23. Penangkapan

1.2K 213 11
                                    


Sugar masih berdiri gemetar, Runch tiba-tiba menariknya hingga menepi di dekat pintu. Keduanya membiarkan para polisi berseragam hitam tersebut untuk memasuki apartemennya. Suara bedebum langkah terdengar ribut, polisi-polisi tersebut langsung mengepung pergerakan Seokjin.

"Tetap di tempat, Mario!"

Ia yang merupakan tersangka itu langsung memberikan perlawanan. Baku hantam pun terjadi, beberapa polisi yang mencoba menangkapnya jatuh tersungkur akibat tendangan keras Seokjin. Kelengahan para polisi tersebut langsung digunakannya untuk kabur dengan memecah jendela apartemen lalu melompatinya.

Ia turun dari balkon satu ke balkon bawahnya dengan lincah. Geraman itu terdengar nyaring, mereka kesal telah kecolongan buronannya. Beberapa tembakan dilepaskan random, sampai salah satu dari mereka berhasil mengenai kakinya. Seokjin terjatuh dengan kaki kanannya yang tertembus peluru.

"Argh!"

Seokjin memejam kesakitan. Ia merasakan kedua tangannya ditarik ke belakang, sebuah borgol berhasil melumpuhkan pergerakannya.

"Ayo ikut kami!"

Sambil jalan terpincang-pincang, Seokjin dipapah oleh dua orang polisi menuju mobil. Matanya tak sengaja menangkap sosok Joseph di balik mereka, Seokjin memandangnya datar ketika Joseph tersenyum sendu. Sahabatnya itu dengan berani mendekatinya, menepuk pelan bahunya sambil berbisik. "Sebenarnya aku telah tertangkap duluan. Mereka menjadikanku umpan untuk menangkap mu, maaf, aku terpaksa dan tidak bisa berbuat apapun"

Sementara di apartemen, mereka harus pasrah ketika orang-orang itu menggeledah tempat tinggalnya, baik Runch maupun Sugar juga diminta ikut diperiksa di kantor polisi, mereka dikawal dari depan belakang sampai memasuki mobil. Dari jendela, keduanya bisa melihat Seokjin yang tertunduk pasrah saat berjalan. Di sampingnya, Runch mendengar helaan napas Sugar yang otomatis membuatnya menoleh.

"Aku tidak menyangka kakak ku ternyata buronan polisi"

........

Berulangkali matanya melirik Runch di sampingnya yang nampak tenang, berbanding terbalik dengannya, Sugar sedang gugup sekali. Mereka duduk di ruang interogasi bersama dua orang pria yang satunya sibuk mengetik sesuatu di laptopnya, sedangkan temannya mengawasi mereka dari samping.

Sugar yakin jika kakaknya pasti tengah diinterogasi di ruang lain. Kekhawatiran setelah melihat cara jalan Seokjin yang pincang membuatnya bertanya-tanya, 'Apakah dia baik-baik saja? Apakah dia diinterogasi dengan satu kaki yang terluka? Apakah polisi-polisi tersebut telah mengobatinya?'

"Ekhem..."

Satu deheman dari salah satu polisi membuyarkan lamunan Sugar.

"Tolong perkenalkan diri kalian dan apa hubungan kalian dengan Mario," titah pria tersebut

"Maaf, Mario?" Sugar kebingungan

"Maksud ku, Seokjin Min," koreksinya

Runch menyamankan posisi duduknya, ia memilih menjawab duluan. "Nama asli ku Kim Namjoon, di sini aku dikenal sebagai Runch. Berasal dari Korea Selatan. Aku datang kemari untuk bekerja sebagai penyanyi. Hubunganku dengan Seokjin adalah dia adik sepupuku, kemarin lusa dia tiba-tiba datang ke apartemenku untuk menginap. Aku sama sekali tidak terlibat apapun dengan pekerjaannya"

Seusai mengetik semua keterangan Runch, polisi tersebut lantas melirik Sugar. Buru-buru ia ikut bersuara. "Aku Min Yoongi, di kenal sebagai Sugar di sini. Aku juga berasal dari Korea selatan, dan di sini aku bekerja sebagai pelayan cafe. Aku sudah lama tinggal bersama Namjoon jauh sebelum dia datang. Seokjin adalah kakak kandung ku, dan aku bersumpah tidak pernah terlibat urusan dengannya"

[END] Sampah Masyarakat -NamgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang