4. Merah Muda

62 22 29
                                    

Hujan sedikit membasahi lantai sekolah Saniah yang putih bersih kini sedikit kotor. Nampak jelas jejak-jejak kaki anak-anak kelasnya.

"Ihhh, mana gau tau kalo dia itu mencret!."

"Engga tau juga sih, kata Remi si Sule mencret." wajah Saniah melengkungkan senyum manisnya dihadapan Algi.

"Udah ah mau ngantin. Kayanya susu anget enak."

"Kayanya. Kamu ngantin sendiri??."

"Ho'oh kenapa ga takut?!."

"Udah biasa kali!."

"Hahaha.. Jomblo sih."

"Heee.... Bye!".

Kakinya berjalan pelan, berhati-hati. Yang ditakutkannya bukan sosok aneh atau setan atau hantu dikala hujan yang ditakutkannya adalah jatuh dilantai yang licin dan ga bisa bangun + malu kalo ada yang liat.

Napasnya berjalan lancar, matanya memutat sana-sini dan senyum lebar melengkung diwajahnya.

"San??!."

"Halsi?!." melambaikan tanganya kearah teman satu ekskulnya.

"Kemana??!.

"Ke wc, mau anter ga??!."

"Ayo, wc mana??."

"Mana aja, tapi kalo yang deket kelas IPS 1 penuh, kalo yang deket kantin gimana?!".

"Oke."

Keduanya melangkah beriringan. Sayup tedengar suara seseorang menyanyi sangat jelas ditelinga Saniah.

Dimana bumina....
Abdi resep ka anjeuna....

Sedikit membuat Saniah takut, tapi dia tak bisa membuat temannya merasa takut juga.
Langkah Halsi kedalam wc membuat Saniah semakin heran siapa dan kenapa hanya dia saja rasnya yang mendengar.

"Udah?!."

"Udah, tapi btw aku duluan boleh ga??."
Ada yang mencurigakan, duga Saniah menatap wajah Halsi. Tak apalah.

"Oh, yaudah ati-ati ya Si!." senyum lebar dilemparkan tepat didepan wajah Halsi.

Langkahnya menuju keran air disebelah wc. Mulai diputar dan mengalir air jernih yang dingin layaknya air gunung.

"Dingin..." bergidik sendiri.

"Hhhhiiiiyyyaaaa...." suara samar datang dari pintu wc disebelah kanan. Wc yang tadi diisi Halsi.

Dengan sedikit rasa takut dan aga berani langkahnya mendekat kearah pintu.

Kreeeeiiikkkk.....
Pintu terbuka, seutas tali merah muda didalam lubang wc.

Dengan berani Saniah menarik tali itu, dengan sedikit tali itu tertarik perlahan, sedikit demi sedikit, namun sangat panjang seakan tak berujung, sekali lagi Saniah menarik tali itu namun kali ini terasa berat. Entah apa, tiba-tiba dilubang wc itu muncul sesuayu seperti ijuk. Hitam, lebat dan bergetar. Astaga....

Apa yang baru saja dilihat membuat kaki Saniah kaku. Matanya melotot menyaksikan kepala manusia, yang lebih tepat adalah kepla seorang lelaki muncul dari lubang wc, dengan leher yang kaku dan tatapan yang tajam,. Kepala itu memutar, treeekkkk..... treeeekk...

Rasanya seperti memakuti Saniah dan memang jelas itu menakutinya. Saniah hanya diam menganga. Kepala itu terus memutar bahkan kini bergidik kekiri kekanan seperti orang gemas. Dengan wajah pucat, basah dan mengerikan keluat dari lubang wc.

"Aaarrrrrrrrkkkkkkkkk....." suara aneh muncul dari mulut lelaki itu.

" Astaga, mau apa kamu?!"

"Ehmmm, darah...!." mengendus-endus. Sahh...  Berbalik kearah Saniah dan Astaga... Kepala itu terlepas dari lehernya dan menggelinding jatuh tepat dikaki Saniah dengan senyuman jahat.

Kakinya berusaha berlari namun, tali sepatu Saniah di gigit dan gigitan lelaki itu sangat kuat hingga membuat Saniah terjatuh dan kepala itu merangkak kekaki Saniah. Terasa dingin dan lengket.. Darah dan urat membasahi kaki dan pahanya. Menjalar kebadannya dan kini dua bola mata Saniah dan lelaki itu bertemu.

"Darahh...!"

"S-s-siapa?!. A-a-ak-kku ga lagi halangan.!" mengangis dan gagu dengan sedikit rasa takut.

"Aaaaaaarrrrrrkkkkkkk.....!." menatap kearah pintu itu. Dan....

"San?!."

"Kamu ngapain?!." tanya Riva menepuk pundak Saniah yang melamun didepan pintu wc dengan tubuh bergetar.

"Heeeh??!." jawabnya melongo.

"Ngapain?!."

"Nganter Halsi pipis!."

"Yaudah, ayo..."

"Bentar, bentar mau cuci tangan." menarik tangan Riva dengan erat.

"Iya,"

Masuk kedalam dan, Astaga... Pembalut pantesan aja. Menyunggingkan senyum kecewa dan ya.... Begitulah

"Yokkk.....!" langkahnya terhenti dan...
Bayangkan sendiri.

Pesan dari cerita ini
1. Banyak2 baca doa sama yang Kuasa
2. Dimanapun kamu kalo lagi dateng bulan plis cuci pembalut sampe bersih ya.
3. Jangan banyak ngelamun.
4. Vommennya jangan lupa ;)

Note : True Story from Writer's Friend.

PREDATORS | THE WAY YOU SEE THE WAY YOU DO❗ | [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang