Habis ini gak ada tambahan part ya,author mau ngelanjutin cerita yang lain juga. Jadi baca juga "DANDELION" ya. Oh ya dont forget vote ya emm aku nanti mau ada rencana mau buat buku tapi itu masih rencana ya soalnya aku blm pernah ngajuin apapun ke penerbit jd mohon bantuannya ya insyaallah ceritanya gak sependek ini dan gak setypho ini. 😊😊
Entah sudah berapa lama Shiren membekukan semua lawan hingga ia tiba ditengah aula dengan Marvel serta teman-teman lainnya terluka cukup parah. Awalnya Shiren diam namun tidak sengaja ia melihat seseorang yang siap meluncurkan pelurunya kearah Kak Zero dan dengan cepat ia menembak orang itu sebelum ia menembak.
"Shiren?" Panggil kecil Marvel namun entah dari mana Shiren mendengar itu dengan reflek ia juga menembak beberapa lawan sambil bertarung. Marvel juga tidak kalah kuat wajar jika ia saja sangat ditakuti di timnya karena ilmu beladirinya sudah daebak syekali.
"Hey kain pel,gue kira lu cuman bisa ngepel orang doang." Ucap Shiren lagak polos tanpa ekspresi.
"Seenak jenong lu!! Mending kita cari pelaku sebenarnya saja!!" Ajak Marvel frustasi.
"Aku sudah tau salah satu pemimpin dari penyerangan ini." Sambung Marvel.
"Dan aku sudah tau semua pelakunya." Sahut Shiren pelan. "Salah satunya orang terdekatku." Sambungnya pelan. Marvel yang saat itu sedikit bingung dan kaget saat ia melihat benar-benar keadaan Shiren yang bisa disebut berantakan sekali bahkan darah terus keluar dari tangan dan kakinya serta memar yang ia dapat.
"Hei! Sebaiknya kau sembunyi saja. Biar aku dan yang lain akan menangkap mereka." Perintah Marvel namun diacuhkan Shiren seakan tidak mendengar apapun.
"Aku akan menuntaskan yang diluar kau sebaiknya disini,karena aku ada beberapa urusan dengan seseorang." Sahut Shiren yang entah kenapa apa yang ditanya apa yang dijawab. Dengan cepat Shiren berlari meninggalkan Marvel dengan beberapa orang yang tidak dikenal.
Shiren POVS
Sangat sakit,sangat perih,aku lelah,tapi aku tidak bisa hanya diam melihat dan mati ditangan orang gila kekuasaan. "Bertahanlah Ren." Motivasi diriku sendiri.Sampai didepan aula aku melihat dua kubu sedang melancarkan aksinya namun bukan ke aula tapi lawan ke lawan,namun mereka semua terdiam dan tiba-tiba berlutut sendiri.
"PAMAN!!!!" Teriak ku nyaring yang membuat mereka semua menoleh kearahku.
"Oh ya ampun gadis kecil kau mencari pamanmu ini?" Tanya orang itu yang merupakan salah satu pengurus yayasan sekolah ini.
"Siapa kau! Apa maumu?!" Tanyaku sarkastik.
"Shiren pergilah dari sini,dan ucapkan maaf ke Antonio dari paman." Sahut paman yang tidak menggoyahkan ku untuk pergi. Saat itu aku tidak tau harus apa,aku harus membuat strategi baru dengan cepat hingga tanpa ku sadari ada seseorang yang ingin memukulku dengan kayu malah ku tahan dan ku balik menyerang.
Shiren END POVS
"Licik sekali KAUUU!!!!!" Ungkap Shiren saat melihat sepupu dan sahabatnya di tahan seperti binatang dengan kaki dan tangan diikat dengan kondisi pingsan serta pamannya yang sudah sekarat.
"Tidak! Kau anak kecil lebih baik diam dan tidak usah ikut campur." Sahut orang itu lagi memperingatkan.
"Maaf paman,aku bukan anak kecil yang patuh akan perkataan dan sikapmu ini!" Sahut Shiren Sarkastik dan saat itu juga Marvel datang beserta beberapa teman dan timnya.
Dengan pelan Shiren mengeluarkan pisau lipat yang ia dapat tadi dan mulai menyerang tiba-tiba. "Gegabah!!" Jerit Marvel dan ia serta tim nya langsung menyerang orang itu. Dengan cekatan mereka bisa melumpuhkan pengawal orang itu walau mereka juga sempat terluka.
"Paman Karan. Hentikan ini. Apa ada cara lain selain melakukan ini." Tanya Marvel dingin sambil memegang pistol dan beberapa benda tajam.
"Pa...ma....n?" Rintih Shiren kaget bagaimana tidak kaget ternyata ia terlambat tau.
"Oh Marvel,biarkan paman melakukan ini. Atau kau ingin seperti ibumu?" Tanya Paman Karan yang segera membuat Marvel terdiam.
"Ya tentu saja. Aku ingin ibumu mati dan yah! Aku berhasil. Jika kau terus begini aku akan memberimu dua pilihan. Pertama bergabung denganku kedua mati." Tanya paman Karan menelirik sambil duduk ala bos menunggu jawaban.
"Paman,pilihanmu terlalu kuno dan mainstream. Apa kau tidak ada pilihan lain selain itu? Bahkan diFTv pun pasti seperti itu. Kau aktor yang lumayan paman." Sahut suara seorang wanita yang sudah memberantas pengawal Paman Karan.
"Siapa kau!?" Tanya paman Karan santai dan juga dingin tapi tidak sedingin Marvel (mungkin).
"Shiren." Panggil Marvel yang langsung menghabisi paman Marvel tanpa ampun dan belas kasihan.
"Aku? Aku orang yang akan menghabisimu ditempat ini sehingga kau beroikir untuk mengahabisi keluargaku!!." Ucap Shiren yang membabi buta paman Karan seorang diri. Sekitaar 10 menit lebih tidak ada yang mundur dan Shiren sudah mendapat beberapa luka gores sedangkan Marvel ia mengahabisi pengawal yang berusaha melukai Shiren.
"Shiren!!!" Teriak Marvel dan saa itu juga ia memegang Shiren. "Sebaiknya kau istirahat." Sambung Marvel sambil mendudukan Shiren.
"Drama yang indah." Ucap paman karan. Dan saat itu juga Marvel langsung menyerang dengan menekan titik luka terdalam pamannya. Ketika Shiren bertarung dengan pamannya,Marvel terus memperhatikan bagaimana mungkin pamannya tidak terluka dan sudah sekian lama ia menangkap Shiren yang dipukul mundur pamannya.
"Marvel." Lirih Shiren yang melihat Marvel sudah menekan titik luka terparahnya dibagian dada. Dan saat itu juga Marvel tumbang ketika paman karan sempat menusuk perutnya. Dengan langkah tertatih Shiren menghampiri Marvel yang sambil berjalan kearah Shiren. Keadaan mereka sama-sama menyedihkan dan saat itu juga banyak teman dan guru datang untuk membawa kerumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
MC Academy [END] : BELUM REVISI
FantasíaBenarkah itu? 5 july 2017 #180 24 july 2017 #302 16 Augustus 2017 #243 17 agustus 2017 #196 18 agustus 2017 #287 9 oktober 2017 #94