Chapter 38

4.1K 486 18
                                    

Hyemi mengerang pelan. Sepanjang koridor ia terlihat memegang bahunya. Sepertinya kejadian kemarin cukup berdampak pada tubuhnya.

"Sial!"
Umpatnya.

Tiba-tiba seseorang menepuk bahunya. Gadis itu sontak menoleh.

Kedua matanya membulat. "Sedang apa kau disini?!"

Orang itu hanya menunjukkan cengiran khasnya. Ia mengangkat bahunya. "Menurutmu?"

"Bodoh! Kau belum sembuh!" Semprotnya. Ia memukul lengan Namjoon hingga pria itu sedikit mengerang.

"Aww--- yak! Hentikan!"

Hyemi mendengus. "Kenapa kau masuk?"

"Memangnya kenapa? Aku bosan berada disana."

"Baiklah, terserah kau saja."
Hyemi mempercepat langkahnya. Namun lengannya segera ditahan oleh pria itu.

"Hei, kau marah?"

"A-awh! T-tidak." Ucap Hyemi sembari berusaha melepaskan tangan Namjoon.

"Tanganmu benar-benar memar. Gwaenchanna?"
Pria itu memperhatikan lengan Hyemi yang terlihat memar.

Hyemi mengerjap. "A-aku baik-baik saja."
Ia segera melepaskan tangan Namjoon dan kembali melanjutkan langkahnya.

"Han Hyemi, aku tahu kau tidak baik-baik saja!"
Namjoon segera menyusul langkah Hyemi.

"Khawatirkan saja dirimu sendiri!"

"Han Hyemi!"
Panggil Namjoon. Namun Hyemi seperti menulikan pendengarannya dan malah mempercepat langkahnya. Membuat Namjoon tertinggal cukup jauh.

Ia membuang nafasnya. "Dasar keras kepala."
Namjoon melanjutkan langkahnya.

"Hoi!"
Sapa seseorang. Ia menoleh.

"Ah, Jimin-ah."

"Kufikir hari ini kau tidak masuk."

Namjoon tersenyum tipis. "Aku bosan. Lagipula dokter sudah mengizinkanku pulang."

Jimin mengangguk pelan. "Dan.. kepalamu?"
Pria itu menunjuk kepala Namjoon yang masih dibalut perban.

Namjoon memegang kepalanya. "Ah, sudah tidak apa-apa."

"Baguslah. Yakk.. kau tahu? Kemarin Hyemi benar-benar terlihat panik. Dia bahkan tidak berhenti menangis. Astaga, lihatlah apa yang sudah kau lakukan."

Namjoon terkekeh. "Dia menangis. Tapi setidaknya dia baik-baik saja. Hanya saja.. kurasa lukanya tetap bertambah. Lengannya memar."

"Tentu saja. Pasti terbentur anak tangga. Pasti sakit sekali,"
Ujar Jimin. Pria itu memegang salah satu lengannya. Membayangkan bagaimana jika dirinya berada di posisi Hyemi. Ia menelan ludahnya.

"Dan.. kau. Bagaimana jika tulangmu patah?" Lanjutnya.

Namjoon menaikkan salah satu sudut bibirnya. "Lalu? Membiarkannya dirawat inap selama beberapa hari? Dia itu wanita. Yak.. bagaimana jika hal yang sama terjadi pada Hyunjin?"

Jimin melotot. "Yakk! Tentu saja aku tidak akan membiarkannya!"

Namjoon mengangkat bahunya. "Yasudah. Itu artinya aku melakukan hal yang benar," ucapnya.
"Oh, iya. Apa kau tau?"

"Soal apa?"

Namjoon terlihat tengah memikirkan sesuatu.
"Kurasa Min Yoongi menyukai Cho Hyunjin."

Jimin sontak memukul lengan Namjoon. "Kau gila?! Hyunjin itu pacarku!"

Mendengar itu, Namjoon tertawa. "Aku serius. Yoongi menyukai pacarmu. Kau tidak sadar ya?"

My Possessive Bad Boy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang