Zahra hanya diam didalam ruangannya mengingat perkataan Azka tadi. Kenapa dia mengharap aku kenal dengannya? Batin Zahra.
Astagfirullah... Astagfirullah...
Zahra merasakan pening dikepalanya, akhirnya dia hanya menundukkan kepalanya diatas meja dengan tangan sebagai alas.
Tok tok tok
"Assalamualaikum dokter" salam seseorang diluar sana
Tok tok tok
Zahra menggeliat mendengar ketukan pintu diluar. Badannya terasa remuk karena tertidur dengan posisi duduk. "Tidak masalah, yang penting pening dikepala sudah mendingan" batin Zahra.
"Waalaikumsalam" jawab Zahra saat membuka pintu.
"Na'am dok, ini biodata pasien tadi yang dokter periksa" ucap perawat itu sambil menyodorkan map
"Oh, iyaa terima kasih yah" ucap Zahra
"Iyya dokter, saya pamit. Assalamualaikum" pamit suster itu
"Waalaikumsalam warahmatullah" jawab Zahra sambil menutup pintu ruangannya dan bergegas duduk dikursi kebesarannya.
"Nama Syifa, umur 21 tahun. Awwsss" ringis Zahra.
"Ada apa ini ya Allah" lirih Zahra.
Zahra melirik jam didalam ruangannya ternyata sudah melewati jam kerjanya. Sebelum keluar Zahra menyempatkan untuk sholat dulu.
Zahra menenangkan dirinya dengan berzikir terlebih dahulu dan membaca Al-qur'an agar hatinya tenang.
Setelah melaksanakan semuanya, Zahra membereskan semua berkas-berkas yang ada diatas mejanya. Sedangkan map yang diberikan oleh perawat tadi dia akan membawanya ke rumah.
Setelah itu Zahra berjalan dikoridor rumah sakit sesekali membalas sapaan dari perawat.
Selama perjalanan Zahra merasa ada hal aneh yang menariknya ke ruangan UGD, entah ada apa. Tiba-tiba Zahra mengingat berkas yang di baca tadi sama dengan nama pasien yang dia periksa.
Zahra melihat ruangan UGD tempat wanita tadi yang bersama adik Arka, siapa lagi kalo bukan Azka. Zahra merasa aneh ingin melihat wanita itu. Akhirnya Zahra berjalan masuk kedalam ruangan itu.
"Assalamualaikum wr.wb" salam Zahra setelah membuka pintu dengan senyuman manisnya. Disana terlihat ada Azka dan Arka. Ah iyaa dan wanita itu sudah sadar.
Syifa kaget melihat kedatangan Zahra, selama 4 tahun dia tidak pernah mendengar kabarnya dan sekarang wanita itu berada didepannya.
Syifa merasa bersalah dengan Zahra, karena sudah mengungkapkan perasaannya ke Azka didepan Zahra sendiri.
Yah, sewaktu Syifa pamit pulang, dia tidak langsung pulang tapi menemui Azka, kebetulan Zahra tiba-tiba datang dan Syifa mengungkapkan perasaannya itu.
Sebenarnya Syifa tidak tega, hanya saja setan telah membisikkan bisikan-bisikan jahatnya sehingga membiarkan Zhara mendengar semuanya.
Setelah mengungkapkan Syifa membiarkan Zahra berlari dengan tangisannya, yang dia pedulikan hanya Azka tapi ternyata Azka tidak memiliki perasaan yang sama terhadapnya.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab salam mereka bersamaan.
Zahra merasa kaku karena Azka dan Syifa melihatnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Arka yang kelihat kecanggungan Zahra akhirnya memulai pembicaraan.
" Eh, Bill ayo masuk" panggil Arka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrahnya SiBadboy
RandomBismillahirrahmanirohim, Assalamualaikum wr.wb semoga kalian para readers suka yah.