09. PENYELAMAT

655 69 31
                                    

MULAI SAAT INI BEBERAPA CERITA DESTINY DI PRIVATE. JADI YANG SUKA SAMA CERITA INI, FOLLOW DULU SEBELUM BACA. ((:

Happy Reading 🌈

➖➖➖

PAGI ini, Andira tengah sibuk mempersiapkan perlengkapan dan kebutuhannya selama ia berlibur ke Bali.

Selesai memasukkan pakaian dan lainnya kedalam koper, takut ada yang terlupa setelah sampai disana, tak lupa Andira mengecek kembali kebutuhannya.

"Andira udah selesai, tolong bantu Andira bawain koper Andira ya." ucap Andira tersenyum kepada pelayannya.

"Baik, Non." jawab Sigit dengan senang hati, salah satu dari pelayan Andira.

Di depan rumahnya sudah ada kedua orang tuanya menunggunya sejak lima menit yang lalu.

"Udah siap, sayang?" tanya Max.

"Udah pa."

"Yaudah, ayo kita ke bandara. Masih 30 menit lagi pesawat berangkat," ujar Amira mengingatkan.

"Mah, kakak udah tau belum, aku pergi ke Bali?" tanya Andira. Gadis itu masih saja memikirkan kakaknya setelah berkali-kali disakiti dengan perlakuannya.

"Belum, nanti mama pasti bakal kasih tau ke kakak kamu."

"Ayo sayang, nanti kamu ketinggalan pesawat lohh," ujar Max.

"Tapi kakak gimana?"

"Kan mama udah bilang, nanti mama yang kasih tau ke kakak kamu. Gak usah dipikiran ya." Ucap Amira tersenyum, Andira pun mengangguk.
Lalu mereka menuju ke Bandara.

➖➖➖

Sesampainya di bandara, Andira memeluk kedua orang tuanya.
Ia juga tak bisa menyembunyikan rasa sedihnya yang harus berpisah dengan mereka selama beberapa minggu.

Cindy dan Diva pun belum mengetahui mengenai liburannya ke Bali.
Karena, kalau mereka tahu. Pasti kedua gadis itu akan curiga.

"Pokoknya, kamu harus kabarin mama terus ya, kesehatan kamu dijaga, jangan jauh-jauh dari bodyguard kamu, beberapa pelayan juga mama utusin kesana supaya kamu gak kesulitan disana, handphone kamu pegang terus, biar nanti kalau mama telpon, kamu langsung angkat. Dan juga kalau jalan-jalan jangan sendiri, jang-"

"Iya mamaaaa," ucap Andira.

"Tuh! Kumat lagi kan sikap berlebihannya. Andira udah gede tau ma," Sahut Max.

"Pa! Andira kan baru kali ini liburan tanpa kita. Mama kan khawatir." Ujar Amira cemberut.

Mendengar hal itu, Andira menghela napas, "Andira pasti lakuin apa yang mama suruh tadi kok, Andira pasti kabarin mama terus kalau sudah sampai disana. Kan udah ada Om Rizha dan anak buahnya yang bakal jagain Andira. Jangan khawatir ya." Ucap Andira meyakinkan Ibunya.

"Iya ma, Andira udah bukan anak kecil lagi. Dia pasti bisa jaga dirinya sendiri." Ujar Max sambil mengelus rambut putrinya.

"Andira, jangan lupa bawain papa oleh-oleh ya. Papa nggak minta aneh-aneh kok. Cukup bawain bule-bule bening aja, hahahaa." Goda Max kepada Istrinya.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang