29.0

9.6K 983 29
                                    

Aku dan Yoongi sibuk dengan laptop kami masing-masing. Bermain game dengan taruhan itu sangat menyenangkan sekarang.

Jika aku menang, maka Yoongi akan menuruti semua permintaanku. Aku sudah berpikir untuk menyuruh Yoongi memasak makan malam untukku jika ia kalah. Biarkan dia bergelut dengan panci-panci di dapur.

Tapi jika Yoongi menang, maka aku harus mengabulkan permintaannya. Aku yakin Yoongi tak akan meminta yang aneh-aneh. Jika kutebak, pasti ia akan memintaku untuk berhenti mengomel dan tidur dengan cepat.

Aku memainkan game tersebut dengan semangat, yakin jika diriku akan menang melawan Yoongi yang buta dengan game.

"Tunggu, tunggu. Mari ulangi, ini sebuah kesalahan," kataku pada Yoongi. Bagaimana bisa aku kalah dengan pria yang buta dengan game online seperti Yoongi?

Padahal sewaktu SMP dan awal SMA dulu aku sering bermain game ini di warnet dekat kompleks. Tipikal anak warnet-- aku.

"Tidak ada pengulangan. Sudah terima saja jika kau kalah," kekeh Yoongi sembari meletakkan laptopnya di meja.

Kami bermain dengan jarak yang jauh, aku di kasur dan Yoongi di sofa dekat jendela. Meminimalisir agar Yoongi tidak menggangguku saat bermain game, dia pria yang curang.

"Baiklah. Aku mengaku kalah. Jadi apa yang kau inginkan dariku? Berhenti mengomel lalu tidur? Iya kan?" Tanyaku sembari meletakkan laptopku di atas nakas dekat tempat tidur.

"Kau tahu apa yang aku inginkan malam ini, hmm?" Tanya Yoongi. Aku membelalak kaget saat melihat Yoongi yang membuka perlahan kancing piyamanya.

Aku meneguk ludahku kasar, dadaku berdebar dengan kencang. Tidak, tidak mungkin Yoongi menginginkan olahraga malam hari ini.

Perlahan Yoongi mendorongku hingga jatuh dikasur dengan posisinya yang berada di atasku. Oh, jangan lupakan kancing piyamanya yang sudah terbuka seluruhnya.

"Aku ingin memilikimu malam ini."

CONSOLIDATE : AFTER [ MYG ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang