga terasa sangat lelah. Yoongi menyadari bahwa tubuhnya kini topless saat merasakan sebuah tangan kecil bertengger pada perut ratanya.
Yoongi menyingkirkan tangan itu perlahan agar si pemilik tak merasa terusik. Berdiri dengan susah payah setelah menyingkap sedikit selimut, Yoongi kini medekati cermin yang tak jauh letaknya dari kasur. Membalik tubuhnya perlahan, Yoongi pun sadar punngungnya terkoyak membentuk lambang bintang. Pantas saja dari tadi ia merasa perih disekitar punggungnya.
Jika lebih diperhatikan Yoongi memang terlihat lebih mencolok sekarang, kulit pucat, tampang dingin ditambah iris hitamnya yang tampak mulai kebiruan. Bahkan sebelum menjadi vampir seperti ini orang lain akan percaya dengan bualan jika Yoongi itu adalah vampir. Tampangnya sangat mendukung –sungguh.
Yoongi memutuskan untuk kembali berbaring setelah melihat jam yang masih menunjukkan pukul 04:00 dini hari. Tangan kirinya mengangkat kepala gadisnya guna menjadikan tangan kanannya menjadi bantal bagi sosok disampingnya. Tubuh mereka kini berpelukan menyalurkan kehangatan masing-masing.
"Tubuh kita sama-sama dingin" ucap gadis itu mengeratkan pelukannya.
"Kau bangun?" tanya Yoongi mengecup pucuk kepala gadisnya.
"Maafkan aku! pasti semalam sakit sekali bukan?"
"Jangan merasa bersalah begitu, bukankah menjadi vampir itu keren? Aku suka wujudku sekarang" Yoongi menimpali.
"Jangan berkata begitu demi membuatku senang"
"Aku serius"
"Aku percaya. Aku mencintaimu –sangat. Berani meninggalkanku akan kupastikan darahmu habis kuhisap" gadis itu mengancam.
"Baiklah nyonya Min." Kata Yoongi disertai kekehan kecil.
~
Hoseok masih betah berdiri di depan pintu apartemen bercat abu-abu itu. ingin menekan bel pun dia sedikit ragu. Apa jawabannya jika ditanya apa alasannya kemari? Haruskah dia katakan rindu padahal mereka tak ada hubungan sama sekali? Atau sekedar singgah? Siapa yang ingin sekedar singgah di apartemen lantai paling atas jika hanya sekedar basa-basi apalagi jika yang singgah adalah seorang bintang. Apa dia tidak punya jadwal penting? Jika pun tidak ada lebih baik istirahat bukan?
"Ingin pulang?" tanya Chacha melihat Yoongi kini sudah selesai sarapan.
"Iya, aku ada pertemuan penting dengan PD-nim soal comeback kami" balas Yoongi menghabiskan jus apelnya.
"Baiklah, ingat yang kukatakan tadi,jangan terlalu tertekan atau cemas! Sosok vampirmu akan muncul ketika kau merasa terancam atau sedang takut! Ini juga agar kau tahan dengan sinar matahari" peringat gadis itu menyuntikkan cairan pada lengan sebeah kanan Yoongi.
"Haruskah kita menikah?" tanya Yoongi santai.
"M-mwo? Jangan gila oppa! Aku masih kuliah" balas gadis itu dengan rona merah di pipinya.
"Ah ternyata vampir juga bisa malu. Kau bisa tetap kuliah meski sudah menikah" balas Yoongi.
"Aku belum siap"
"Jadi bagaimana kita menjadi kuat jika tidak saling menyentuh seperti penjelasanmu itu?" tanya Yoongi menatap datar gadis disampingnya.
"Kita bisa melakukannya bahkan sebelum menikah"
"Kau yakin?"
"Tentu saja"
Yoongi memakai mantelnya kemudian mendekati pintu keluar dengan Chacha yang masih asik memeluk tubuhnya dari samping.
"Kau akan datang malam ini?" tanya Chacha.
"Tentu saja! Bukankah kita harus menuntaskan apa yang harus dituntaskan nyonya Min?" Yoongi mengangkat sebelah ujung bibirnya.
"Otakmu mesum sekali"
"Kau yang memulainya sayang"
Yoongi membuka pintu dan sedikit terkejut mendapati presensi Hoseok di depannya. Hoseok pun sama terkejutnya disusul Chacha yang tiba tiba melepas pelukannya pada Yoongi.
"Ada apa kemari Hob?" tanya Yoongi datar.
"Ingin menjemput hyung"
"PD-nim yang meminta?"
"iya, kalian berkencan? Wuah, kau gerak cepat hyung" Hoseok tertawa renyah mencairkan suasana.
"Begitulah" balas Yoongi singkat.
"Baiklah ayo kita kembali" ajak Hoseok.
"Aku pergi! Nanti malam aku ingin makan di sini" Yoongi mengusap pelan kepala gadisnya.
"Baiklah, hati-hati dijalan"
Yoongi berjalan setelah berhasil mencuri kecupan singkat dibibir gadisnya. Jangan tanyakan Hoseok, dia bahkan sudah masuk ke lift dengan perasaan kecewa. Dia kalah lagi. tidak Nar Ri dan kini Chacha. Kenapa cinta begitu kejam untuk Hoseok pikirnya.
tbc
YOU ARE READING
AFRAID[Jung Hoseok|Min Yoongi|Kim Chacha]
Fanfiction[On Going}... Zuka langsung menghampiri tubuh lemah itu dan dibawanya berbaring dikasur. Diamatinya tempat dimana Chacha tadi pingsan dan menemukan sebuah pisau lipat, pisau pemotong ikan, dan racun serangga. Zuka hanya bisa menggeleng frustasi deng...