18. Kejadian tidak terduga

176 20 0
                                    

"Disekitar Putra,ada Arwah seseorang gak?"

Semua terdiam perkataannya sangat berhubungan dengan pemikiran mereka sebelumnya. Vano tidak langsung menjawab,dia berfikir sejenak.

"Hmmm arwah ya?"

Rama menghela nafas kasar. Dia sedikit berpikir,apa harus diceritakan sekarang atau tidak. Lalu pada akhirmya dia memutuskan menceritakannya sedikit

"Putra punya temen seorang psikopat, namanya Gino Drenika Algosif."

"Kok namanya kayak engga asing ya?"

"Orang yang waktu itu lu kasih tau ke kita kan Ram?"

"Yap,Gino meninggal beberapa tahun yang lalu."

"Jadi maksud lu arwah itu,arwah Gino?"

"Iya,gw berprasangka kalau Gino ngerasukin tubuh Putra buat ngebunuh orang-orang yang dia Benci"

"Kenapa harus Putra?"

"Putra yang engga sengaja ngebunuh Gino jadi,Gino manfaatin tekanan yang Putra rasakan buat bantuin dia balas dedam. Itu masih asumsi gw"

"Tunggu,kalau gitu berarti Putra juga indigo?"

"Iya"

"Pantes waktu itu dia kayak tau kalau ada hantu yang lagi ngasih tau sesuatu ke gw,dan itu berhubungan sama dirinya"

"Intinya sekarang kita harus cari Putra dan yang lain"

Mereka memutuskan pergi mencara teman-teman mereka yang lain. Mereka mencari kesegala tempat di gedung SMP tanpa memutuskan untuk berpencar lagi. Sudah lebih dari 30 menit mereka mencara tapi tidak ada yang mereka temukan,teman-teman mereka ataupun Putra.

Keadaannya terlalu tenang di gedung SMP ini. Sama sekali tidak ada tanda-tanda pergerakan dari Putra. Tidak ada yang tau dengan apa yang terjadi selama mereka mencari keberadaan teman-temannya.

Karna sudah terlalu lelah dan malam semakin larut,mereka memutuskan untuk istirahat di depan sebuah kelas di lantai bawah. Mereka duduk menghadap lapangan yang begitu luas dan sedikit menyeramkan jika dilihat tengah malam seperti ini.

Mereka sempat putus asa dan mulai tidak bersemangan,namun tiba-tiba saja Wawan angkat bicara.

"Dari tadi kita kan cuman muter muter disini,gimana kalau kita cari ke gedung sd juga?"

"Bener juga tadi kan kak Lisa ke arah sana"

"Yaudah langsung aja yuk"

Ucapan Wawan membuat semua memiliki harapannya kembali. Mereka berjalan menuju gedung sd yang berada tidak jauh dari mereka beristirahat.

Dari luar tampak tidak ada sesuatu yang aneh,namun......tiba-tiba saja seseorang keluar dengan sangat ketakutan.

"Nita?"

Nita hanya memandangi teman-temannya satu persatu dengan tatapan yang sulit diartikan antaraka takut,sedih,putus asa,dan bingung,setelah itu tangisannya pecah membuat ke-6 orang dihadapannya semakin bingung.

Nifa mencoba menenangkannya,tubuh Nita bergetar hebat. Sepertinya ada yang terjadi dengannya sebelum bertemu mereka di depan pintu masuk itu.

"Tenang dulu Nit,kenapa? Jelasin ke kita pelan-pelan,sekarang udah ada kita disini,tenang ya" ucap Nifa seraya menyodorkan sebotol air mineral

"Ri.....Rizki Nif....hiks....dia"

"Rizki kenapa? Kasih tau pelan-pelan"

"Tadi Putra nemuin kita disini...........trus..... karna panik kita semua malah mencar lagi......gw sama Rizki tadi,tapi.....Putra-"

"Sekarang Rizki dimana?" potong Beni Panik

"Di ruang musik"

"Gue sama Rama kesana duluan. Kalian nyusul setelah Nita udah agak tenang oke" intruksi Vano

Sebelum Beni,Nifa,Farah,dan Wawan memberi persetujuan Vano dan Rama sudah berlari menuju ruang musik di ujung koridor dengan harapan Rizki baik-baik saja.

Nifa Pov

Gw sama Farah masih berusaha menenangkan Nita yang masih sesegukan. Sedangkan Beni dan Wawan sangan berwaspada jika saja ada yang datang dan membahayakan.

Sudah pasti perasaan dan pikiran kami semua sudah sangat campur aduk,terutama Nita. Melihatnya seperti ini membuatku keikut takut dengan apa yang terjadi. Ketakutan,bingung,tekanan, kesedihan semua menjadi satu sehingga gw gak bisa berfikir jernih.

"Ni.fa"

Setelah Nita tenang tiba-tiba saja ada suara yang memanggil nama gw dengan nada senang. Gw gak tau dari mana asal suara tersebut,awalnya gw mengira itu temen gw yang lain. Ini aneh,suaranya engga asing tapi nada suaranya mencurugakan, mungkin karna gelap gw jadi gak bisa ngeliat keberadaan orang yang manggil gw,tapi ternyata cuman gw yang denger suara itu.

"Siapa?" ucap gw tersentak

"Kenapa Nif?" tanya Beni

"Kalian denger suara tadi?"

"Suara apa? Gak ada suara apa-apa kok"

"Tad- Beni awas"

Gw gak tau ada apa sama gw,tiba-tiba gw ngeliat Putra di belakang Beni sebelum semuanya jadi gelap. Kesadaran gw masih ada,cuman gw gk bisa gerak,mata gw gak mau kebuka. Takut. Gw udah gak mikirin keadaan temen-temen gw yang lain,gw malah takut sama keadaan gw sendiri,sakin tertekannya gw gak inget sama mereka yang juga lagi dalam bahaya.

Gak lama kemudian akhirnya gw bisa membuka mata gw lagi. Tapi,sepi. Tidak ada siapa-siapa ditempat gw berdiri sekarang. Tunggu,kenapa gw bisa ada di rooftop?. Tadi kan gw lagi di pintu masuk.

Gw coba buat turun mencari temen-temen gw yang lain. Gelap,sunyi dan menakutkan. Gw gak bisa liat apa-apa dan gw cuman bisa denger detak jantung gw yang makin berdegub kencang. Gw nurunin tangga dengan sangat hati-hati.

Diujung tangga gw bisa liat Nita dan Lisa sedang berjalan berdampingan,walau samar-samar karna gelap gw masih bisa lihat mereka. Oh ada satu orang lagi dibelakang mereka.

Tunggu....

Dia-

"LISA,NITA"

Mereka berdua gak bisa denger suara gw,itu buat gw makin panik. Karna gw penasaran, gw ngikutin mereka dengan perasaan was-was.

Kamar mandi. Bentar,tunggu apa yang mau dia lakuin,tu-tunggu.

Jleb...

Gw membeku ditempat. Gw melihat dengan mata kepala gw sendiri,temen gw dibunuh tepat didepan gw. Gw gak bisa ngapa-ngapain,darah yang mulai menggenang mengotori sepatu berwarna putih gw. Air mata gw udah tumpah dengan deras,tapi gw cuman bisa ngeliatin mayat Nita sama Lisa disana.

Badan gw udah gemeteran,gw gak tau harus apa?. Setelah mereka tiba-tiba Vano dan Beni menerobos masuk. Gw gak percaya ini,ini pasti bohong,ini cuman mimpi kan? Ya kan?.

Hal yang sama terjadi lagi pada Vano dan Beni. Gw makin gak bisa berkuti,pisau itu tertancap tepat di perut Vano. Gw cuman bisa nangis ketakutan.

Orang tadi,dia hanya tersenyum jahat.

"Semuanya sudah mati! Bukankah kau lega?"

Apa maksudnya?

"Aku membantumu loh,tidak mau memujiku?"

"Aku melakukannya untukmu,aku berusaha membuatmu bahagia"

"Kamu pasti bangga padaku kan?"

"Kenapa diam saja? Lalu kenapa kamu menangis? Ini keinginanmu kan,aku hanya memudahkanmu"

"Bukan...."

"Kenapa?"

"Tidak perlu sungkan aku melakukannya demi kamu kok"

"Karna aku sayang kamu"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

BACK:*. SAPA YANG BINGUNG HAYO? GW GEK BINGUNG:).

VOMENT MUAH BYE:*

Misteri Kelas 8-4 (MRC2) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang