EXTRA PART

4.4K 219 2
                                    

Mungkin aku sudah mati, tetapi hatiku tidak.
Mungkin aku sudah hilang,tetapi cintaku tidak.
Mungkin suatu saat nanti kita akan bertemu,
Bertemu untuk bersama,
Bersama yang semestinya.
Jauh dari dunia yang berselisih,
Dunia yang aman,damai dan sejahtera.
Dimana kita akan bersatu dan memulai cinta yang wajar.
Cinta kita,
Akan selalu ada walau kita mati atau hidup.

PLAK!!! "Buku sastra emang,udah 50 buku ku baca tapi gak ada yang muncul ide satu pun!" Omel Fania disalah satu perpustakaan sekolah.

"Sabar Fan, emm ini aku ada bikin beberapa judul buat puisi." Shiren ajukan beberapa nama judul untuk ngebantu sahabatnya itu yang sudah lelah.

"Ren,lu ciyus mau bantu aku? Tapi ini kan ide kamu." Sahut Fania tidak terima jika Shiren membantunya disaat tugas mereka menggunung.

"Tenang aja,aku punya ide gak satu atau dua atau tiga tapi punya banyak coba deh liat!" Seru Shiren tenang sambil riang.

"Iya,gue tau otak lu tuh kek perpustakan." Ledek Fania tapi dia senang bisa bersahabat dengan Shiren. Didepan semua orang Shiren memang cewek yang pendiam,gak terlalu banyak omong,dingin dan sulit banget berteman jadi jangan heran kalo Shiren tidak memikiki banyak teman. Namun dibalik sisinya yang seperti itu Shiren orangnya baik,periang namun menyimpan sejuta kesedihan.

"Fan,Ren kita dipanggil ke aula katanya ada kompetisi antar kelas." Bisik salah satu teman satu tim dance sekolah. "Fan,gue mager." Ucap Shiren pasang muka kusut kayak ikan pesut. "Mager aja lu terus ampe jadi pager ayu atau pager rumah aja sekalian." Sahut Fania Sarkastik. "Anjayy lu! Ayolah cepet." Ajak Shiren lalu keluar dengan wajah super duper datar sedatar aspal. "Ren lu bisa kagak gak pasang muka kek gitu? Kek gak disiram gitu." Kata Fania sambil berjalan dan tersenyum ala Fania.

Saat sudah sampai didepan aula Fania dan Shiren berdiri didaerah tengah-tengah kerumunan. Dalam pertemuan itu ada diadakan night party dengan kostum bertopeng. "Njayyy Sora. Katanya akan diadakan kompetisi antar kelas." Geram Fania yang awalnya excited sama kompetisi "Caelah si panci kek gak tau aja si Sora,tu anak pasti disuruh sama aka Angle buat kita gabung kesini." Sahut Shiren sarkasme namun tenang. "Apa sih faedahnya!?" Geram Fania lagi "Faedah? Entahlah. Intinya gue gak bakal datang." Sahut Shiren lalu pergi menuju kebelakang barisan saat dadanya mulai terasa sakit karena desakan dari seluruh kelas. "Lu mau kemana Ren? Ini belum selese." Tanya Fania yang melihat sahabatnya itu langsung kebelakang tidak tau kenapa.

Saat dibelakang barisan Shiren langsung berlari keluar aula dan mencari sebuah pohon atau tempat yang sejuk. Sebelum mendekati pohon itu pandanganya mulai mengabur namun ia berusaha menahannya, saat sampai dipohon ia langsung terduduk dan menyandarkan diri dipohon itu sambil menutup matanya. Disisi lain ada seorang cowok yang memperhatikan Shiren sejak masuk keluar dari Aula dengan tergesa-gesa dan sedikit terhuyung. "Vel? Kenapa?" Tanya Antonio bingung. "Bukan apa-apa." Sahut Marvel santai tidak ada nama dingin atau bersahabat. "Tunggu. Bukannya itu Shiren si anak dance ya?" Tanya Ken penasaran akan yang dilihatnya itu. "Iya itu dia, kenapa dia tergesa-tega dan larinya kearah taman?" Tanya Antonio lalu ia tersadar akan satu hal dan itu hanya diketahui anak dance dan juga dirinya yang satu-satunya orang yang tau seluk belum anak dance bahkan penyakit atau masalah yang mereka hadapi. Maklumlah Antonia sangat suka bergosip ria atau kata lain stalker tapi Antonio bukan sasaeng ya.

"Gue harus ke UKS dulu bentar ada yang ketinggalan." Ucap Antonio lalu berlari dengan cepat ke arah UKS dan tidak sengaja bertemu Fania yang juga mulai berlari kearah UKS . "Anton? Ngapain lu disini?" Tanya Fani penasaran. "Eh kutu kupret,mending lu khawatirin soib lo noh." Fania awalnya bingung dan ia langsung shock bukan main saat seperti ini ia lupa kalo sahabatnya itu sedang tidak fit untuk saat ini apa lagi ditempat yang terlalu rame dan sesak. "Sebaiknya kau liat dia ditaman. Tadi aku liat dia lari ketaman." Pinta Antonio lalu Fania ingin berbalik namun yang ia terkejut lagi dengan kelangkaan luar biasa ini. Sang pangeran sekolah yang memiliki pamor yang luar biasa menggendong seorang cewek yang notabennya adalah sahabatnya Shiren.

"Woi !!!!! Kalian liat apa ha!!? Ni anak harus dibawa ke ruang UKS!" Panggil Marvel berjapan cepat kearah temannya dan juga teman cewek yang digendongnya ini. Dengan langkah cepat Marvel langsung merebahkan Shiren ditempat tidur dan untungnya yang penjaga saat ini adalah seorang dokter bukan perawat. "Kalian diluar saja dulu. Aku akan memeriksanya." Ucap dokter itu. Setelah memeriksa Shiren Dokter itu langsung memanggil teman-teman anak itu untuk meminta penjelasan. "Ko Marvel sama ko Anton terimakasih,sebaiknya kakak ke Aula saja." Pinta Fania halus ketika sudah menjelaskan kepada dokter UKS, Marvel langsung pergi meluncur sedangkan Antonio dia memberi nasihat kepada Fania untuk ngejagain Shiren.

Sudah hampir 1 jam Shiren tertidur akhirnya ia bangun. "Ummhhh.." jeritnya pelan dan dapat didengar oleh Fania yang lagi ngeliatin biasnya di yutup. "Dokter!! Shiren sadar!" Teriak Fania lalu dokter itu langsung memeriksa Fania dan menemukan bahwa ia sudah normal seperti biasanya.

MC Academy [END] : BELUM REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang