08. Look At Me

214 16 0
                                    

Untuk pertama kalinya Yuki mengajak seseorang untuk menonton bersama di bioskop. Meskipun Miki termasuk orang yang cerewet tetapi ia tetep mencoba untuk bertahan agar hubungan mereka tak cepat kandas yang malah nantinya memberikan sedikit kesempatan untuk ayahnya menikahi nyonya Honoka.

***

Selama menonton Miki tak henti-hentinya merasa gugup dengan jantungnya yang terasa berdegup cukup kencang.

"Setelah ini apa yang kau inginkan?" Miki menoleh sedikit terkejut Yuki menanyai keinginannya.

Miki menggeleng.

Hari ini ia tidak ingin terus mempekerjakan jantungnya terlalu keras. Ia belum siap untuk saat ini terlalu banyak terkejut.

"Aku ingin pulang saja."

"Baiklah."

Di dalam mobil mereka saling terdiam. Yuki bahkan sangat fokus menyetir semetara miki terlalu gugup untuk memulai pembicaraan.

Semakin hari Miki selalu merasa bahwa Yuki sudah mulai mencintainya terbukti dengan beberapa sikap yang mulai berubah bahkan Yuki terlampau baik kepadanya. Namun, tetap saja Miki merasa harus lebih bersabar karena meluluhkan hati dingin Yuki bukanlah hal yang mudah.

"Yuki senpai."

Yuki menoleh sebentar lalu kembali fokus pada jalanan.

"Apa?"

"Emmmm ... Apa kau sudah mencintaiku?" Miki tersenyum malu mengatakan hal itu kembali.

"Aku akan belajar." Yuki memutar matanya sedikit jengah dengan sikap Miki yang selalu menganggap remeh tentang perasaan.

Bagaimana dengan mudahnya Miki bertanya soal perasaan di setiap harinya. Tidak mungkin hanya dalam beberapa hari ia langsung mencintai Miki.

Selama ini Yuki tak pernah mengenal namanya cinta ataupun seputar kisah asmara ataupun apapun itu karena selama ini pikirannya hanya dipenuhi dengan belajar dan kegiatan lainnya tanpa harus melibatkan ayahnya ataupun adiknya.

"Ku kira kau sudah mencintaiku." Raut wajah Miki sedikit sedih.

Rasa sedih Miki juga didukung dengan adanya cuaca malam hari ini yang di guyur hujan padahal ramalan cuaca mengatakan bahwa hari ini tidak akan hujan, namun nyatanya sebaliknya.

Di keheningan yang ditemani rintikan hujan yang turun tiba-tiba saja dering telpon berbunyi cukup nyaring. Yuki segera mengangkat telpon yang ternyata berasal dari nomor yang tak dikenalnya.

"Irie-kun aku sangat merindukanmu."

Dahi Yuki sedikit mengerut bingung, ia merasa pernah mendengar sebutan Irie sebelumnya, namun entah mengapa ia serasa lupa atau mungkin memang sengaja ia lupakan.

"Kau melupakanku? Aku Nana."

Nana?

Yuki teringat dengan gadis menyebalkan sepupunya. Ternyata gadis itu kembali.

"Ada apa?" jawab Yuki sedikit ketus.

"Irie-kun tunggulah aku. Oke."

Panggilan itu kemudian ditutup, Yuki bahkan sampai mengelus dahinya membuat Miki yang berada di sampingnya sedikit bingung.

"Yuki senpai kenapa?" Miki bertanya saking khawatirnya namun, Yuki hanya menggeleng.

Sampai.

Mobil Yuki telah sampai di depan rumah Miki, segera saja Miki pamit untuk pulang.

Stay Magical | YukiMiki ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang