HOW XVI

127 24 0
                                    

Bicara soal percaya, tanyakan pada diri sendiri, yang masih suka berkhianat.

Kupikir takkan ada yang datang sepagi ini ke ruang magic, tapi Zach datang ke sana karena tahu bahwa aku akan melakukan kesalahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kupikir takkan ada yang datang sepagi ini ke ruang magic, tapi Zach datang ke sana karena tahu bahwa aku akan melakukan kesalahan. Ia tahu sejak saat ia menatapku di ruang Magic pada hari uji coba itu.

Yeah, tentu saja. Hal itu menjelaskan mengapa ia memberiku tatapan 'aku tahu kau adalah masalah'.

Dan ia tidak mencegahku sebelum semua ini terjadi. Ia tidak mencegahku untuk melihat sejauh apa aku mampu melangkah. Tapi aku melakukan kesalahan dengan tidak membicarakan hal ini kepada siapapun. Terutama Zach. Hanya karena aku tidak yakin bisa menolong diriku dan dirinya, aku bungkam. Aku tidak percaya. Bukan padanya. Tapi pada diriku sendiri. Jika Zach tidak mau menerima bantuan Mr. Zayek, apa aku bisa membantunya?

Aku takut berada di dalam kesulitan itu. Tapi Zach tetap membantuku meskipun ia tahu bahwa aku ragu untuk menerima tawaran ini. Dan hal itu membuatku merasa bersalah lebih daripada apapun.

"Aku sungguh-sungguh minta maaf, Zach," gumamku. "Maaf karena tidak percaya."

Zach mengangguk, "Bukan apa-apa. Semuanya juga sudah terjadi, ini pelajaran yang bagus untukmu. Bukankah begitu?"

"Kau tetap membantuku. Aku... aku--"

"Kau tidak perlu melakukan apapun," kata Zach. "Jangan membantuku hanya karena kau merasa bersalah atau tidak adil padaku."

Aku menatapnya cemas, "Zach, kumohon... biarkan aku membantumu. Setidaknya jika aku tidak bisa membantu diriku sendiri, mungkin aku bisa membantumu."

"Benarkah?" Ia memiringkan kepalanya. "Jika kau berpikir seperti itu sejak awal, kita tidak akan ada di tempat ini sekarang."

Aku menutup mataku dan menggeleng, "Jangan. Aku tidak mau kehilanganmu juga, Zach. Kumohon, maafkan aku."

Aku tidak ingin kehilangan lagi. Setelah Laine, jangan Zach. Seperti dulu, setelah Rachel, akupun kehilangan Nadine.

Zach menepuk kepalaku pelan, "Tidak apa-apa, Kalia. Kau tidak akan kehilangan siapapun lagi. Aku janji."

"Tapi--"

"Zachary Maireleto, Kaikala Sorcha, kalian berdua pasti punya penjelasan mengenai keberadaan kalian di sini. Dan oh, hilangnya beberapa ramuan di laboratorium."

Aku berbalik dan melihat Miss Walter bersedekap dada tak jauh dari tempat kami berdiri. Entah bagaimana ia bisa mencari kami sampai ke hutan ini. Yang kutahu, kami pasti berada di dalam masalah besar sekarang ini.

 Yang kutahu, kami pasti berada di dalam masalah besar sekarang ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Did I Die?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang