09. Why?

197 18 0
                                    

Setelah kejadian malam itu betapa bahagianya Miki karena di setiap malamnya, ia akan selalu memimpikan Yuki, memimpikan menikah dengan lelaki itu di atas altar, ditemani orang-orang terkasih bahkan Miki juga bermimpi ayahnya turut hadir dalam acara pernikahan itu.

Saking bahagianya Miki di sekolah pun ia masihlah sering tersenyum-senyum sendiri membuat Mayu kebingungan dibuatnya.

"Ada apa denganmu? Apa terjadi sesuatu?" tanya Mayu memberanikan diri setelah beberapa lama mendiamkan miki.

"Aku?" tunjuk Miki pada dirinya sendiri membuat Mayu kesal di buatnya.

"Tentu saja kau, memang siapa lagi."

"Setiap malam aku bermimpi menikah dengan Yuki-senpai aku benar-benar bahagia saat itu." Miki kembali terbayang akan mimpi di setiap malam yang dialaminya.

"Kau bermimpi menikah?" Miki lalu mengangguk kemudian.

"Hei apa kau tak pernah baca artikel banyak menyebutkan jika memimpikan menikah dengan seseorang yang dicintai maka hubungan mereka tidak akan berakhir bahagia, kau tak pernah dengar itu?" ucap Mayu kembali.

Namun miki mana bodoh, ia sama sekali tak percaya dengan ramalan seperti itu menurutnya yang seperti itu hanyalah mitos dan tidak mungkin akan terjadi.

"Kau bodoh atau apa percaya mitos seperti itu." Miki menggelengkan kepala tak percaya dengan pola pikir Mayu saat ini.

"Aku kan hanya berpendapat lagian itu hanya mimpi mungkin saja hanya bunga tidur semata jadi kau jangan terlalu bahagia dibuatnya, aku takut kau nanti jadi gila." Setelah mengatakan itu Mayu kemudian berlari kencang menghindari miki takut jika gadis itu akan memukulnya karena kesal.

Setelah kepergian Mayu, miki terdiam untuk beberapa saat memikirkan ucapan Mayu yang memang tidak ada salahnya karena mimpi memang merupakan bunga tidur dan terjadi di alam bawah sadar sehingga tak seharusnya ia terlalu bahagia, dan saat itu pula— Miki kembali teringat dengan seseorang yang menelpon Yuki dan mengatakan rindu. Ia masih penasaran Siapakah orang itu karena jujur saja miki merasa cemburu dibuatnya.

Hingga dengan keberanian ia kemudian mampir terlebih dahulu ke kelas Yuki, berharap lelaki itu ada disana supaya ia bisa langsung menanyakan perihal kegelisahan nya akhir-akhir ini.

Seseorang menghampirinya ketika miki sudah sampai di depan kelas Yuki lalu mengintip ke jendela kelasnya Yuki.

"Kau mencari siapa?" tanya seorang gadis yang sepertinya teman kelasnya Yuki.

"Emm ... Aku mencari Yuki senpai."

"Ouh ... Yuki, tapi hari ini ia tidak masuk."

"Yuki senpai kenapa?"

"Katanya ada urusan keluarga." Miki mengangguk, namun sedikit kecewa dibuatnya.

"Baiklah kalau begitu arigatou, senpai." Miki pun kemudian pamit pergi setelah senpai tadi kemudian masuk kelasnya.

『••✎••』

Miki sudah beberapa kali menelpon Yuki namun tak ada jawaban. Lelaki itu seakan menghindar darinya. Miki kesal, ia ingin marah, namun rasanya percuma marah ketika seseorang yang memancing amarahnya sama sekali tak ada di hadapannya.

"Hei kau pacar kakakku kan?" Miki terkaget mendapati seorang lelaki yang nampak tak asing di matanya, ia serasa pernah melihat lelaki itu namun ia sama sekali tak mengingatnya.

"Kau siapa?"

"Namaku Kento Yamazaki, aku ototo nya Yuki-nii, kita pernah bertemu sebelumnya tapi waktu itu kau belum mengetahui aku adiknya Yuki-nii." Miki mengangguk-ngangguk paham dibuatnya.

"Oh ya bagaimana kau tahu aku pacar kakakmu?" tanya Miki sedikit penasaran karena ia kira Yuki akan tertutup tentang hubungan mereka sekalipun pada keluarganya. Sepertinya Miki melupakan maksud awal Yuki memintanya menjadi kekasih lelaki itu.

"Tentu saja aku tahu, Yuki-nii secara terang-terangan mengatakan bahwa kau pacarnya dan melarangku untuk mendekatimu serta melarang ayah untuk menikahi ibumu."

"Oh iya apa kau tahu kenapa Yuki-senpai hari ini tidak masuk? Ia seakan menghindari ku aku sudah beberapa kali menelponnya namun sama sekali tak diangkat." Kento terdiam untuk beberapa saat, ia bingung harus mengatakan hal yang sebenarnya atau tidak.

"Sebenarnya ... Hari ini Nana-nee baru saja kembali dari London, itu sebabnya Yuki-nii tak masuk hari ini."

Nana?

Miki ingat nama itu yang pernah disebutkan Yuki, namun ia tak tahu siapakah yang bernama Nana itu?

"Nana itu siapa?"

"Dia sepupu kami, tapi Nana-nee pernah menyatakan cinta pada Yuki-nii di depan keluarga besar sehingga Nana-nee kemudian dikirim ke London."

Mikir tak habis pikir bagaimana Nana yang merupakan satu keluarga dengan mereka dengan berani memiliki perasaan pada Yuki yang tentu saja akan mendapat penolakan dari berbagai banyak pihak.

"Tapi ... Jika hanya Nana-nee saja yang menyukai Yuki-nii mungkin saja Nana-nee tidak akan dikirim ke London namun masalahnya Yuki-nii juga menyukai Nana-nee bahkan mereka pernah ..." Seketika Kento berhenti menyelesaikan ucapannya membuat Miki terheran dibuatnya.

"Mereka pernah apa?"

"Gomenne aku harus pergi." Lalu dengan cepat saja kento berlari pergi menjauh dari Miki.

***

BERSAMBUNG

Stay Magical | YukiMiki ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang