03. Ektrakurikuler

305 24 12
                                    

"Kupikir kau sudah mencintaiku," ucap Miki sedikit kecewa.

"Semudah itukah? Jangan bercanda kau bukan tipeku," kata Yuki yang langsung pergi saja dari UKS meninggalkan Miki sendirian disana.

***

Miki berkeliling mencari deretan nama di setiap kelas X yang ia lewati namun ia belum menemukannya padahal sudah tiga kali berkeliling bahkan dia sangat cemas bila sampai namanya tak tertera dalam kelas manapun.

"Kau sudah menemukan namamu?" tanya Mayu berusaha menenangkan Miki yang tak bisa diam dari tadi sedangkan dirinya sudah menemukan kelasnya yang ternyata berada di X MIPA 4.

"Belum, bagaimana ini?" Miki bahkan memegang kepalanya dengan kuat.

"Ayo kita cari lagi kali ini aku akan membantumu." Mayu menarik Miki untuk mencoba memeriksa kembali ia tak ingin sampai Miki menangis bisa di lihat dari pelupuk matanya yang sudah menampung tetesan air mata.

"Tuh kan namaku tidak ada." Benar saja Miki sudah mengeluarkan air matanya bahkan dirinya menangis Bombay membuat beberapa orang melihatnya bergidik ngeri.

"Kita cari lagi." Hingga sampai di ujung lorong terdapat kelas yang sangat pojok yaitu kelas X MIPA 1 dan untungnya nama Miki terpampang jelas disana.

"Lihat kan," kata Mayu yang sedikit kesal pada Miki karena sudah membuatnya malu di depan beberapa orang.

"Hehe, thanks ya Yuyu," ucap Miki tersenyum kuda.

"Apaan yuyu." Bukannya senang Mayu sama sekali tak menyukai panggilan Yuyu itu.

Tetttt....

Bel berbunyi dengan segera baik Mayu maupun Miki segera memasuki kelasnya masing masing, Miki duduk di bangku kedua dekat tembok seperti biasa alasannya agar bisa bersandar. Seseorang duduk di dekat kursinya dia terlihat ramah membuat Miki senang mendapat teman sebangku yang baik hingga tak beberapa lama kemudian datang seorang guru yang merupakan wali kelas dari kelas X MIPA 1.

"Perkenalkan nama ibu Mizuki nagawa ibu mengajar di bidang pelajaran Biologi," ucap bu Nagawa dengan senyum lebarnya.

Pelajaran diawali dengan acara membosankan yang tak lain perkenalan yang terus dilakukan ketika pergantian guru rasanya Miki sudah bosan menyebutkan namanya beberapa kali namun apalah daya jika ia melawan mungkin dirinya sudah di depak dari kelas.

Hingga tiba waktunya istirahat datang membuat beberapa siswa bersorak senang melupakan sikap yang tak sangat dewasa ketika sudah menginjak kelas X mungkin jika ada para TaTib mereka akan berkata sifat SMP mental tempe namun untungnya Miki tidak peduli sama sekali yang terpenting dia bahagia.

Miki yang hendak beranjak untuk menemui Mayu di kelasnya harus terhenti karena beberapa anggota KIR datang memasuki kelas. Mereka datang untuk memberikan beberapa formulir pendaftaran KIR bagi yang berminat mengikuti eskul tersebut. Miki mengambil satu formulir dan segera menyelipkannya pada buku meskipun ia sudah sakit hati dengan sikap dan perkataan kasar Yuki padanya namun ia tak ingin menarik kata katanya yang pernah berkata akan memasuki eskul KIR. Tak lama Mayu datang ke kelasnya dengan riang dan tanpa canggung memasuki kelas Miki.

"Mau ikut eskul apa?" tanya Mayu penasaran.

"KIR." Mayu menaikan alisnya tak menyangka Miki yang notabennya malas belajar akan mengikuti eskul KIR yang terkenal akan anggotanya yang termasuk kalangan yang rajin belajar bahkan perpustakaan menjadi rumah ke empat mereka setelah sekolah dan kelas. Jika Mayu sih memang termasuk kalangan yang malas belajar namun anehnya setiap ulangan ataupun mengerjakan tugas ia selalu mendapat nilai yang sangat bagus.

Stay Magical | YukiMiki ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang