03. KEJUTAN UNTUK ANDIRA

656 108 55
                                    

MULAI SAAT INI BEBERAPA CERITA DESTINY DI PRIVATE. JADI YANG SUKA SAMA CERITA INI, FOLLOW DULU SEBELUM BACA. ((:

Happy Reading 🌹

➖➖➖

ANDIRA memasuki area sekolah, kini ia menjadi pusat perhatian siswa yang berada dilingkungan itu.

Seperti biasa, Andira berjalan dengan menundukkan kepalanya, dia semakin tidak percaya diri dengan kejadian yang menimpanya kemarin.

Koridor belum sepenuhnya sepi.
Masih ada siswa-siswi lain yang masih bercengkrama dan berbincang-bincang.
Namun, tatapan mereka tertuju kepada gadis yang menjadi bahan perbincangan mereka.

Sejak kejadian itu, Andira menjadi pusat perhatian sekaligus Trending Topic di sekolahnya.
Berbagai tatapan yang mereka berikan kepada Andira.

Sadar menjadi pusat perhatian, kepala Andira semakin menunduk sangat dalam.
Meskipun dengan suara pelan, Andira dapat mendengar bahwa ia sedang dibicarakan.

"Itukan Andira! masih berani juga dia kesekolah. Itu anak nggak ada malunya kali ya!"

"Eh-eh buruk rupa udah datang buahaha."

"Kalau gue jadi dia ya pasti gue udah urus surat pindah gue hahaha."

Mendengar hal itu, Andira tidak tahan lagi dan segera mempercepat langkahnya.

Dari kejauhan, Andira melihat pintu kelasnya ditutup. Andira bingung, karena masih ada beberapa jam lagi untuk pelajaran dimulai, apakah ibu Tasya, Guru fisikanya sudah masuk?

Dan ketika Andira dengan hatihati membuka pintu...

"Assalamu-"

BYURRR~

Andira kaget bukan main, tubuhnya basah.
Ia melihat keatas, ada sebuah ember yang ditaruh dengan sengaja disana.

Andira menangis, tidak berani bersuara, tubuhnya gemetar. Ia tidak tau masalah apalagi yang menimpanya hari ini.
Bahkan ini masih pagi. Mental Andira tidak cukup kuat untuk menerimanya.

Teman kelasnya yang berada dalam kelas itu memberikan berbagai tanggapan melihat kondisi Andira.

Ada yang merekam kejadian tersebut, ada yang tertawa, dan ada juga yang kasihan tetapi yang mereka lakukan hanya diam.

Andira melihat ketiga gadis itu didalam kelasnya sambil tersenyum senang.

Siapa lagi kalau bukan, Jesica dan kedua dayangnya. Tiara dan Indhy.

Jesica menghampiri Andira yang sedang mematung ditempatnya dan basah kuyup itu.
Jesica menatap tajam Andira. Andira yang tidak berani menatap Jesica lalu dagu Andira di angkat menggunakan tangan Jesica secara kasar.

"Gue didepan lo. Bukan dibawah. Emang lo pikir gue apa, Ha!!" bentak Jesica.
"Ini balasan untuk orang yang nggak mau dengar omongan gue!"
"Ini balasan untuk orang yang masih dengan beraninya mendekati Adrian!"

"Kak, aku tuh cuma-" ucap andira terpotong, dan...

PLAK!!

Lagi-lagi Jesica menampar Andira.

Suasana semakin tegang.
Tidak ada yang berani bersuara.
Dayang-dayang Jesica, Tiara dan Indy tersenyum puas.

"Siapa yang suruh lo buat potong bicara gue?!" bentaknya lagi.

"Tiara, Indy. Keluarin yang gue suruh beli tadi!" perintah Jesica.

Dengan segera Indy dan Tiara melaksanakan tugasnya dan mengeluarkan Tepung dan Telur.

Andira melihat itu menjadi sangat takut. Ia takut bahan-bahan itu untuk Andira. Siswa didalam kelas itu juga kaget dengan aksi Jesica dan teman-temannya.

"Jes, parah lo. Ini tuh masih pagi. Lo mau bikin anak orang menderita? Ini kelas bukan cuman ada Andira! Ada kita juga. Bisa-bisa kelas bau gara-gara bahan lo itu." sahut Fatur, si cowok berkacamata.

"Diem atau gue patahin kacamata lo?" ancam Jesica.

Cowok itupun mengalah dan kembali duduk ditempatnya. Jesica memberi kode kepada temannya.
Kedua temannya pun mengerti, dan..

"KEJUTANNN!!!" kata Tiara dan Indy dengan bahagia. bahkan hari ini bukan hari ulang tahun Andira untuk diberi sebuah kejutan. Andira dilempari Tepung dan telur busuk.

Andira menangis mengasihani nasibnya, apakah menyiram Andira dengan air saja tidak cukup bagi mereka ?

Teman sekelas Andira hanya menatap Andira dengan kasihan.

"Ini belum seberapa, kalau Lo masih dengan beraninya deketin Adrian, liat aja! Apa yang gue lakukan bakal lebih parah dari ini!" ucapnya penuh amarah dan Andira hanya bisa menunduk. Ia mau melawan tapi tidak punya cukup keberanian untuk itu.

"Girlss, ayo pergi!" ajak Jesica kepada kedua temannya.

"Babay Andira, happy birthday ya hahaha." ucap Tiara.

"Dir, jangan dekat-dekat sama kita dan teman sekelas lo. Lo bau, ewww." ucap Indy dengan ekspersi jijiknya .

Setelah mereka meninggalkan kelas, Andira menatap teman kelasnya tak percaya. Andira kecewa karena tidak ada satupun orang yang mau
menolongnya. Andira pun pergi meninggalkan kelas.

Sepanjang perjalanan lagi-lagi Andira menjadi pusat perhatian. Mereka menatap Andira dengan tatapan sulit di definisikan.

"Itukan Andira ya, ih kasian banget pagi-pagi udah dibully."

"Kasian juga dia tapi mau dibagaimana kan lagi . Itu anak harus diberi pelajaran juga."

"Lengkap sudah Andira, si buruk rupa dan bau hahaha."

Kalimat terakhir cukup menyakitkan hati Andira, benarkah? Dia hanyalah gadis si buruk rupa dan bau?

Rasanya ia ingin dirumah sekarang.

Punya wajah buruk rupa, memiliki kakak kandung yang amat sangat membencinya, dan jadi bahan bully disekolah.

Lengkaplah penderitaan Andira..


😌

Nwd

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang