6. Galak

2.5K 127 2
                                    

Happy Reading

_____

Erick memperhatikan Istrinya yang terlihat pucat sejak dari pagi. Sekali lagi, Erick memijit pelan leher bagian belakang Aliska yang sedang memuntahkan isi perutnya di wastafel.

"Huekkk...huekkk."

Erick yang melihat itu hanya bisa merasa prihatin. Hendak memanggil Dokter? Bisa di bacok Erick jika ia melakukan hal itu. Aliska Sudah terlanjur trauma saat Erick kecelakaan dulu.

"Mau rujak Burik." rengek Aliska pada Suaminya. Erick memapah Istrinya ke ruang tamu untuk beristrahat sejenak. Pakaian mereka belum terganti. Baju kaos yang mereka kenakan tadi pagi, masih melekat di badannya.

"Kamu aja kayak gini. Gimana aku mau keluar kalo kamu sendirian di rumah? Bentar aja, tungguin Bunda datang dulu." Erick menyandarkan kepala Aliska di bahu kanannya. Aliska hanya memanyunkan bibirnya mendengar ucapan Erick.

"Gak mau. Aku maunya sekarang." jelas Aliska tanpa mau di bantah.

"Kamu sakit, emang mau aku tinggalin?" tanya Erick.

"Aku sehat. Nih lihat." titah Aliska. Bahkan ia berdiri dari duduknya lalu meloncat tidak jelas, untuk membuat Erick percaya jika dirinya baik-baik saja.

"Bunda mau kesini kok. Tunggu 10 menit lagi. Kalo Bunda belum datang, yaudah aku pergi beliin kamu." kata Erick.

Aliska mengambil sendal jepitnya lalu memukulkan paha Erick kuat, hingga membuatnya meringis. "Tapi aku maunya sekarang Burik!"

"Dih, mukul-mukul. KDRT ini mah, aku laporin juga kamu ke polisi entar. Emang mau jadi Istri durhaka? Terus di buatin pelm di indosiar 'suami tewas akibat terus di pukuli sendal jepit oleh Istri bolotnya' mau?" tanya Erick dramastis.

"Gak mau lah. Emang kamu juga mau 'Istri tewas akibat suaminya tidak membelikan rujak' mau gak?" tanya balik Aliska dengan menatap Erick sengit.

"Tau ah. Lo aja yang tukang maksa. Demi kebaikan, juga."

"Tapi gue gak apa-apa. Lonya aja yang lebay."

"Dihh, Istri gak takut kuaclat gini nih. Ngatain Suaminya lebay. Dasar bolot."

"Lo jelek, item, kurus, pe'a, ogeb, gak punya roti-roti, cungkring, mirip banget sama ayam jantan yang gak punya bulu terus gak di kasih makan sebulan." sengit Aliska.

"Ini kenapa pake gue lo sih?"

"Lo yang duluan bukan gue. Di mana-mana yang duluan itu, berarti dia yang harus akhiri."

"Yaudah. Kamu."

"Gitu dong. Eh, sampe dimana tadi pertengkaran kita?" tanya Aliska.

"Sampe lo ngatain gue. Sekarang gue yang ngatain lo. Lo bolot, pendek, dada rata, kepala ama pantat rata, ogeb, polos banget minta di tonjok, pokoknya banyak deh kekurangan lo."

Aliska kembali menatap suaminya sengit, namun matanya juga sudah berkaca-kaca saat mendengar hinaan dari Suaminya sendiri. Aliska tidak menyangka jika selama ini, pantat dan kepalanya rata. Bahkan Erick juga berkata jika dadanya rata.

"Huaaaa...Aliska mo ceraiin Erick aja. Dia gak suka sama Aliska. Huaaa.." Aliska berdiri di atas sofa lalu meloncat tidak jelas sembari berteriak. Sementara, keduanya tidak menyadari jika sedari tadi ada yang sedang memperhatikan mereka.

"Aliska udah gak tahan hidup sama Erick. Aliska udah capek, lelah, letih, lesuh. Adek jijik Abang." ucapnya mendramastisir, bahkan rambutnya ia tarik sendiri. "Plis jangan tarik-tarik rambut aku."

ALRICK 2 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang