Semua yang ahli dalam berbagai bidang sihir telah memasang formasi dengan pembagian ketua divisi mereka semua hanya menunggu para lawan datang.
Suara burung gagak mulai berbunyi keras,langkah yang besar mulai menggentarkan tanah. Sang Ratu yang ingin menguasai dunia sihir seutuhnya.
"SEMUA!!! DENGARKAN AKU!! PARA MUSUH SUDAH ADA DIDEPAN MATA KITA!! SEBELUM BERPERANG TENANGKANLAH DIRI KALIAN JIKA ADA YANG TERLUKA DIANTARA KITA BANTU DIA JANGAN SAMPAI ADA SEORANG PUN YANG TEWAS!!! KALIAN MENGERTI" perintah Raja Charlos sambil berteriak.
☆
☆
☆
☆
☆
☆
☆Ratu Diore telah tiba didepan Raja Charlos dia menunggangi makhluk yang sangat aneh dan juga mengerikan.
"Charles... apa kabar? Emmm dimana Shinna,Charlos dan juga Shiren?!" Kata Diore dengan sengirannya.
"Tentu Diore semenjak kau melukaiku waktu itu aku baik-baik saja. Untuk apa kau-...."
"Hai bibi kami ada disini" sambung Charlos dengan senyuman yang manis namun terkesan mengerikan.
"Wahhhh kalian tidak menyambutku dengan baik. Dimana Shiren dan Marvel?" Tanya Diore lagi.
"Kau ini bibi. Mereka sedang istirahat. Bibi ini jangan terlalu berbasa basi aku tau maksudmu dengan basa basi ini bi. Semua SERANGGG!!!!!!!!!" perintah Shinna.
Disisi lain Shiren dan Marvel sudah memulai menumpas makluk menjijikan itu begitu juga dengan yang lain. Pertarungan sengit terjadi diantara mereka berbeda disisi utama Charles dan Diore bertarung dengan sengit.
"Ayah! Apa ayah tidak apa-apa???" Tanya Shinna yang khawatir tanpa Shinna sadari serangan Diore mulai menyerang mereka namun dihalau oleh Charlos,Ramos dan Emeli.
Charlos dan Ramos menyerang Diore terus menerus sedangkan Emeli,ia membantu Shinna membawa Charleas ketenda kerajaan dengan teleportasi.
"Emeli, ini luka yang parah aku ingin kau membuat ramuan untuk ayah dan aku akan berusaha mengurangi pendarahannya." Titah Shinna kepada Emeli yang hanya langsung dianggukkan tanda ia mengerti dan langaung membuat ramuan.
15 menit berlalu.
"Yang Mulia ini ramuannya sudah saya buat anda bisa menunjukkan dimana letak lukanya biar saya yang meletakkan ramuan ini" kata Emeli sambil menempelkan ramuan diatas luka Charles.
¤
¤
¤
¤
¤
¤
¤
¤
¤"Diore terluka. Dia dan pasukannya mulai mundur. Kita juga harus mundur." Telepati Ramos kepada semua orang.
Semua orang yang berada diarena perang kembali ketenda untuk mengobati luka luka yang mereka dapat.
Shiren berlari terus menerus ketenda ayahnya. Ia baru saja tau jika ayahnuya terluka sangat parah.
"Ayahh ayahhh hikss...." Shiren menahan tangisnya yang hampir pecah.
"Tenanglah nak,aku baik baik saja. Ada kakakmu dan Emeli yang mengobatiku. Sekarang kau istirahatlah dan pulihkan kekuatanmu."
"Tapi... ayah" sahut Shiren,sebelumShiren melanjutkan omongannya Charles langsung menyela dengan senyuman dan meyakinkan bahwa ia baik-baik saja.
"Cepatlah istirahat nak. Aku baik-baik saja."Dengan perasaan khawatir Shiren mulai kembali ketendanya. "Putri. Minumlah ramuan ini aku tau kau sedikit terluka dan harus seger diobati." Kata Emeli yang memasuki tenda milik Shiren sambil memberikan segelas ramuan herbal. Shiren langsung meminumnya dan setelah itu ia keluar lagi untuk melihat kondisi rekan-rekannya dan tak lupa ia melihat kondisi para sahabatnya. Ia melihat begitu banyak yang terluka dari luka yang paling ringan hingga luka yang paling parah.
"Shiren!!!" Panggil Bella yang saat itu melihat Shiren yang ada didepan tenda pengobatan dimana orang-orang disana mengalami luka yang tidak ringan dan tidak parah. Saat Bella memanggilnya ada sebuah tangan menepuk bahu Shiren "Masuklah" kata suara itu Shiren hanya mengangguk. Shiren terkejut baru satu hari perang terjadi sudah banyak yang luka-luka bagaimana jika ada yang tewas pikir Shiren lagi, luka-luka Bella,Neri,Luna,Juju,Cera dan Vian telah diobati. Mereka berenam heran dengan Shiren diem mematung seperti itu lalu mereka menghampiri Shiren dan memegang bahunya.
"Jangan khawatir teman" rayu Cera.
"Iya jangan khawatir" sambung Juju.
"Aku bingung teman-teman apa nanti akan ada korban jika perang ini terus berlangsung?" Lirih Shiren pelan sambil menatap lurus kedepan.
Bella tak tega melihat sahabatnya begitu sedih dan ketakutan jadi dia mulai memeluk Shiren dan mengatakan "Jangan Khawatir bodoh. Takkan ada yang seperti itu. Jika ada yang gugur dalam perang ini itu merupakan penghormatan yang besar bagi mereka karena ikut berjuang demi dunia ini" lalu Cera juga ikut memeluk Shiren dan mengucapkan "kau ini untuk apa bersedih sekarang.kan ada kita jadi jangan sedih". "Kalian benar dan aku tidak ingin melewatkan acara berpelukan seperti ini" ejek Juju yang langsung memeluk Shiren diikuti Vian,Luna,dan Neri.Pelukan mereka berakhir ketika lonceng bahaya yang berarti musuh telah kembali berbunyi.
"Secepat ini? Apa yang dilakukan bibi gila itu" teriak Ermus yang baru saja memulihkan lukanya."Teman-teman. Kalian panggil Marvel,Tenno,Nathan,Reco,Ren,Erik dan Ermus ketenda ku sekarang kita akan menggukan taktik B" perintah Shiren yang langsung ketendanya. Saat ditenda Shiren mendapati Mr.Ramos dan Emeli serta guru-guru berpengalaman.
"Yang Mulia,musuh telah kembali. Bagaimana ini??!" Kata salah satu guru yang belum dikenal Shiren.
"Baiklah aku akan menggunakan Cara B dan syukurlah kalian disini. Aku ingin kalian dibagi menjadi 3 tim. Tim pertama untuk menyerang musuh. Tim kedua untuk memevakuasi orang-yang terluka dan belum sembuh ke academy. dan tim ketiga buatlah sihir pelindung di academy. Dan ku harap kerjasamanya." Terang Shiren tanpa berbasa basi lagi. Hingga Mrs.Emeli membuka suara. "Apa yang akan kita lakukan selanjutnya?"
"Itu akan menjadi urusanku nanti. Sekarang lakukan karena tidak ada waktu." Semua orang yang ada ditenda Shiren pun mengangguk dan langsung keluar tanpa berbasa basi lagi. Tak lama setelah itu teman-temannya datang.
"Syukurlah kalian datang dengan cepat. Ya lengkap. Erik Neri kalian buat sihir pelindung dan kedap suara ditenda ku ini." Perintah Shiren sambil mengambil gulungan peta.
"Sudah. Lalu apa yang akan kita lakukan" tanya Cera bingung.
"Baiklah. Kalian semua harus membantu guru-guru dan tetua.aku membagi mereka menjadi 3 tim. Bella,Neri,Vian,Nathan,Reco,Ren kalian ditim 2. Sisanya ditim 3. Kalian mengerti karena waktu semakin sempit aku ingin kalian melakukan sekarang." Perintah Shiren.
"Lalu kau bagaimana?" Tanya Nathan.
"Aku ada ditim 1. Oh ya tim 2 dan 3 ada di academy dan sekitarnya sisanya tanyakan pada ketua tim kalian. Aku tidak ingin ada bantahan." Semua teman-temannya pergi kecuali Marvel.
"Shiren jangan berbuat hal bodoh kau ingay kata leluhur kita" Marvel meingatkan.
"Marvel aku sudah membagi tugas untukmu. Dan kau lakukan saja perintahku." Jawab Shiren sambil memasangkan pedang dipinggangnya.
"Aku ingin satu tim denganmu." Sergah Marvel lagi.
"Aku tak ingin kau ikut denganku pangeran. Aku tau sebenarnya kau putra mahkota dikerajaanmu. Dan aku tidak ingin kau terluka sedikitpun. Ku mohon dengarkan aku" jawab Shiren datar.
"Dan aku tidak ingin membuat calon tunanganmu marah padaku. Dan cepatlah kesana." lanjut Shiren lagi dan lanhsung pergi menggunakan teleportasinya.
"Aku tidak akan meninggalkanmu. Karena kau calon tunanganku Shiren" lirih Marvel kecil.
"Aku akan ada bersamamu jika tugas yang kau berikan padaku telah ku kerjakan" sambung Marvel lagi dan ia pergi dengan teleportasi keacademy.
#
#
#
#
#
#
ACADEMY
Semua terlihat begitu berantakan. Bella,Neri,Juju,Vian,Luna,Cera,Nathan,Tenno,Reco,Ren,Erik,Ernus dan juga Marvel terkejut dengan jumlah korban yang terus datang dan guru-guru serta siswa yang terampil sangat kelelahan dengan pelindung yang dibuat karena serangan musuh terus datang lewat Udara."Semua dengarkan aku kita harus melakukan secepat mungkin. Dan setelah itu kita membantu Shiren." Kata Neri dan langsung mendapat anggukan semuanya.
Arena perang
Shiren terkejut ketika ia melihat banyak darah yang telah tumpah ruah.
"Cepat bawa mereka semua." Teriak Shiren.
![](https://img.wattpad.com/cover/100610357-288-k896010.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MC Academy [END] : BELUM REVISI
FantasíaBenarkah itu? 5 july 2017 #180 24 july 2017 #302 16 Augustus 2017 #243 17 agustus 2017 #196 18 agustus 2017 #287 9 oktober 2017 #94