Kelahiran anggota keluarga baru adalah hal yang di tunggu tunggu pada setiap keluarga. Senang, sedih, dan takut adalah kalimat yang sering muncul pada saat itu.
Keluarga Gutha, kini tengah menanti kelahiran anggota keluarga baru mereka. Dengan sangat berharap jika anak itu berjenis kelamin laki-laki.
Setelah melahirkan selama 3 Jam, bayi itu lahir dengan normal dan selamat. Suster membawa bayi itu keluar untuk di urus lebih lanjut.
Tak lama kemudian suster masuk dengan membawa bayi yang sudh di tunggu-tunggu seluruh keluarga Gutha. "Selamat bu anak ibu perempuan" kata Suster kemudian meletakan bayi itu di samping pasien.
"Apa? Perempuan?" tanya balik nona Gutha.
Suster pun menganggukan kepalanya dan pamit untuk meninggalkan ruangan. Seluruh keluarga menatap nona Gutha dengan geram.
"Dasar anak tidak tau diri beraninya kamu melahirkan anak perempuan! " kata tuan besar Gutha.
"Ayah aku tidak tau apa apa" jawab Nona Gutha dengan air mata yang membasahi kedua pipinya.
"Harta warisan di batalkan pada kalian aku tidak mau jika anak itu menginjakkan kaki di rumah ku!, dan Jika kau mau tinggal di rumah ku maka jangan bawa anak mu itu." kata tuan besar Gutha.
"Ya ayah, kita tidak akan membawanya kita akan pergi biarkan anak itu tumbuh tanpa orang tua" lanjut tuan Gutha.
keluarga Gutha meninggal kan ruangan dan anak tersebut tanpa belas kasihan.
Di sisi lain seorang anak laki laki yang tampan tengah menuju ruangan ibu nya, dia pun mendengar tawa bayi dan dia sangat benci tawa itu.
Karna anak itu seluruh keluarga nya meninggalkannya dan adiknya dia pun tidak terima.
"Kau karna kelahiran mu aku kembali sendiri. Ya saat ini kau memang bisa tertawa, tapi nanti kehidupan mu akan menyedihkan! "
KAMU SEDANG MEMBACA
ARZU ✔ [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[Completed] Tidak di terima dan hanya di anggap angin bagi keluarganya. Di singkirkan layaknya sampah yang tidak berguna. Tidak merasa kasihan ataupun peduli sedikitpun. Bersikap layaknya tidak ada kehadirannya. Di ambil, dan di rawat oleh kakakny...