"Apa berpura pura berpacaran dapat mengubah rencana mereka?" Miki menaikan alisnya mendengar penuturan Yuki dengan ekspresi datar seperti biasanya.
"Maksudnya?"
"Jadilah pacarku!"
***
Bagaikan sebuah mimpi membuat Miki merasa seakan diterbangkan ke awan. Bayangkan saja orang sedingin Yuki mengajaknya berpacaran dengan begitu mudah. Miki masih terdiam belum menjawab ajakan Yuki padanya bukan karena ia tak ingin tetapi memang pikirannya masih berkelana ke mana-mana.
"Jangan terlalu geer. Aku mengajakmu pacaran karena aku tak ingin sampai mereka menikah." Miki menatap Yuki yang masih tetap sama selalu datar.
"Jadi ... Kau belum mencintaiku?" Miki cemberut mengatakannya sementara Yuki mendelik tak suka.
"Sudah, ku bilang kau bukan tipeku." Tak ingin berlama-lama bersama Miki. Yuki kemudian pergi meninggalkan gadis itu yang masih cemberut kesal.
Miki tak pernah membayangkan sebelumnya akan jatuh cinta dengan begitu mudahnya pada sosok dingin bernama Furukawa Yuki. Entah sebuah keberuntungan atau kesialan berkat ibunya yang akn menikah dengan tuan Yamazaki yang tak lain adalah ayah dari Yuki membuatnya dapat memiliki hubungan dengan Yuki meskipun terdapat motif tersendiri disana.
Dengan langkah gontai Miki kembali menuju kelasnya tak disangka-sangka Mayu telah menunggu di mejanya.
"Kau habis dari toilet atau dari kutub sih, aku hampir lumutan menunggumu." Mayu kesal setengah mati pada Miki jujur saja belum pernah ia menunggu seseorang selama ini.
"Maaf, ku pikir kau tak akan menungguku." Miki lalu duduk di samping Mayu ia merasa bersalah pada sahabatnya ini.
"Kali ini ku maafkan tapi lain kali aku tak akan memaafkanmu."
"Iya, iya aku janji tak akan mengulanginya lagi." Miki mengacungkan jari kelingkingnya pada Mayu sebagai tanda bahwa ia tak akan melanggar janjinya.
"Bagaimana dengan formulirnya? Menurutku lebih baik kau minta tanda tangan ibumu saja katakan dengan baik-baik padanya." Miki menggeleng cepat, itu bukanlah pilihan yang tepat untuknya karena ia tak ingin berbicara dengan ibunya mengenai masalah pribadinya selama kurang lebih 4 tahun ini ibu Miki tak pernah mencampuri apapun urusan Miki itu sebabnya keduanya tak pernah lagi terlihat akrab atau saling memperdulikan yang ada mereka saling mengacuhkan.
"Kau pikir itu sangat mudah? Justru karena itulah aku meminta bantuanmu bukan menyuruhku untuk berbicara dengannya." Mayu memutar matanya jengah ia masih kebingungan dengan sikap Miki yang seakan menjauhi ibunya.
"Terserah kau saja, aku lebih baik kembali ke kelasku saja." Mayu kemudian pergi karena tak lama setelah kepergiannya bel sekolah berbunyi dengan nyaringnya.
『••✎••』
Selama perjalanan pulang Miki hanya mampu terdiam karena ia sama sekali tak menduga jika Yuki menunggunya di depan kelas untuk mengajaknya pulang bersama, Miki kira jika Yuki benar-benar tak serius dengan ucapannya mengenai ajakan pacarannya itu.
"Ku pikir kau akan menerima tawaran ku dengan mudahnya." Yuki berbicara namun matanya masih tetap lurus fokus pada jalanan.
Miki gugup seketika rasanya kali ini ia sudah seperti siput yang kehilangan cangkangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Magical | YukiMiki ✓
أدب الهواةMiki adalah murid baru yang menyukai Yuki di pertemuan pertamanya. Yuki yang begitu tampan adalah lelaki idaman bagi Miki, selain tampan Yuki juga pintar. 𝐂𝐫𝐞𝐝𝐢𝐭 𝐁𝐞𝐥𝐨𝐧𝐠 : © Stay Magical | Beomheart © Cover | Pinterest