2.0

13K 1.2K 11
                                    

Aku ingat dengan jelas, tak lama setelah kami berpacaran, aku memaksa Yoongi untuk menikahiku.

Awalnya Yoongi bilang ini masih terlalu cepat karena mereka baru saja berpacaran 3 bulan. Bahkan Ny. Min baru tahu jika Yoongi dan aku pacaran sebulan terakhir.

Memang sih jika itu mendadak, aku mengakuinya. Tapi, aku melakukannya juga sebagai antisipasi.

Yoongi bilang dia mencintaiku, seharusnya ia tak keberatan untuk menikahiku. Mereka bisa memulai awal kisah yang baru setelah menikah.

Tapi, jika sudah seperti ini, aku hanya bisa menyesal. Seharusnya aku tak memaksa Yoongi untuk menikahiku dengan cepat.

Ny. Min memanggil Yoongi yang sudah bersiap berangkat kerja.

"Yoongi, kau tidak mau sarapan dulu?" Tanya Ny. Min. Mendengar pertanyaan ibunya, Yoongi pun menghentikan langkahnya yang saat ini sudah berdiri di depan pintu.

"Aku harus ke agensi sekarang. Banyak yang harus ku kerjakan," balas Yoongi.

"Setidaknya kau harus makan dulu. Istrimu baru saja belajar memasak dan menyiapkan ini dari pagi-pagi buta untukmu,"

Aku memandang Yoongi dengan sedikit memelas. Berharap jika Yoongi melihat wajahku, maka hatinya akan tergerak dan akhirnya mau meluangkan waktu untuk memakan masakanku.

Aku sudah berusaha keras untuk membuat sarapan ini. Bahkan aku melarang Ny. Min untuk membantuku.

Dapat aku lihat Yoongi ingin menyahut, tapi tiba-tiba saja ponselnya berbunyi.

"Iya. Aku akan berangkat sekarang, jadi berhentilah menelpon." Yoongi menutup panggilan teleponnya secara sepihak dan menghela nafasnya.

Jika sudah seperti ini, aku tak akan berharap banyak.

Yoongi segera berjalan cepat menuju meja makan dan memasukkan satu sendok makanan buatanku ke dalam mulutnya yang kecil.

"Kau harus banyak belajar memasak lagi. Masakanmu tidak ada rasanya," kejujuran Yoongi membuatku terkekeh pelan.

"Aku pergi," pamit Yoongi sembari menciuman puncak kepalaku sekilas.

CONSOLIDATE : AFTER [ MYG ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang