19. Menuju Akhir

187 18 0
                                    

Author Pov

"Fa.....Nifaa, Nifa lu gak papa?"

Nifa terbangun dengan pikiran kosong,air matanya mengalir begitu saja,membuat semuanya panik.

Sekarang mereka berada di UKS gedung SD,dan mereka juga sudah berkumpul dengan Lisa,Nita,Rizki,Angga,dan Dafit,semua baik baik saja kecuali Rizki yang dipenuhi dengan luka.

"Nifa lu kenapa? Mimpi serem?"

Nifa tersadar tapi bukannya menjawab dia malah menangis semakin menjadi-jadi. Nifa Merasa lega karna itu hanya sebuah mimpi,tapi sebenarnya itu terlihat begitu nyata untuk Nifa.

Beberapa saat kemudian,Nifa kembali tenang. Ia mulai menceritakan mimpinya, tidak semua ia ceritakan,hanya inti dari mimpinya saja. Semua mengerti,Nifa pasti sock dengan apa yang telah terjadi dengan Rizki. Semua menganggapnya begitu,karna Nifa pingsan tepat setelah dia melihat keadaan Rizki yang digotong oleh Rama dan Vano. Tapi siapa sangka itu adalah hipnotesa dari Putra,untuk membuat Nifa semakin drop.

Rizki dan Nifa sudah merasa lebih baik.  Mereka akan menuju ke kelas 8-4 lagi,karna mereka mendapat kabar bahwa  Tio,Arkan, Hani,Naya, dan Nathan berada disana.

Nifa menjadi sangat pendiam dan Rizki masih harus di bantu berjalan oleh Vano.

Setibanya di kelas 8-4,mereka semua menghela nafas lega,karna tidak ada yang terbunuh atau pun terluka. Tapi ingat mereka belum menyelesaikan apapun. Putra masih dengan bebas berkeliaran di sekolah yang luas ini.

Rama mengambil kesempatan untuk menjelaskan sesuatu kepada mereka,mengenai Putra dan juga Gino. Semua berkumpul dan mendengarkan dengan cermat.

Rama menjelaskan bahwa keluarga Gino adalah pembunuh bayaran sedangkan Gino memang murni seorang Psikopat. Jiwa psikopat Gino mulai tumbuh saat remaja,Putra adalah satu-satunya teman yang Gino punya selama hidupnya. Tapi Gino malah membalas kebaikan Putra dengan membunuhnya. Karna sebenarnya Putra pun memaksakan diri berteman dengan Gino,Putra tersulut emosi dan malah menyerang balik Gino. Akhirnya keduanya sama-sama  nyaris mati,tapi yang selamat saat itu hanya Putra.

Kemudian mental Putra menjadi lemah,dia sangat merasa bersalah dengan apa yang dia buat,trus......

"Buku ini belun gw baca,ini buku yang terakhir"

"Sini gw bacain"

"  29 Desember"

"Sudah 5 bulan semenjak Gino meninggal. Aku.....tidak bisa hidup tenang. Keadaanku semakin memburuk,mental maupun fisik. Gino terus datang padaku,kurasa dia menyimpan dendam padaku. Aku harus apa agar dia tidak lagi mengganggu ku. Aku sempat bertanya,lalu dia menjawab,bunuh semua keluarganya.

Tentu saja itu hal mustahil bagi ku,aku tidak akan melakukannya. Lebih baik aku mati dari pada harus membunuh orang lain. Aku bukan dia yang seorang psikopat.

Ini menyebalkan karna aku seorang indigo-"

Kriet...

Ditengah-tengah Tio membacakan,Putra tiba-tiba saja datang. Semua terdiam memandangi Putra,tentunya mereka semua kaget dengan kehadiran Putra disana. Dengan menggunakan hoodie wajahnya tidak begitu jelas.

"Gw,bakal nyerahin diri"

"APA?"

Semua dibuat kaget oleh perkataan Putra. Itu tandanya dia nyerah? Lalu buat apa tindakannya hari ini? Putra memang sulit dimengerti. Ekspresinya terlihat sedih dan putus asa,tapi disaat semua kebingungan tiba-tiba sesuatu terjatuh hingga menimbulkan suara yang cukup keras,dan berhasil menarik perhatian mereka kecuali Putra yang hanya terdia

Misteri Kelas 8-4 (MRC2) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang