"Cuman lu Ram?"
"Ya,lu bisa liat sendiri kan"
"Yakin? Mungkin mereka sembunyi disana"
"ENGGA,mereka gak ada disana kok beneran deh serius"
"Bagaimana ya? Tapi gw gak percaya"
"Ayolah,gw temen lu masa gak percaya sih"
"..."
"Apa 7 tahun itu sia sia? Jahat lu Rama"
"Hais,mau gw bunuh duluan ya? Awas"
"Maafkan aku teman-teman hiks
Teretetew~
(kita plesbek dulu)
Lima belas menit sebelumnya
Hani dan teman-temannya sangat panik,bagaimana tidak,Putra yang diyakini adalah seorang psikopat berada didepan pintu kelas 8-4 yang sekarang menjadi tempat bersembunyi untuk mereka.
Tidak ada yang tau apa yang sedang dilakukan oleh Putra diluar sana. Tidak terdengar apapun dari dalam sana.
"Gimana ini?" tanya Beni panik
"Intinya kita harus kabur" usul Nathan
"Kalian kebelakang sana,kalau dia masuk gw bisa tahan mereka. Trus kalau ada kesempatan langsung keluar lewat pintu belakang oke" Rama memberi intruksi
Semua mengangguk mengerti. Pintu depan memang terbuka sedikit,kelihatannya seperti ada seseorang yang sedang mengintip. Hani dan teman temannya menuju belakang kelas sambil berjongkok. Sedangkan Rama hanya terdiam khawatir di tempat nya tadi.
Braakk...
"Eom-"
"Stttt"
Tanpa mereka sangka,Putra muncul dari pintu belakang. Untungnya Hani dan teman-temannya belum sampai sana,mereka langsung putar atah. Dan Rama tentu saja segera menghampiri Putra.
Semua panik,kecuali Putra yang masuk dengan tenang.
"Oh ah Emm Putra? Sudah datang"
"Gw yakin kalian tadi ada disini deh"
"Apa?siapa?"
"Gak usah pura-pura gak tau"
"Aaaa Hani,Vano dkk,mereka gak ada disini kok"
"Beneran cuman Lu Ram?"
"Ya,lu bisa liat sendiri kan"
"Yakin? Mungkin mereka sembunyi disana"
"ENGGA,mereka gak ada disana kok beneran deh serius"
"Bagaimana ya? Tapi gw gak percaya"
"Ayolah,gw temen lu masa gak percaya sih"
"..."
"Apa 7 tahun itu sia sia? Jahat lu Rama"
"Hais,mau gw bunuh duluan ya? Awas"
"Maafkan aku teman-teman hiks"
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Kelas 8-4 (MRC2) [END]
Mystery / ThrillerIni memang menakutkan,sangat mencengkam. Tapi kami harus melakukannya. Sudah terlambat untuk berhenti sekarang. Putus asa,kemarahan, kesedihan,dan penyesalan semua kami rasakan menjadi satu. Pertengkaran, rasa takut dan tangisan semua kami alami. D...