16. pesan

415 49 11
                                    

Belakangan ini, handphone Yuto jadi penuh dan bising karena notifikasi dari pesan sms. Entah siapapun itu pengirimnya, yang pasti Yuto tidak tau. Tapi isi dari pesan-pesan itu adalah teror dan juga ancaman atau aktivitas yang Hyunggu lakukan. Ingin rasanya Yuto menelepon orang yang mengirim pesan kepadanya tapi ia mengurungkan niatnya entah mengapa.

Contohnya kemarin sabtu, Yuto mendapatkan pesan tentang Hyunggu dan juga pesan ancaman itu.

From: +8229029***

Tuan muda Adachi, kita masih mengawasimu

From: +8229029***

Hyunggu tidak akan selamat minggu depan

"Bangsat! Apa-apaan ini!?"

Yuto melempar handphonenya asal ke arah tempat tidurnya. Ia mengacak rambutnya frustasi. Jika ia tidak melindungi Hyunggu dalam waktu 1 minggu, Hyunggu akan lenyap di tangan anak buahnya.

Pesan-pesan itu membuatnya semakin takut dan semakin marah. Yuto masih memikirkan keadaan Hyunggu sekarang, maka dari itu ia akan meneleponnya.

"Halo?"

"Ada apa? Lo perlu sesuatu?"

"Ah, ngga apa-apa. Cuman gue mau ngasih tau aja, malam ini jangan keluar dan tetap di rumah. Ntar gue bilangin Yanan hyung suruh ke sana"

"Buat apa? Gue gapapa kok"

"Ngga, sekarang lo lagi diancam dan gue ngga mau lo kenapa-napa. Tolong nggu, gue sayang sama lo, dan gue mau lo selamat"

"Okay kalo itu alasannya, gue nurut. Ntar gue telepon Yanan hyung"

"Good boy, sekarang lo diem aja di kamar ya. Main game kek atau ngapain gitu, okay? Jangan pergi keluar rumah pokoknya"

"Okay, thanks. Jangan lupa PR-nya. Ntar stress mikirin ancaman itu mulu"

"Iya sayangkuuu.... Ya ampun manis banget si suara"

"Jangan bilang itu ah... Maluuu :((("

"Iya iya. Telepon Yanan hyung gih"

"Iya"

Dan sambungan pun putus. Hyunggu segera nelepon Yanan biar dia ngga kesepian. Yang nanya Mama sama Papanya itu kemana, mereka lagi sibuk kerja jadi Hyunggu di rumah sendirian.

Tok tok tok

Hyunggu bergegas turun tangga setelah mendengar ketukan pintu. Ia berharap itu Yanan yang udah di tunggu-tunggu ama dia. "Hyung~~" Hyunggu meluk sosok Yanan yang menjulang tinggi dengan surai blonde-nya. Yanan yang memakai baju kura-kura itu terlihat lucu.

"Lama ish, udah takut disini sendirian"

"Iya tempe, katanya bahaya?"

"Iya udah temenin ae.. Dah kuy ke kamar"

Dan mereka pun ke kamar ngga ngapa-ngapain, cuman nonton TV ato ngga sekedar main game. Tapi setelah sekitar 1 setengah jam mereka di kamar sambil makan cemilan, ketukan pintu terdengar lagi.

"Siapa dah"

"Biar hyung aja yang ke depan"

Hyunggu ngangguk ngerti terus kembali lagi duduk di kasurnya. Yanan turun dari lantai 2 ke arah pintu. Ia mengendap-endap dan membawa pisau lipat— berjaga-jaga kalau itu adalah anak buah dari Sana atau Sana yang datang ke sana.

Klak

Ia membuka pisau lipatnya. "Oh c'mon Yanan, lo ga akan nyakitin gue kan? Shinwon ini" ujar orang di seberangnya. Yanan tidak percaya, lalu ia mengintip dari jendela di samping pintu.

"My Fudanshi Boy ; Yuki" [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang