15. Masa Lalu Pt.2

205 20 0
                                    

"Gino tunggu,apa yang mau kamu lakukan?"

"Putra? Pergilah,atau kamu juga akan terluka"

"Kamu sudah gila ya?"

"Dari awal aku memang sudah gila. Lalu kamu,mambuatku pura-pura waras seperti ini? Aku sudah muak"

"Gino dengar,Kamu itu berbeda. Kamu bukan keluargamu. Kamu bukan seorang pembunuh"

"Itu dulu karna kamu selalu menahanku"

Aku mendekati ketiga temanku yang sudah ketakutan. Kata kata permohonan ampun tak henti keluar dari mulut mereka. Aku tidak peduli. Sekarang terlalu hampa untuk ku. Aku sudah tidak mempunyai siapa siapa lagi. Tidak ada yang peduli padaku. Jadi aku berfikir bagaimana jika semuanya mati saja? Mereka harus merasakan apa yang telah aku rasakan selama ini.

Selalu diperlihatkan bagaimana orang-orang disekitarku mati terbunuh oleh keluargaku, ditinggalkan,diasingkan,diabaikan, dan dipenuhi rasa takut.

Aku sudah nyaris membunuh mereka, tapi kemudian Putra berteriak padaku. Ia terlihat ketakutan.

"GINO,HENTIKAN"

Aku tidak peduli.

"GINO"

"GINO DRENIKA KAMU INI BUKAN PEMBUNUH,jadi.....jadi berhenti. Apa kamu mau menjadi seperti ayahmu?"

"Tidak,aku dengannya itu berbeda"

"Berbeda? Apa jika seperti ini kamu bilang berbeda? Ayolah,jika kamu membunuh mereka. Kamu maupun keluargamu itu sama Gino"

"Tidak. Sudah kubilang aku tidak sama. Pergi sana,atau kamu kubunuh terlebih dahulu"

"......BUNUH SAJA"

Kalimat itu membuatku terhenti. Kemudian Putra merebut pisau dari tanganku lalu menarikku pergi dari sana.

Setelah kejadian itu,semua semakin buruk. Semua menjauhiku,beredar gosip tentangku yang nyaris membunuh beberapa temanku. Walau tidak ada yang berani melaporkanku, tapi tetap saja aku merasa terganggu.

Walau seperti itu, Putra dengan senang hati tetap menjadi temanku. Orangnya yang berisik terkadang membuatku emosi,tapi dialah satu satunya yang aku miliki sekarang.

******

"Lanjutannya gak ada! Kerobek?atau cuman segini?" gumam Rama

Kemudian Rama membuka buku buku lainnya. Namun buku buku itu kosong,tidak ada tulisan disana. Rama mulai memeriksa setiap barang yang ada disana.

Akhirnya Rama menemukan buku kecil. Ia membuka lembar demi lembaran. Pada sampul buku tertulis Gino Drenika Algosif tapi tulisannnya adalah tulisan yang sangat Rama kenal. Tulisan yang sering ia lihat saat belajar,yaitu tulisan temannya Putra.

"Tulisan Putra?" kata Rama

"29 Juli"

Rama membacanya dengan serius.

Gino mengajakku pergi ke rumah lamanya untuk mengambil barang-barangnya yang tertinggal. Sebenarnya itu cukup aneh untuk ku. Buat apa dia kembali kerumah itu? Dan bukannya rumah itu tidak boleh di datangi lagi

"Putra"

"Apa" aku menjawab dengan jutek

Misteri Kelas 8-4 (MRC2) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang