02. SIA-SIA

769 118 60
                                    

MULAI SAAT INI BEBERAPA CERITA DESTINY DI PRIVATE. JADI YANG SUKA SAMA CERITA INI, FOLLOW DULU SEBELUM BACA. ((:

Happy Reading 🌹

➖➖➖

BEL istirahat berbunyi
Andira segera berlari untuk menghampiri kakak kandungnya itu.

Sesampainya di kelas Adrian, Andira bingung harus bertanya kepada siapa.
Karena, Andira sendiri tak mengenal para penghuni kelas kakaknya tersebut.

"Lo! Ngapain lo disini?" tanya Afifa
ketus.

"Aku nyari kak Adrian kak, dia dimana ya?" jawab Andira takut.

"Cari mati?" jelas Afifa kaget dengan nama yang Andira sebutkan tadi. Yang ia tahu, tak ada yang berani berbicara dengan Adrian jika itu tidak penting.

Baginya, itu hanya membuang waktunya saja.

"Ada urusan apa Lo cari dia?" lanjutnya.

"Ini kak, aku tuh ma-"

"Terserah sih ya urusan lo apa, gue pergi dulu." ucap Afifa lalu berbisik...

"Mereka udah datang, belakang lo." Afifa segera berlari masuk kedalam kelasnya, karena ia tak mau berurusan dengan si cowok yang terkenal dingin dan kasar itu.

Dari kejauhan, Andira melihat cowok dengan ketiga cowok lainnya yang diyakini bahwa mereka adalah teman Adrian dan berjalan menuju kelas mereka.

Andira sangat gugup karna mereka semakin dekat, Andira pun tau bahwa Adrian akan sangat marah bila melihatnya, tapi mau dibagaimana kan lagi, tugasnya harus terlaksanakan. Yaitu membawa bekal untuk Adrian.

Ini adalah satu-satunya cara supaya Adrian akan 'melihatnya'

"Ehem, sang pujaan hati menunggu tuhh hahaha," ejek salah satu teman Adrian yakni bernama Rezzy.

"Diam lo!" balas Adrian ketus dan menatap tajam sahabatnya.

"Ehh ampun bos, becanda," Rezzy merangkul Adrian dan dua teman mereka ikut tertawa melihat tingkah mereka.

Tak heran mengapa teman Adrian mengejek Adrian. Karena tak ada satu pun orang tau Andira itu adik kandung Adrian.

Jadi jelas mereka mengira bahwa apa yang Andira lakukan pada Adrian itu karena rasa sukanya seperti gadis lain yang mengidolakan Adrian.

Sedangkan Adrian menatap Andira tak suka.

Tatapannya memiliki banyak arti.

Benci, salah satunya.

Andira pun menatap Adrian dengan senyumannya meskipun ia juga takut.

Baru saja Adrian mau memasuki kelasnya dan berusaha tidak mau menghiraukan Andira, tapi ia dengan terpaksa berhenti.

"Kak Adrian," panggil Andira lembut.

Adrian pun menoleh, wajah datar dan dinginnya yang ia tunjukkan membuat Andira sadar kalau Adrian tidak ingin di ganggu saat ini.
Tapi ia teringat kepada bekal yang ia buatkan untuk kakaknya itu.

"Buat kakak," sambil menyerahkan bekal tersebut.

"Widihh, dibuatin bekal lagi nihh. Mantap dek. Usaha lo besar juga buat deketin Adrian . Meskipun udah berapa kali adrian buang bekal dari lo. Tapi lo nggak pernah menyerah" sahut Rezzy.

"Iyanih! Adrian kali ini jangan dibuang ya," kali ini Tezar berbicara, salah satu dari teman mereka.

Adrian menatap mereka tajam, dan membuat ketiga temannya itu menahan tawa dengan reaksi Adrian.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang