Awass typoo...
Atha pov'Pagi yang cerah dan kicauan burung di pagi hari membuat aku tak ingin bangun dari tempat tidur ku yang nyaman.
Pikiran ku melayang entah mengapa hatiku selalu saja merasa sedih melihat gadisku yang selalu mendapat cacimaki dari ku. Mata yang sembab menyebabkan hati ku luluh. Dan bibir yang tersenyum membuat ku mengingat masa kecil ku yang suram.
ingin rasanya aku menghancurkan senyum di bibir mungilnya itu. Jam sudah menunjukkan pukul 08.30 hari ini hari minggu dimana aku pergi ke perusahaan paman yang akan di warisi oleh ku bahkan aku pun sudah mulai memimpin walaupun belum resmi untukku.
Tok tok tok...."ka sudah pagi kakak turun dan sarapan" panggilnya dari luar pintu kamar ku.
"bacot!" jawab ku karna merasa terusik.
"kalau kakak tidak sarapan nanti kakak bisa sakit" ucapnya.
"gak usah sok khawatir lo" jawab ku hati ku selalu panas jika dia di sekitar ku.
"ka thea mohon, jangan paksain diri kakak thea tau kakak tidak mau sarapan karna kakak tidak ingin sarapan bersama thea" ucap nya
aku pun tidak tahan untuk memarahinya.aku pun turun dan menghampirinya lalu membukakan pintu.
"heh" tegur ku lalu menarik rambut nya "siapa yang nyuruh lo sarapan bareng gue ha? Hahaha tidur aja lo di dapur di bawah tangga jangan harap lo bisa hidup enak" tegur ku
Aku pun mencaci makinya ingin sekali aku memukul dan mencabiknya, ia hanya bisa meringis kesakitan. Aku pun melepaskan rambutnya.
Dia hanya bisa menundukan kepala, mata yang sembab dan tubuhnya bergetar karna ketakutan. Tiba tiba saja hati ku luluh ingin sekali rasanya aku minta maaf. Sebenarnya, apa yang terjadi kepadaku? Tidak! Aku tidak boleh menyayanginya.
"cih! Gak usah nangis di depan gue, gue juga gak akan baik sama lo" ucap ku
Tuk tuk tuk...
Terdengar suara sepatu aku yakin itu paman. Memangnya aku orang tua setiap hari harus bangun awal lalu berangkat ke kantor. Seharusnya aku menikmati masa remaja ku bukan?.
Tempatku seharusnya nongkrong dengan di temani teman temanku. Bukannya di kantor di temani oleh berkas atau file tidak berguna!.
Paman sedang berjalan menaiki tangga menuju kamarku,melihatku bersama thea membulatkan matanya."tha jam berapa ini?" ucap nya.
"paman pakai jam kan? tinggal liat jam berapa sekarang" jawab ku.
"tha kamu satu satu nya pewaris perusahaan paman" ujarnya.
"tapi liat aku ini masih umur 16 tahun ,minggu kemarin aku sudah ke kantor jadi hari ini aku istirahat aku bukan robot yang bekerja tak ada hentinya" jawan ku
"mulai berani kamu?" tegasnya
"ck, paman aku sedang tidak enak badan" jawab ku
KAMU SEDANG MEMBACA
ARZU ✔ [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[Completed] Tidak di terima dan hanya di anggap angin bagi keluarganya. Di singkirkan layaknya sampah yang tidak berguna. Tidak merasa kasihan ataupun peduli sedikitpun. Bersikap layaknya tidak ada kehadirannya. Di ambil, dan di rawat oleh kakakny...