2

1.3K 96 0
                                    

3 bulan telah berlalu, Zahra kini berada di koridor sekolah untuk menuju ke ruang depan. 

Brughhhhh

Seseorang telah ditabrak oleh Zahra, "Astagfirullah, maaf yah" Ucap Zahra.

"Iya gak Apa-apa" Jawab orang itu yang ternyata perempuan.

"Kamu siswa baru yah?" ucap Zahra, karena asing dengan muka itu.

"Ahh, iyaa kebetulan saya pindahan dari Yogyakarta. Saya ingin ke kelas tapi saya tidak tau ruangan saya" Ucap gadis itu.

"Kalau saya boleh tau kamu kelas berapa?" Ucap Zahra.

"Saya kelas XII.IPA3,  tapi saya tidak tau ruangannya mana" Ucap gadis itu.

"Kebetulan saya kelas XII.IPA3, kalau begitu ayo kita sama-sama kesana kebetulan saya juga mau kesana." Ucap Zahra dengan sopan.

"Ahhh iyaa" Jawab gadis itu.

*****

Author POV

Saat Zahra dan gadis itu sampai dikelas, Zahra langsung duduk dibangkunya sedangkan gadis itu masih berdiri didepan karena disuruh oleh guru yang mengajar.

"Assalamualaikum wr.wb perkenalkan nama saya Syifa Maharani, biasa dipanggil Syifa. Saya pindahan dari SMA 1 Yogyakarta. Terima kasih" Ucap Syifa.

Setelah Syifa memperkenalkan namanya dia duduk didekat Zahra karena kebetulan Zahra duduk sendirian.

"Fa kita kekantin sama-sama yuk" Ajak Zahra

"Iyaa Ra kebetulan aku lapar juga nih" Ucap Syifa cengengesan.

Kriingggg kriinggggg

Bel istirahat berbunyi. Syifa dan Zahra kini berada di kantin. Banyak pasang mata yang melihat mereka, mungkin karena wajah Syifa yang asing dan jilbab yang besar juga seperti Zahra.

"Hai, Ra" ucap Arka

"Eh ka, ngagetin aja" Ucap Zahra

"hehehehe kamu sih ngelamun, mikiran apa coba?" Ucap Arka sambil menaik turunkan alisnya.

"Gak ada kok, Oh ya Ka kenalin dia Syifa siswa baru disekolah kita" Ucap Zahra memperkenalkan Syifa kepada Arka.

"Hai , Fa kenalin aku Arka" Ucap Arka sambil menelungkupkan tangan didepan dada.

"Hai, Ka aku Syifa" Jawab Syifa dengan melakukan hal yang sama.

Tak lama mereka berbincang bincang, tiba-tiba Azka datang dengan muka Coolnya, dimana semua wanita penghuni kantin melihat kagum kepadanya, yah kecuali Syifa dan Zahra.

"Azka, sini duduk" Ucap Arka sambil melambaikan tangan ke kembarannya itu.

.....

"Yaelah ni bocah diam baee" Ucap Arka yang melihat Azka hanya diam saja.

"Diam Bang, aku mau bicara serius ke Zahra" Tegas Azka.

Dan yang di tegur pun hanya diam, dalam hatinya dia sudah merasa Azka akan menanyakan hal yang selama ini membuat Azka bersikap dingin seperti ini.

"Ila masih ingat sama aku?" Ucap Azka.

Yang ditanya hanya tertegun mendengar penuturan dari Azka, darahnya seakan mendesir kencang, entah kenapa dia merasa sosok yang dia rindukan ada didepannya, Zahra merasa ingin menangis tapi berusaha dia tahan.

"Ila dengar aku kan ?" Tanya azka lagi.

Zahra sadar dari lamunannya.

"Hummm iyaa."Jawab Zahra gugup.

"Kamu tau gak kalo selama ini, aku sangat merindukanmu, aku gak bisa nerima siapapun menggantikan kamu dihatiku, kamu seakan selalu jadi tuan putri dari Pangeranmu" Ucap Azka dengan mata yang memulai memerah menahan tangis karena kerinduannya kepada sang tuan putri kecilnya dulu.

"Aku juga rindu Azka kok, Arka juga kalian sudah aku anggap abang aku dan sahabat kecil Ila. Semoga perpisahan kita dulu itu perpisahan terakhir ya Azka" Ucap Zahra dengan ucapan bergetar.

Sedangkan Syifa hanya bingung melihat sosok didepannya, dia seakan kagum dan suka dengan Azka entah kenapa jantungnya berdetak kencang.

Arka hanya menyimak menyaksikan hal langka itu, dimana kembarannya itu mulai meleleh karena sosok yang dirindui telah hadir. Meski dalam hatinya dia merasa sakit pemandangan itu.

"Maaf yah, waktu itu aku ninggalin kamu" Ucap Azka seakan menyesal.

"Iya gak apa kok" Jawab Zahra.

Akhirnya mereka  berempat bercerita tentang masa kecil mereka masing-masing. Azka sekarang juga sudah berubah dari sifat dingin kini sudah mulai hangat.

Tak lama mereka berbincang, mereka kembali ke kelas masing-masing, Zahra dan Syifa pamit untuk kekelas. Dan Sikembar pun begitu.

Azka, cinta pertama yang pernah hilang kini datang kembali. Zahra terus senyum sendiri sampai Syifa merasa ada yang aneh dengan teman barunya itu.

"Ra kamu kenapa? Kok senyum-senyum sendiri?" Ucap Syifa dengan muka bingung.

.... Tak ada jawaban

"Ra,,, Zahra, Zahraaa!!!!!!" Teriakan Syifa menyadarkan lamunan Zahra.

"Apa sih Fa kok teriak gitu, telinga aku normal kok" Ucap Zahra sambil menutup telinga.

"Siapa suruh, aku panggil-panggil gak di jawab" Ucap Syifa kesal, dia menggembungka. Pipinya dan melipat kedua tangan di dadanya.

"Hehehe, maapin dah" Ucap Zahra yang tertawa geli melihat tingkah teman barunya itu.

"Yuk, kita ke kelas" Panggil Zahra.

----------------------------------------------------------------------

Zahra merebahkan tubuhnya di kasur king sizenya itu. Dia lelah hari ini.

Dia mencoba menutup matanya tapi sosok Azka selalu terbayang.

Astagfirullah

Ucap Zahra dalam hati.

Akhirnya Zahra bangun dan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Sedangkan di tempat lainnya. Azka dan Arka kini senyum-senyum sendiri di kamar masing-masing. Mereka bahagia karena tuan putri yang hilang kini datang lagi.

Mereka akan menjaganya agar tidak pergi lagi.

"Azka! Arka! Makan siang dulu sayang" Panggil Ummi mereka di lantai 1.

Azka dan Arka turun bersamaan ke bawah sambil saling menjitak kepala satu sama lain. Umi mereka merasa senang karena Azka yang dulu kini kembali, Azka yang ceria dan suka bercanda kini kembali di tengah-tengah mereka.

"Makan dulu yah" Ucap ummi.

"Siap Bos" Ucap Arka dan Azka bersamaan.

Arka memimpin membaca doa sebelum makan. Setelah itu mereka makan dengan tenang yang hanya terdengar suara dentingan sendok dan piring.

Ummi Hana senang melihat perubahan dari Azka yang kini mulai jarang keluar malam.



Bersambung


Maaf kalo ceritanya ngawur 😂
Kalo vote udah nambah lagi dan readers mencapai 100 !!

Baru aku Up part selanjutnya😉😉

Jangan lupa Vote!!

Hijrahnya SiBadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang