1. Runch dan Sugar

3.8K 376 20
                                    



Sayuran yang sejak 10 menit tadi ia rebus kini nampak masak, dengan hati-hati ia meniriskannya dan mulai menyiapkan roti sejenis panekuk, untuk selanjutnya diisi dengan sayuran dan saos. Ketika akan menggulungnya, tiba-tiba ponselnya berdering. Temannya satu club yang memanggil.

"Ya, Anson. Ada apa?"

'Sugar, kamu harus kesini. Ada tamu special yang datang!' Anson memekik heboh di seberang sana

"Aku akan kesana jam 9 nanti"

'Hey, kamu tak boleh melewatkannya atau kau akan menyesal. Dia ini rapper kondang lho'

"Benarkah?"

'Ya, dia sekedar datang hanya untuk bernostalgia. Katanya sih, dia pernah bekerja di sini juga. Tapi dia sekarang jadi seorang komposer, rapper, dan penulis lagu. Walaupun agensi kecil sih, tapi pokoknya kamu wajib nonton! Dia ini cukup hot loh, siapa tahu kau—'

"Please stop, aku sedang makan. Jangan membuat nafsuku hilang" dengusnya

'Hey, stripper cantik. Kupikir pria ini akan jadi tipe mu, yahh... siapa tahu kau tertarik. Mungkin kalau ada kesempatan aku akan berkenalan dengannya hahaha...'

"Pria-pria yang ku tiduri mayoritas tipe ku kalau kau lupa, baiklah. 30 menit lagi aku akan datang, bye! Sugar memutuskan sambungannya sepihak

Kunyahannya berhenti, ia menghela napas. Lelah dengan profesi kotornya ini. Sudah ia putuskan kalau ia akan berubah, lagipula bekerja seperti itu kesehatannya lah yang jadi resiko, dia tidak ingin terjangkit penyakit menular seksual. Hiiih... sungguh mengerikan.

"Baiklah, ini yang terakhir" gumamnya

.........

Sesuai janjinya, ia datang ke Artifice Bar, tempatnya bekerja sejak 2 tahun belakangan. Seharusnya ia datang jam 9 malam nanti, tapi karena Anson menelponnya, juga sedikit penasaran dengan sosok Rap Monster. Rapper tersebut katanya akan tampil dalam 25 menit lagi. Selagi menunggu, ia lalu memesan minuman di meja bar.

"Hi Sugar"

"Oh, Jane. Segelas tequila please"

"Wait a minute, ok?" sambil meracik, wanita yang akrab disapa Jane itu melirik Sugar yang tengah terbengong

"Tumben kau datang lebih awal"

"Anson bilang akan ada penampilan dari Rap Monster itu"

"Oh, kau harus menontonnya! Dia idola anak muda sekarang lho" Jane terkikik, kemudian menyajikan pesanan Sugar

"Apa kau pernah bertemu sebelumnya?" Sugar menyahut yang kemudian menenggak tequila nya

"Aku kan sudah lama disini. Tentu, aku pernah melihatnya. Tapi hanya beberapa bulan sebelum dia keluar dan bergabung ke komunitasnya"

"Dia gay?"

"Entah, kurasa both. Kulihat dia pernah menggandeng beberapa wanita dan juga pria"

Sugar mendengus, bukan jijik. Hal semacam itu wajar disini, "Ok, thanks infonya"

"Lihat, dia sudah naik ke panggung. Cepatlah! Kau harus berada paling depan" Jane berseru semangat

.........

Mataku mengikuti setiap pergerakannya, si pria jangkung berambut blonde dan memiliki tato di sana-sini, Wow! Hot af. Anson tidak salah. Hanya sekedar melakukan check sound saja dia telah membuatku merinding, dari deheman yang ia lakukan, kutarik kesimpulan bahwa dia memiliki suara bass yang husky-husky gitu. Duh, beneran tipeku banget.

[END] Sampah Masyarakat -NamgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang