Chapter I

5K 220 8
                                    

"Para penumpang yang terhormat, pesawat kini sudah mendarat di Narita International Airport, Jepang. Waktu menunjukkan pukul 15:44 waktu setempat, satu jam lebih cepat dari Singapura. Cuaca cerah berawan dengan suhu dua puluh delapan derajat celcius."

Suara itu terdengar di seluruh kabin pesawat. Ada yang tersenyum sambil melihat ke jendela, ada yang menitikkan air mata rasa bahagia, ada juga yang biasa saja saat pesawat mendarat dan mulai membereskan barang-barangnya.

Pilot dan ko-pilotnya, Kyuhyun dan Leeteuk mengikuti koordinat yang dimasukkan sebelum terbang, memarkir pesawat tersebut pada tempatnya dengan arahan staf di bawah. Ketika pesawat berhenti secara sempurna, para kru mulai membantu para penumpang menurunkan barang-barang mereka.

"Akhirnya selesai juga pekerjaan kita hari ini. Aku bisa beristirahat di kamar hotel sebelum besok kembali terbang!" ujar Leeteuk setelah meneguk air mineral dalam botol tersebut.

Kyuhyun mengangguk. "Kau ada rencana pergi malam ini?" tanya Leeteuk. Kyuhyun menggelengkan kepalanya kali ini. "Tidak, aku tidak berencana pergi atau membawa siapapun ke kamar malam ini. Kenapa?" tanya pria itu. Leeteuk menatapnya heran.

"Ini hari terakhir Hyomin menjadi pramugari. Dia akan mulai bekerja sebagai seorang akuntan Senin besok di perusahaan suaminya. Ada kru baru, kudengar dia cantik sekali. Pramugari tidak terlalu muda, sekitar dua puluh delapan tahun namun salah satu kebanggaan maskapai yang baru direkrut lagi karena prestasinya." bisik Leeteuk antusias.

Kyuhyun terdiam sebentar lalu memukul pelan pundak pria itu. "Kalau begitu, kita lihat siapa yang bisa mempermainkan hatinya terlebih dahulu." bisik Kyuhyun sambil menunjukkan senyum liciknya. "Dia pasti akan berakhir di ranjangku terlebih dahulu." sahut Leeteuk tidak mau kalah. Keduanya lalu melangkah keluar kopit dan tersenyum kepada para penumpang yang turun dari pesawat. Setelah semua penumpang sudah pergi, Leeteuk dengan senang berseru.

"Pukul tujuh malam ini, kita berpesta di diskotik samping hotel. Bagaimana? Aku bisa meminta Hitomi mengenalkan pramugari baru itu kepada kita di diskotik?" tawarnya.

Seluruh pramugrari, pramugara dan kru kabin itu bersorak senang mendengar seruan tersebut. "Hari ini adalah hari terakhir aku berada di tim ini dan juga sebagai seorang pramugari. Kita harus menikmati waktu ini. Lagipula, besok juga libur bukan? Kalian akan kembali berangkat ke Seoul untuk bekerja." Ucap Hyomin yang posisinya akan tergantikan sebentar lagi.

"Baiklah! Sampai bertemu nanti malam kalau begitu. Kita harus beristirahat dan membersihkan diri sebelum berpesta."

###

Suara bising karena musik bervolume keras membuat Hitomi, menggelengkan kepalanya heran dengan tempat yang dipilih sang ko-pilot untuk mengenalkan kru baru pengganti Hyomin. Sampai sekarang, ia masih belum dapat menemukan gerombolan kru tersebut di sisi diskotik manapun.

"Kyuhyun-ssi! Akhirnya kau datang juga. Ayo duduklah! Aku dengar Hitomi sudah sampai disini." Kata Leeteuk sambil menepuk sofa yang sama-sama didudukinya saat ini. "Mungkin dia tersesat. Kau sudah memberitahu letak ruangan VIP ini? Hitomi bilang ini kali pertamanya ia mengunjungi diskotik ini." Sahut Yena.

Leeteuk menganggukkan kepalanya. "Tentu saja aku sudah memberitahunya mengenai ruangan ini. Mungkin ia akan tiba ses- oh, itu dia!"

Hitomi memasuki ruangan VIP itu dengan bantuan seorang pelayan yang menunjukkan arah. Hampir 15 menit ia tersesat di diskotik itu dan tidak menemukan seorang pelayan sama sekali sampai saat ia berada di dekat pintu keluar dan memutuskan untuk meminta bantuan.

"Kemana gadis itu? Maksudku, pengganti Hyomin?" tanya Miseul tidak sabaran. Kyuhyun mengangguk setuju kepada pria tersebut. "Yuri-ssi, kemarilah!" Panggil Hitomi dengan bahasa koreanya yang cukup lancar.

Senyum mengembang di wajah wanita yang memasuki ruangan tersebut. Dengan kemeja putih berenda di tengah dan celana high waist berwarna biru jeans terang, serta kaki beralaskan heels setinggi tujuh senti berwarna biru pastel, membuat semua mata terkesima dengan kehadiran pengganti Hyomin dalam kru tersebut.

"Ini Kwon Yuri, kalian mungkin mengenalnya sebagai pramugari tercantik dan kebanggaan maskapai lain sebelumnya, Singapore Airlines. Dia sekarang pindah ke Korean Air bersama kita dan kalian akan menjadi tim pertamanya dalam karirnya di perusahaan ini. Aku harap kalian bisa menjaganya dengan baik karena dia akan diangkat sebagai visual dan brand ambassador dari Korean Air dalam hitungan hari." Hitomi memperkenalkan wanita yang kini berdiri disampingnya panjang lebar.

Mata seorang pria sudah siap menerkam Yuri sedangkan yang satu lagi sudah dilanda rasa keterkejutan yang besar dan tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Rasa bersalah dan takut yang bergabung menjadi satu, membuatnya tidak dapat berkutik dari posisinya saat ini.

"Eo- Yuri-ssi! Kau pindah kesini? Senang sekali aku mendengarnya. Selamat datang di tim ini. Aku ko-pilot dan ini Cho Kyuhyun, pilotnya. Ada Hyomin, yang akan kau gantikan, Miseul, Yoojin, dan Donghae." Kata Leeteuk sambil membiarkan Yuri duduk disampingnya. "Ne, annyeonghaseyo. Kwon Yuri imnida. Semoga kita dapat bekerja sama dengan baik kedepannya." kata Yuri lembut, membuka suara untuk pertama kalinya.

Donghae menepuk kedua tangannya bersemangat tepat saat Hitomi meninggalkan ruangan VIP itu. "Cha! Kita akan menjadi tim terunggul di Korean Air dengan hadirnya Yuri disini. Kalau begitu, ayo kita rayakan dengan minum!" Seru pria itu.

Semua mengangkat gelas berisi alkohol itu, termasuk Yuri. Mereka lalu bersulang dan meneguknya, kecuali Yuri yang langsung meletakkan gelas itu kembali ke atas meja. "Kau tidak meminumnya, Yuri-ssi?" tanya Miseul heran. Yuri menggelengkan kepalanya. "Aku tidak meminum minuman beralkohol lagi sejak enam tahun yang lalu." balas Yuri sopan.

"Kyuhyun, kenapa kau diam terus? Apakah kau dan Yuri sudah lama mengenal? Oh iya, apakah kita boleh memanggilmu dengan nama saja?" Tanya Hyomin. Yuri mengangguk, menjawab pertanyaan mengenai panggilan dan membuka suara untuk pertanyaan mengenai hubungan mereka. "Aku belum pernah berkenalan dengannya sama sekali. Senang bertemu denganmu, Pilot Kyuhyun. Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik kedepannya." Ucap Yuri sambil menyodorkan tangan kanannya.

Kyuhyun, seperti baru saja terbangun dari lamunannya, menjabat tangan Yuri yang lembut itu sebagai tanda perkenalan 'ulang' baginya. Ia tersenyum canggung dan kembali meneguk minuman alkoholnya setelah itu, membuat hampir semua orang terkejut, kecuali Yuri yang terlihat sudah terbiasa dengan pemandangan seperti itu.

Tim itu lalu saling berbicang dan tertawa, menghabiskan waktu perpisahan dengan salah satu kru lama dan penyambutan untuk Yuri yang akan bergabung hingga pagi datang. Yuri lalu undur diri terlebih dahulu, diikuti Miseul dan Donghae, lalu Hyomin menyusul dua jam kemudian. Tersisa Leeteuk dan Kyuhyun masih bertahan hingga pukul tiga pagi sampai akhirnya sang ko-pilot memutuskan untuk kembali.

Kyuhyun tertawa sendiri di ruangan yang kosong itu.

"Kwon Yuri, apa yang sebenarnya terjadi kepadamu? Kau tak ingin melihat anakmu sama sekali?" tanyanya sambil memukul meja itu keras.

To be continued.

NothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang