8. Tespact

2.8K 126 2
                                    

Happy Reading❤

_____

Erick terbangun dari tidurnya saat mendengar suara Aliska yang sedang berada di kamar mandi. Ia memaksakan membuka matanya yang masih sulit untuk terbuka. Erick panik ketika mendengar Istrinya sedang mual-mual di dalam kamar mandi. Ia menyalakan ponselnya, lalu melihat jam yang tertera di layar ponselnya. Tepat pukul 06.00, ternyata sudah pagi.

"Sayang. Aku buka yah pintunya." izin Erick. Tanpa menunggu jawaban dari Aliska, ia langsung membuka pintu kamar mandi itu, dan nampaklah Istrinya yang sedang memuntahkan sesuatu.

"Kamu kenapa?" tanya Erick panik seketika. Aliska hanya menggeleng sebagai jawaban. Ia menggigit bibir bagian bawahnya, menahan pusing di kepalanya.

"Aku pusing, pengen muntah." tutur Aliska dengan lemas. Erick merasa tidak tega melihat gadisnya kesakitan seperti itu.

"Mau muntah lagi gak?" tanya Erick. Namun, dengan cepat Aliska menggeleng.

Erick memapah tubuh Aliska keluar dari kamar mandi, menuju ke ranjang tempat tidurnya. Ia membaringkan gadisnya yang terlihat sangat lemas. Bibirnya bahkan pucat. Erick mengambil ponselnya lalu mengirim pesan pada Mirna dan Linda dengan cepat.

"Aku buatin bubur mau gak?" tawar Erick.

"Aku gak mau Burik. Percuma aja, paling juga bentar di muntahin."

"Yaudah, aku telepon dokter yah."

Aliska melototkan matanya saat mendengar perkataan Erick. "Aku gak mau berurusan sama Dokter. Jangan telepon Dokter Burik." rengek Aliska, ia memegang lengan Erick yang sudah memegang ponselnya hendak menelpon Dokter.

"Tapi aku gak tega liat kamu, kayak gini sayang." Erick mengusap lembut puncak kepala Aliska, lalu mengecupnya dengan sayang.

"Paling bentar lagi sembuh kok, kayak dulu."

"Kamu istrahat yah. Tadi aku udah ngirim pesan sama Bunda, dan mereka secepatnya mau kesini. Aku mau mandi dulu. Ada kuliah pagi ini." Erick berlalu meninggalkan Aliska yang bergegas mengambil handuk di samping lemari, lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan badannya yang lengket.

*****

"Kamu makan dulu yah, Bunda suapin." bujuk Mirna. Ia menawarkan bubur yang telah ia buat saat tiba di rumah putranya. Sekali lagi, Aliska menggelengkan kepalanya. Ia bahkan mendorong jauh-jauh sendok yang Mertuanya julurkan.

"Dikit aja sayang. Ayok makan dulu, sesuap aja. Nanti Bunda beliin ice cream yang banyak." bujuk Mirna kembali, seakan sedang membujuk anak berumur tiga tahun.

Mendengar kata ice cream, Aliska langsung berbinar. Melupakan jika dirinya hari ini dirinya sakit. Masa bodoh, jika ia kembali memuntahkan buburnya sebentar. Yang terpenting ia sudah berusaha, demi Ice cream.

Mirna menggelengkan kepalanya melihat menantunya yang begitu lahap ketika di suap. Untung saja, ia termaksud Mertua yang begitu pengertian.

"Bunda Mama Mertua, Bunda Mama Kandung kok gak kesini?" tanya Aliska sembari mengunyah.

"katanya mau nyiapin sarapan dulu buat Ayah kamu dan Bang Kevin. Bentar siang baru dia kesini."

ALRICK 2 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang