17. BACK

130 10 3
                                    

"Beberapa hari ini kok kalian berdua aja? Mana si buluk?!" tanya Indhy dengan sinis.

"Jangan panggil Buluk, BURUK RUPA DONGGG!!!" sambung Jesica dan mereka tertawa puas.

Cindy mengangkat satu alisnya, "Apa sih lo?! Gajelas."

"Dihhh, santai dongg!"

Cindy bangkit dari duduknya, "Kita sama sekali gaada masalah dengan kalian! So, jangan cari-cari masalah," ucapnya dengan tenang.

Jesica maju selangkah, "masalahnya, temen lo yang cari masalah sama gue!"

Siswa-siswi yang ada dikantin menyaksikan perang dingin itu. Cindy seakan paham siapa yang dimaksud Jesica,

Diva yang sedang makan, langsung menghentikan aktivitasnya, "Ndy, udahlaahh. Gausah di ladenin orang kayak mereka." ucapnya, lalu tatapannya beralih pada cewek yang dibelakang Jesica.
"Lo juga! Kenapa gabung sama Geng Curut ini si?!!" ucapnya pada Lisa, sepupunya.

Lisa melototkan matanya, "Lah terserah gue!"

Saat situasi memanas, Adrian dan teman-temannya datang.

Siswa-siswi yang tadinya menyaksikan perang dingin itu, kini fokus terhadap Adrian dan teman-temannya.

Mereka membuat hati para siswi dikantin meleleh.

Terlebih lagi Jessica yang amat sangat menyukai Adrian, ia langsung meninggalkan Cindy dan Diva begitu saja dan menghampiri pujaan hatinya.

Adrian melihat Jessica ingin menghampirinya seketika berdiri dari tempat duduknya.

Ia sangat malas berurusan dengan orang seperti itu.

"Baby! Ih, aku baru dateng kok kamu udah mau pergi sihh," kata Jessica dengan wajah cemburutnya.

"Males ketemu lo."

Reyhan, Tezar dan Rezzy mati-matian menahan tawanya.

"Kok kamu gitu sih sama aku?" ucap Jessica.
"Kamu belum makan kan? Aku pesenin ya, nanti aku suapin pokoknya."

Lagi, lagi Reyhan, Tezar, dan Rezzy memasang ekspresi jijiknya, seperti ingin memuntahkan sesuatu 🤢

Adrian menghembuskan nafasnya, "Bisa gak sih lo gak usah ganggu hidup gue? Ini nih, yang bikin gue makin males ke kantin!"

Mereka yang menyaksikan itu mati-matian menahan ketawanya.
Bahkan Cindy dan Diva tak segan-segan tertawa terbahak-bahak.

"Heh, apa lo ketawa!" ucap Lisa dengan mata melotot nya.

"Syukurin lo! Hahaha...," Cindy tak kuasa menahan ketawanya.

"Makanya, jadi cewek jual mahal dikit dong? Murah amat." sambung Diva lagi.

Jesica yang sedang menahan malu itu langsung menghampiri Cindy dan Diva dengan emosinya, "Sekali lagi lo ngomong gua kek gitu, gua jambak rambut lu!"

"Dih apa lo!"
"Lo pikir kita takut, HAH!!" tantang Cindy dan Diva.

"Berani ya lo sama gua!" Jesica mulai mengangkat tangannya, ingin menarik rambut mereka. Tapi, ketiga temannya menahannya, "Apasih kalian! Jangan tahan guaa!" ucapnya emosi.

"Jes, udah. Bu ratna udah masuk tau."
"Iya jes, entar kita dihukum lagi."

Jesica menatap tajam kedua gadis itu, "Awas ya kalian, urusan kita belum selesai!"

"Nyenyenyenye...," ejek mereka. 👅

~~~

Andira menarik kopernya, ia sudah sampai dibandara, Soekarno Hatta, Indonesia. Dan langsung disambut oleh ketiga pengawalnya.

Pengawal yang satu membawa barang-barang Andira, dan yang satu lagi membukakan pintu Mobil untuknya.

Padahal, sebelum mereka hendak membantunya, ia melarang mereka membantunya. Karna, kopernya tidak terlalu berat dan menyusahkannya.
Namun, pengawal itu menolak dengan alasan, jika Tuan Max tau pasti mereka akan dimarahi.
Mau tak mau, Andira menerimanya.

Setelah sampai didalam mobil, Andira langsung disambut hangat oleh Pak Tatang, sopir pribadi keluarga mereka yang sudah bekerja selama 15 tahun lamanya.

"Halo non Andira, gimana liburannya Non? Pasti asik ya?" Sapa pak Tatang.

"Halo pak, iya nih. Seru banget malah, pak Tatang gimana kabarnya? Sehat kan?"

Pak Tatang mendengar itu tersenyum, "Alhamdulillah sehat, Non."

"Ini aku ada oleh-oleh buat pak Tatang dan Bik Mutma. Semoga suka ya."

Mata pak Tatang berbinar-binar, hatinya tersentuh melihat bosnya ini sangat baik yang sudah memikirkan para pekerjanya dirumah. Jarang ada bos sebaik itu.

Sifat Andira yang ramah dan lembut membuat para pekerja dirumahnya tidak sungkan untuk untuk menegur atau berbincang dengannya.
Terlebih Bik Mutma dan Pak Tatang yang bisa dibilang Senior dirumahnya karna mereka yang paling lama bekerja dirumah Andira.

"Waahh, makasih Nona." ucapnya.

"Sama-sama pak, yaudah aku udah gasabar nih sampai rumah. Kangen banget sama mama papa,"

"Siap meluncur, Non!"

~~~

Sesampainya dirumah, Andira langsung disambut oleh Mama Papanya dan langsung memeluk gadis kesayangan mereka.


"Gimana? Seru gak di Bali?" tanya Amira, ibu Andira.

"Seru dong, Mah! Andira dapat teman baru juga. Dia yang ajak aku jalan-jalan di Bali." Andira bersemangat.

"Oh, si anak cowo itu ya?" Max kini bersuara.

"Loh, papa tau dari mana?"

Max tersenyum, "Iyalah, papa tau semuanya sayang. Apapun yang kamu lakukan di Bali pasti pengawal kamu bilang ke papa." Ucapnya sambil mengelus rambut putrinya.

Andira mengangguk mengerti, "Makasih ya Ma, Pa. Selama liburan kalian ga pernah biarkan Andira kesulitan apapun. Apalagi Vilanya, Andira suka banget." ucapnya dengan bahagia.

"Anything for Princess nya Mama dan Papa." Balas mereka.





Nah ini aku udah update ya.
Jangan Lupa Vote ☺️ #Destiny17

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang