part kali ini dibuat khusus untuk menjawab requestnya choikimlee-s tentang hadiah paling istimewa yang pernah jihoon kasih untuk riri.
hope u guys like it!💖
______________
aku sama jihoon itu kenal sudah sejak smp. kita temenan baik, layaknya temen tanpa perasaan lebih.
sejak hari pertama kenal pun, jihoon udah baik banget. dia selalu bawa makanan lebih kalau mau makan di depan temennya supaya temennya juga bisa ikut makan.
nggak jarang, jihoon yang sering ditinggal ayahnya dinas keluar kota, juga bawa oleh-oleh dari ayahnya buat semua temen deketnya, termasuk aku. walaupun cuma sekedar permen cokelat, itu tetep berharga, kan?
sejak resmi jadi pacar, jihoon jadi lebih sering bawain sesuatu buat aku. entah itu cuma sekedar bawa porsi bekal makanan lebih, sampai beliin barang-barang kalau kita lagi jalan bareng atau emang jihoon lagi pengen.
kayak sekarang contohnya,
"good morning, world!" sapa jihoon saat memasuki kamarku. aku yang awalnya tengah fokus mengerjakan laporan praktikum, harus membagi fokusku pada jihoon yang gabut.
iya, cowokku ini pasti gabut. makanya dateng ke rumahku tanpa bilang-bilang dulu. tapi aku seneng, soalnya dia bawa jajanan pasar dan milktea kesukaanku.
"hai juga. kamu nggak ada kerjaan?"
jihoon yang baru selesai melepas jaket bombernya, menumbangkan diri ke kasurku yang spreinya baru saja kurapikan beberapa jam lalu. dasar gak tau malu.
"nggak ada. lagi frng... free," jawab jihoon sambil ngulet. kakinya dilurusin dan bikin selimut biruku acak-acakan.
seperti yang kuduga, cowokku ini pasti nggak ada kerjaan. jadi, sebagai pacar yang baik, aku minta waktu lima belas menit untuk menyelesaikan tugas laporanku sebelum menemaninya.
tapi mana bisa jihoon disuruh tunggu.
"takoyakinya keburu dingin loh!"
"chatimenya aku kasihin minri aja ya?"
"riri! takoyakinya manggil-manggil kamu nih, ri!"
"riiiii, cepetan dong. sebelum chatimenya aku banjurin ke laptopmu!"
ampun deh. padahal setengah dari waktu yang kuminta aja belum lewat.
aku akhirnya menyerah. yaudah, laporan praktikum masih bisa diselesaikan nanti sore atau malam. sekarang biar kuturuti dulu apa maunya rubah kecil ini sebelum kamarku makin berantakan atau laptopku beneran dibanjur milktea.
"tunggu disini, aku bawa piring, sendok, sama tisu dulu," ujarku lalu berlalu keluar kamar untuk turun ke lantai satu.
"siaaaaap!" jawab jihoon kegirangan. dapat kulihat cowok itu akhirnya turun dari kasurku dan merapikan sprei dan selimut yang tadi dibuat berantakan olehnya.
syukur deh, biasanya nggak tau diri dan malah bikin bagian lain dari kamarku berantakan. untung pacar, untung galak.
kembali ke kamar dengan piring, sendok, garpu, dan beberapa lembar tisu beberapa menit setelahnya, aku dibuat kaget dengan jihoon yang duduk di hadapan meja belajarku.
bukan itu masalahnya, karena yang jadi masalah adalah, "JIHOOOOON! KAMU NGAPAIN PEGANG-PEGANG DIA?!"
jihoon dibuat kaget dengan jeritanku. sedetik kemudian, dia beranjak dari kursiku dan duduk di karpet, di hadapan bungkusan makanan yang dibawanya pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ii. matchalatte; woozi
Hayran KurguBuku kedua dari cerita perbucinan-nya Lee Jihoon dan Choi Riri [!] nonbaku; alternative-universe; lowercase; tidak sesuai EBI