12. Reunian

1.7K 79 2
                                    

Happy Reading❤

_____

"ALISKA OGEB! ERICK GEBLEK!" teriak kedua orang tersebut di depan pintu rumah Aliska dan Erick yang tak kunjung terbuka. Keduanya mendesis kasar saat terus berteriak namun sang pemilik rumah tak menanggapi.

"Gak ada orang kali Sya." ucap Alea pelan, membuat Marsya langsung mengangguk.

"Yah, sia-sia banget suprise kita. Padahal besok kita udah balik, gak ada waktu kesini lagi." tutur Alea dengan mendesah pelan. Keduanya membalikkan badannya hendak pergi dari rumah itu.

Namun seketika langkahnya terhenti saat mendengar suara decitan pintu yang sedang dibuka. Marsya dan Alea menoleh bersamaan, mendapati seorang gadis dengan penampilan yang acak-acakan, terlihat baru bangun tidur bahkan tanpa sadar masih menguap.

"Maaf cari siapa yah?" tanya Aliska dengan menyenderkan badannya di pintu, matanya saja masih setengah terbuka.

"Kampret emang." gumam Marsya pelan, mengumpati sahabatnya itu. Bisa-bisanya baru beberapa bulan tidak bertemu, sudah lupa dengan wajah sahabat oroknya sendiri.

"ALISKA ARSYAQILAAAAA!" teriak Marsya kesal.

Teriakan Marsya mampu menyadarkan gadis itu. Matanya perlahan terbuka lalu melotot lebar, taatkala melihat dua orang gila yang berada di hadapannya. Dengan penampilan yang masih acak-acakan Aliska berlari kearah sahabatnya lalu memeluknya Erat. Mereka membalas pelukan dari Aliska, sembari melepas rindu yang dulunya hanya tersampaikan oleh Video Call.

"Huaaaaa, gue kangen banget sama kalean. Sahabat ogeb gue dari orok, udah gede yah kalian? Udah kuliah. Baek-baek yah Nak kuliahnya, jangan kecewain Bunda sama Ayah." ingin rasanya Aliska menguras air matanya lalu di peras dan di jemur di bawah teriknya hujan saat mengatakan hal itu. Tuhkan, sepertinya Aliska memiliki kelainan jiwa.

"Gue juga kangen. Lo yang gede ogeb, udah hamil aja. Sukses juga si Erick membuat guncangan di ranjang." ucap Marsya tanpa di filter. Aliska langsung menatapnya tajam. bukannya takut, mereka malah tertawa.

"Gue juga kangen sama lo Aliska ogeb, kampret, yang suaranya merdu banget kalo teriak. Gue gak nyangka kita bakalan ketemu hari ini." ujar Alea dengan girang.

"Hm."

Deheman seseorang dari belakang membuat Alea dan Marsya menoleh, sementara Aliska sendiri sudah mengetahuinya. Siapa lagi jika bukan Trio cap kaki kuda, Erick, Arka dan Verrel.

Marsya menatap sekilas pada pria yang tengah berdiri di belakang Erick. Yah, pria yang sangat ia rindukan, pria yang sudah membuatnya jatuh hati, pria yang mengajarkannya apa itu cinta. Namun kini, impian untuk saling mengungkapkan rasa rindu semuanya hanya khayalan belaka.

Arka balik menatap Marsya dengan tatapan terluka, ada rasa rindu yang terpendam di balik tatapannya. Namun, buru-buru gadis itu memalingkan wajahnya lalu menatap kearah lain.

Melihat perubahan dari Arka dan Marsya, mereka semua hanya menatap sahabatnya prihatin dengan masalah hati yang sedang mereka alami saat ini. Pepatah mengatakan, jika jodoh takkan kemana. Begitu pun dengan kata Afgan, Jodoh pasti bertemu.

"Masuk yuk." ajak Aliska yang sudah di tarik duluan oleh Erick masuk kedalam rumahnya.

Arka dan Marsya mengikuti keduanya masuk kedalam, meninggalkan Verrel dan Alea yang sedang meluapkan semua rasa rindunya yang sudah beberapa bulan tidak bertemu. Marsya duduk di sofa yang berbeda dengan Arka, sementara Erick dan Aliska sedang mengambil sesuatu di dapur.

Marsya mengambil ponselnya dari tas kecilnya lalu memainkannya, untuk menghilangkan kejenuhannya pada seorang pria yang berada di depannya. Hal itu tak luput dari penglihatan Arka, ia masih terus menatap gadis yang bukan lagi kekasihnya. Kata putus sudah terlontarkan dari mulut gadis mungil itu.

ALRICK 2 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang