Mungkin dunia sebelumnya mereka terpisah namun sekarang......
1 bulan
"Selamat pagi." Sapa seseorang.
"Iya." Balas gadis itu dingin.
"Shiren..... lu yahhh jangan kek kulkas napa?" Sahut Fania ngambek.
"Eh btw udah 1 bulan berlalu ya,dan bentar lagi kelulusan senior kita." Sambung Fania sambil cengengesan.
"Hm. Terus?" Tanya Shiren malas sambil duduk ditaman sekolah.
"Terus maju mundur cantik cantik cantik. Caelahh Ren lu bikin bete deh." Rajuk Fania mendengar salah sahabatna yang super dingin. Diem
1
2
3
4
5
Masih diem
Krik
Krik
Krik
6
7
8
9
10
"Ah udah deh,Ren lu napa si??? Diem mulu. Please deh ini udah satu bulan berlalu,gue tau perasaan lu gimana gue mohon Ren jangan gini. Masa lu tega ama temen cantik lu sih??????!!" Ungkap Fania panjang lebar dan saat itu juga Shiren menangis."Gue gak tau Fan,perasaan gue kayak hancur banget Fan. Hiks." Tangis Shiren pecah. "Oh ayolah Ren cerita,siapa yang bikin lo nangis kek gini." Tanya Fania gak tega melihat Shiren nangis,sebelumnya Shiren gak pernah nangis kecuali ada yang membuat luka dihatinya, Dipeluknya Shiren sambil menepuk bahu.
"Ren,tenang. Lu mau ke asrama aja? Biar gue izinin ke guru deh." Tanya Fania dan mendapat anggukan dari Shiren. Dengan langkah cepat Fania langsung membereskan tas Shiren dan meminta izin ke guru. Saat Fania keluar kelas ia tak sengaja ketemu sama Kak Antonio.
"Fan lu mau kemana bawa tas Shiren?" Tanya Kak Anton penasaran.
"Shiren mau balik ke asrama kak."
"Kenapa?" Tanya kak Anton lagi.
"Gak tau juga kak,dia terus nangis dan bilang perasaannya sakit." Jelas Fania lalu meminta izin ke Kak Anton untuk pergi."Adek gue napa ya?" Lirih Anton bingung.
"Woyy ngelamun aja lo. Yo kantin." Ajak Marvel ngagetin.
"Emm gapapa deh gue bingung ama shiren aja."
"Emang napa tu anak?"
"Keknya lagi patah hati." Ungkap Anton jujur.
"Punya hati juga ade lo?" Ledek Marvel.
"Yaiyalah gue tabok lu, Shiren sebenarnya orang yang ceria tapi...."
"Laper gue." Potong Marvel lalu mereka pergi makan.Di asrama
"Apa yang harus gue lakuin? Gak mungkin gue suka sama Marvel. Marvel udah punya pacar. Dan gue hiks hiks hiks." Ringkuk Shiren disudut kamar.
Sudah hampir 5 jam Shiren menangis ia langsung menghubungi orangtuanya untuk melakukan kepindahannya keluar negeri.
"Ya,gue harus pindah. Gue gak mau kek gini.""Hallo pah?"
"Iya,kenapa Ren?"
"Pah bisa urus kepindahan sekolah aku gak ke london? Tempat papah mamah sama ade."
"Lah kenapa sama sekolah kamu sekarang?"
"Gapapa, cuman gak enak belajar disini jauh dari kalian gak enak."
"Oke nanti papah urusin."
"Kalo bisa secepatnya pah."
"Iya besok papa akan urus. Emm bagaimana keadaan kamu?"
"Syukur pah baik."
"Baik kok serak suaranya? Habis nangis?"
"Enggak, lagi flu aja. Papah gak meeting kah?
"Oh astaga papah lupa.ok bye sayang."
Tutttt tuutt tuuttt....2 hati kemudian.
"Ren lu serius mau ninggalin ni sekolah ama gue?" Tanya Fania saat melihat Shiren mengambil kopernya dan siap pergi.
"Iya. Gue mau kumpul ama keluarga gue, lu taukan udah hampir 2 bulan keluarga gue pindah ke london? Jadi gue mau kesana aja."
"Lo bohong Ren,jawab gue lo suka kan sama kak Marvel?" Tanya Fania.
"Ngarang lo. Gue gak punya hati dan lo tau itu."
"Lo bohong,selama dua hari ini gue liat lo nangis saat Kak Marvel dekat Kak Jasmine, Ren mereka ..."
"Cukup Fan,gue gak ada nangis." Sahut Shiren sambil memasang kacamata hitamnya dan masker.
"Lu bohong!! Tatap gue ren,gue tau lo bohong."
"Gue gak punya hati apa lagi perasaan sama tu orang."
"Tatap gue ren dan bilang apa yang lo katakan tadi!!!!" Marah Fania.
"Cukup!!! Yaaa!!! Gue suka sama Marvel dan gue gak sanggup,gue pernah terluka dan gak mau terluka yang kesekian kali lagi. Mending gue pergi dari sini. Dan gue mohon jangan kasih tau siapapun." Ungkap Shiren Frustasi dan ya nangis lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MC Academy [END] : BELUM REVISI
FantasyBenarkah itu? 5 july 2017 #180 24 july 2017 #302 16 Augustus 2017 #243 17 agustus 2017 #196 18 agustus 2017 #287 9 oktober 2017 #94