Chapter V

2.7K 157 5
                                    

  "Kita sebaiknya bergegas ke lobby karena mobil akan tiba dalam sepuluh menit. Donghae, bantu aku bawa koper Kyuhyun. Pria itu meninggalkan sarapan paginya." ujar Leeteuk.

  Kelima kru pesawat itu segera meninggalkan restauran dan terhenti ketika melihat Kyuhyun sedang berbicara dengan seorang wanita berusia lanjut yang duduk di kursi roda. "Bukankah itu..?" Miseul menatap sosok itu bertanya-tanya, ia menanyakan akurasi tebakannya saat ini. 

  "Hyeran Kim, ibunya Kyuhyun."

  Jawaban Yoojin membuat Yuri terdiam di tempat, terpatung. Ia tidak dapat menggerakkan tubuhnya sama sekali dan lidahnya terasa kelu. Kakinya perlahan mundur, selangkah demi selangkah. Namun, akibat keterkejutannya itu, Hyeran langsung membuatnya kembali terdiam di posisinya.

  "Yuri! Menantuku! Kau kembali?" tanya wanita tua itu, membuat semua kru menatap Yuri yang berdiri di paling belakang. "Bagaimana dia bisa memanggilmu seperti itu... Yuri?" tanya Yoojin bertanya-tanya. Air mata Hyeran berjatuhan. Ia mendorong kursi rodanya sendiri, menuju Yuri yang berdiri, terdiam.

  Kyuhyun hanya bisa menghembuskan napasnya kasar ketika Hyeran, ibunya, melihat Yuri lagi setelah dua tahun lamanya. Yuri terjatuh ke lantai begitu saja dengan posisi berlutut. Hatinya hancur melihat wanita tua ini kini berada di kursi roda seperti ini. Dulu, Yuri dan Hyeran senang berbelanja bersama ke pasar atau shopping di butik mewah.

  "Eommeonim... kenapa kau seperti ini?" tanya Yuri kaget.

  Hyeran menahan tangisnya melihat sosok Yuri yang selama ini dirindukannya. "Anak nakal. Kau kemana saja, Yuri? Eommeonim seperti ini sejak kau bercerai dengan Kyuhyun. Kenapa kau tidak pernah mengunjungi Minyoung? Apakah kau membenci Kyuhyun dan Minyoung sebesar itu? Aku yakin kau tidak berselingkuh darinya, benar kan, Yuri?" ucap Hyeran.

  Yuri menundukkan kepalanya lalu memeluk Hyeran erat sembari menangis. "Eommeonim, maafkan aku karena sudah meninggalkanmu sendiri. Maafkan aku karena aku tidak bisa menemanimu berkebun atau berbelanja lagi. Maafkan aku." tangis Yuri pelan.

  Hyeran memeluk Yuri begitu erat, seakan ia tidak ingin kehilangannya lagi, untuk kedua kalinya. "Kau bekerja satu tim dengan Kyuhyun? Kudengar kalian akan berlibur ke Bali. Kalau begitu, nikmatilah waktu istirahatmu. Lihat luka di kepalamu itu harus sembuh sesegera mungkin, paham?" ucap Hyeran. Yuri menganggukkan kepalanya.

Hyeran lalu mencium pipi Yuri lembut dan meninggalkan lobby itu dibantu dengan bantuan seorang perawat yang disewa Kyuhyun. Kini semua mata kru memandang Kyuhyun dan Yuri. "Menantu? Kalian berdua, sudah saling mengenal sejak awal kalau begitu?" tanya Yoojin berusaha menyimpulkan sesuatu.

  "Kalian adalah pasangan suami istri?" tanya Donghae kaget, karena baru saja mendengar berita itu setelah sekian lama.

  Miseul meraih tangan kanan Yuri lalu memperhatikan jari-jari lentiknya. "Lebih tepatnya, mantan pasangan suami istri. Benarkan?" tanya Miseul sambil memandang Yuri dan Kyuhyun tajam. Yuri menundukkan kepalanya, enggan menjawab. Kyuhyun hnaya diam saja, seperti menolak dimintai keterangan mengenai apa yang baru saja terjadi.

  "Iya, kami bercerai tiga tahun yang lalu." jawab Kyuhyun yakin. "Itu artinya, Minyoung adalah... putrimu, Yuri?" tanya Leeteuk ke Yuri. Dengan ragu, Yuri menganggukkan kepalanya. Ia tidak memiiliki sepatah katapun untuk diucapkan kepada teman-temannya.

  "Daebak! Selama ini kita selalu meminta tips agar bisa mendekati Kyuhyun ke dirimu dan ternyata kau adalah mantan istrinya." kata Miseul tidak percaya. "..Selama ini aku selalu meminta bantuan agar dapat mendekati Yuri kepada mantan suaminya, aku tidak percaya apa yang aku perbuat selama ini." kata Leeteuk kacau.

  Suasana menjadi tidak nyaman setelah kejadian yang terjadi pagi ini. Yuri menunduk tidak nyaman. Ia merasa seperti penyebab dari semua kekacauan dan rasa malu yang terjadi saat ini.

###

  Bali.

  Sebuah pulau kecil yang berada di Indonesia yang sangat terkenal akan adat dan budayanya. Setelah beberapa jam penerbangan, keenamnya akhirnya tiba di pulau tersebut. Tidak ada yang mau berbicara dengan Yuri atau Kyuhyun sama sekali, mungkin perasaan marah karena selama ini merasa dibohongi oleh kedua mantan pasangan suami istri tersebut.

  Mereka kini sudah tiba di sebuah kompleks villa yang besar setelah dua jam perjalanan dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Untungnya, pihak travel sudah mengurus semuanya dengan baik dan lancar sehingga mereka tidak perlu tersesat kesana kemari memikirkan transportasi dan akomodasi lainnya.

  "Ada tiga villa yang disewa oleh pihak maskapai. Masing-masing villa hanya cukup untuk dua orang. Ini kuncinya." ucap staf tersebut. Miseul dan Yoojin mengambil kunci mereka lalu segera memasuki vila dibelakangnya, Donghae dan Leeteuk segera mengambil kunci vila didepannya. Kini hanya tersisa Yuri dan Kyuhyun yang mau tidak mau harus berdua.

  "Aku ambil villa di pojok."

  Yuri tersenyum canggung kepada staf tersebut dan Kyuhyun sebelum melangkah menuju vila tersebut. Ia mendorong pintu kayu berukir itu dan melangkah masuk melewati kolam renang menuju sebuah kamar disampingnya. Kyuhyun mau tidak mau menyusul di belakang Yuri dan menutup pintu villa tersebut. 

   Keduanya meletakkan koper dan barang masing-masing di kamar yang terdiri dari satu bed itu. Membuat Yuri dan Kyuhyun lagi-lagi menghela napasnya kasar. Mereka berdua tidak pernah membayangkan akan terjebak dalam situasi yang sangat canggung dan mengerikan seperti ini.

  Yuri membuka sebuah pintu kayu berukir lagi di samping kamar mandi. Pemandangan laut yang luas, lebih tepatnya pantai pribadi membuatnya terasa lega. "Ini... villa suitenya?" gumam Yuri. Ia teringat pesan staf tadi yang mengatakan ada dua villa biasa dan satu suite.

  "Apakah kau mau soju dan camilan? Mungkin aku bisa ke supermarket di depan dan mencari beberapa kebutuhan kita dua hari kedepan." tanya Yuri.

  Kyuhyun menggeleng lalu melangkah menuju pintu keluar. "Aku akan keluar dan membelikan beberapa barang itu." ucapnya dingin sebelum menghilang begitu saja dari pandangan Yuri. Wanita itu hanya dapat menghela napasnya dan beristirahat.

  Pilot itu baru saja akan meninggalkan kompleks villa tersebut ketika ia melihat sosok pria yang sangat dikenalinya. Sosok pria yang ingin ia bunuh dan tikam sejak dulu, dua tahun yang lalu. Sosok yang sangat ia benci. Ia tidak pernah menyangka bisa bertemu dengan pria itu di pulau ini. Kyuhyun menganggap hal ini bukan suatu kebetulan, namun rencana matang.

  "Kau.. yang berada di kamar hotel bersama istriku dua tahun yang lalu, bukan?" tanya Kyuhyun dingin sambil mencegat pria itu agar tidak melangkah lebih jauh. Wajah pria itu pucat pasi mengetahui siapa yang sedang dihadapinya saat ini. Ia merasa benar-benar menyesal karena memilih villa ini sebagai tempat ia berlibur.

  "Kau selingkuhan istriku, bukan? Aku mendapatimu akan meniduri istriku pada saat itu. Jangan mengelak karena aku hapal sekali wajah semua orang yang benci dalam hidupku." bisiknya dingin.

to be continued.

NothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang