Jam sudah menunjukkan enam kurang lima menit, sore hari. Waktu besuk sebentar lagi berakhir. Semua pamit pundur, para pasien atau keluarga tidak bisa menolak karena sudah jadi aturan tetap yang tidak boleh dilanggar.
Selepas suara adzan, pintu serta jendela ditutup kembali, setelah seharin dibuka untuk sirkulasi udara.
Winna, perawat duapuluh dua tahun yang sedang merapihkan tempat tidur terkejut kala melihat bercak darah di bawah kasur kosong tanpa pasien. Dia segera memanggil petugas kebersihan.
"Pak, Bu, itu kasur Nomor 19 mohon dibersihkan. Takutnya pasien dari UGD masuk sini." Pinta Winna dengan sopan. Petugas kebersihan segera membersihkan bercak darah yang segar berceceran.
Malam ini, Winna pulang bergantian dengan Mbak Anik, Mas Rudi (nama samaran) dan beberapa anak magang seniornya sebagai seorang perawat.
"Win, sebelum pulang tolong catatan kesehatan sementara." Pinta Mbak Anik, sibuk mengisi buku tamu di atas meja.
Winna diam sejenak, "Oh, anu ... Mbak tadi di bawa sama dokter Budiman, sambil mau lihat hasil cek lab." Jelasnya sambil pamitan.
Malam semakin gelap, lagi-lagi suasana dingin mencekam mewarnai seluruh ruang kosong rumah sakit. Bulu tubuh seakan berdiri tersapa angin mistis.
"Ih... Rud, sepi banget tumben, ya?" Ucap Mbak Anik mengusap tengkutnya sambil sesekali bergidig kecil.
"Ah, perasaan saja. Kelamaan dapet jatah pagi sih!"
Mbak Anik mendelik.
"Tapi memang bener Mas, tidak seperti biasanya." Timpal salah satu anak magang yang sedang melangkah menuju pintu.
"Ah, kamu ikut-ikutan saja. Sudah sana, kerja yang benar. Biar dapat nilai A+."
Wajahnya memerah, tawanya ringkih,"He-he-he, iya Mas."
Salah seorang anak magang lainnya ikut masuk ke kamar, dan melakukan cek seperti biasa Tensi, suhu, dan denut nadi.
Sudah pukul sembilan lewat sepuluh. Seorang pasien mengalami sakit di perut yang hebat, seluruh perawat dan barisan para dokter memindahkannya ke ruang bersalin. Karena sang jabang bayi sungsang atau tidak pada posisinya. Harus segera melakukan operasi. Pihak rumah sakit segera menghubungi keluarga.
Kini hanya tinggal dua pasien yang tersisa. Pasien Nomor 17 dan 18. Pasien 18 memang sudah melahirkan, namun masih sering mengalami pendarahan di mulut rahim, ini dikhawatirkan akan menyebabkan pendarahan total. Maka dari itu masih dirawat dengan bantuan BPJS kantor.
Pasien 17 masih dalam obat rangsang, lambat memang tapi ini memang anjuran dokter. Masa kehamilan sudah lebih dari waktunya walau kepala bayi berada di tempat tapi belum terespon obat perangsang.
Semua sibuk mengurus pasien operasi, dan hanya ada dua anak magang saja. Pasien Nomor 17 merasakan bagian vaginanya berdenyut. Dia segera memanggil perawat.
"Sus, itu denyutnya sakit sekali."
"Diperiksa dulu ya, Bu."
"Tidak apa, hanya reaksi dari obat, nanti saya panggil dokter, sebentar." Ucapnya keluar dari kamar.
Lagi-lagi, perut, rahim dan mulut vaginanya terasa berdebyut. Sepertinya akan lahir, itu yang dipikirkannya. Namun, ada sedikit masalah dia merasakan ingin pipis, sangat kebelet, tak tertahankan lagi. Tapi tak ada perawat yang jaga. Tak mungkin membangunkan orang di sebelah. Dengan tertatih dia bangun, jalannya sangat berat dan lemas tapi beneran tak tahan.
Tetasan darah mengenai baju bawahnya, dia hiraukan. Dia segera ke dalam kamar mandi. Dia tak bisa jongkok, karena sakit. Dia putuskan pipis berdiri. Dia merasa lega luar biasa.
"Ouh, aku ingin pipis, rupanya." Ucapnya sambil menghela napas panjang.
Anak magang yang baru saja berbincang dengan dokter segera kembali ke ruangan. Dia melihat semua baik-baik saja. dengan dokter segera kembali ke ruangan. Dia melihat semua baik-baik saja.
⚠
⚠
⚠
⚠
⚠
⚠
⚠
⚠
⚠
⚠
⚠
⚠
⚠
⚠
⚠
⚠
Jam menunjukkan pukul duabelas malam. Mbak Anik meneriksa infus pada setiap pasien. Matanya terbelalak saat melihat kasur Nomor 17 kosong, Mbak Anik segera memeriksa kamar mandi,"Astaga ...!!" Mbak Anik berteriak keras sekali, lalu menjerit sejadi-jadinya.
Semua yang mendengar segera menghampirinya. Semua terperanga, terbelalak dan ketakutan. Mendapati tubuh yang tak berbentuk lagi.
Dinding kamar mandi penuh darah aneh seperti goresan dari tiga jari besar dengan kuku super panjang. Kacanya juga becah berantakan.
Dan, tubuh pasien itu hancur, perut hamilnya hilang. Dari bagian payudara seperti ditarik sampai ke bagian luar vagina. Hancur, seperti jejak cakaran kuku. Tubuh depannya hancur hanya menyisakan bagian kulit punggung itupun koyak seperti bekas gigitan gigi super tajam dan besar. Wajah kaku ketakutan, rambutnya berlumuran darah.
Lukanya aneh, tak ada yang berani mendekat. Bahkan ahli otopsi pun tak sanggup. Akhirnya pihak rumah sakit memanggil beberapa warga dan ahli agama karena merasakan ada hal yang janggal sekali. Dikatakan pembunuhan tak ada jejak manusia, dikatakan kecelakaan bagaimana bisa terjadi, kemana rahimnya. Apa ada kaitannya dengan mistis?
Seluruh isi kamar mandi dibersihkan, kepala rumah sakit segera berby dengan ahli agama.
"Mengapa ya Pak? Ini baru pertama kali."Sang ahli agama, mengerutkan wajah. "Apa ada penjagaan ketat? Apa ada kelalaian?"
"Rasanya Tidak!"
"Pak, dalam agama kami, sebenarnya tidak boleh meninggalkan orang hamil, ibu melahirkan terutama bayi yang baru lahir, mereka milik aroma yang anyir. Dan makhluk ghoib senang dengan itu. Tak biasa disalahkan siapa pelakunya atau pejahatnya pesan saya, kamar mandi segera dibersihkan dengan air do'a."
"Bapak yakin ini karena ghoib?"
"Mahkluk ghoib ada, urusan dia menggangu atau tdak saya serehkan pada yang Kuasa."
"Baik Pak."
Sejak kejadian hari itu kamar ibu hamik, melahirkan dan bayi selalu ramai pengawasan dan tak pernah ditinggalkan. Ada situasinya pasien yang hamil akan ditemani oleh satu perawat jika ingin ke kamar mandi.
◀▶◀▶
Gimana serem?
Denger cerita pas (ade) baru pulang dirawat di RS tersebut gara-gara typus merinding. Sampe makan yang banyak karena gamau masuk sana lagi. Emang serem, kebagian kasur deket jendela dan kamar posisinya di belakang, karena bngker khusus cewek, dan itu letaknya dengan tempat nyuci spre dan selimut, tau kan suara.mesin cuci itu gimana? Nah, bayangin sendiri. ;DEmang itu kasus, udah dari taun 2000'an tapi masih jadi teka-teki para pencari cerita mistis. Ga sedikit juga yang ogah dirawat di sana, apalagi lahiran disana. Setau saya rumah sakit ini sekarang hanya untuk yang darurat2 saja.
Note: Cerita ini diceritakan pada saya.oleh teman ibu saya yang akhirnya keluar dari RS tersebut dan bekerja bersama ibu saya di posiandu. Membantu memberi penyuluhan ibu hamil dan balita.
Untung malam minggu ,
Ditunggu komen dan vote nya, yu dadah babay...
KAMU SEDANG MEMBACA
PREDATORS | THE WAY YOU SEE THE WAY YOU DO❗ | [On Going]
Horror[ SEDANG DALAM MASA VAKUM + SLOW UPDATE!] #3 on Gosh [26-8-2018] #2 ceritaserem [05-06-2019] [DON'T COPY MY BOOK!] & [CREATE YOUR OWN STORIES] Cover: Oleh Snnaaappe via Photogrid&PicsArt Story Genre : Horror [Nonfiction+True experience] Berisi cerit...