Kali ini Yoojung menunggu pasangan nya dengan bermain ponsel, yang dia lakukan hanya men-scrool layar handphone nya kebawah, sekedar melihat-lihat agar tidak bosan. Dan entah kenapa kelasnya menjadi lebih sepi, padahal sebelumnya sangat berisik karena semua mulut manusia yang ada dalam kelas itu terbuka.
Sekarang Yoojung sedang sibuk stalking official Instagram dari Seventeen. Melihat-lihat wajah ke 13 pria tampan yang sekarang akan jadi list pacar sementara nya. Sebenarnya Yoojung tak habis pikir bagaimana kejadian seperti ini terjadi padanya, tapi sekali lagi Yoojung memilih banyak bersyukur karena di beri kesempatan besar seperti ini. Kapan lagi dia bisa berkencan dengan idol Korea idamannya, apalagi mereka tampan. Semua wanita mungkin ingin menjadi seperti Yoojung.
Tapi kegiatan stalkingnya harus berhenti karena tiba-tiba pengeras suara di dalam kelasnya berbunyi, memperdengarkan suara merdu seorang pria.
"Perhatian! Untuk Choi Yoojung kelas 12 IPA 2 diomohon untuk segera ke aula. Latihannya akan dimulai sebentar lagi".
"Hee? Choi Yoojung? Yang mana? Anak siapa? Kok kayak kenal?", Yoojung seketika beralih ke mode cengo.
Yah.,, Gimana enggak. Dia itu tipe siswa yang jarang banget dipanggil dari pengeras suara. Soalnya dia bocahnya emang nggak terlalu menonjol sebagai siswa. Paling-paling kalau dia dipanggil pun itu karena tunggakan bulanan nya, karena uang yang diberikan ibunya sering dia tilapkan untuk kebutuhan fangirlnya. Uangnya biasanya dia tabung untuk membeli album idol kesukaannya atau untuk membeli lighstick seken fandomnya.
"Jung?!lu budeg apa gimana sih? Nama Lo dipanggil noh dari tadi", Doyeon yang entah kapan muncul itu menganggetkan Yoojung yang masih me-refresh otaknya.
"Hah!?! Lo siapa? Gua apa? Ini dimana?", Kagetnya saat Doyeon muncul dari arah belakang nya.
"Nggak kenal...bukan temen gua beneran", Doyeon pergi begitu saja, tidak perduli dengan ke goblokan temannya itu.
Sebenarnya Yoojung masih bingung, tapi dia lebih memilih ke aula untuk memastikan kenapa namanya sampai dipanggil-panggil, walaupun saat berjalan kesana pikirannya dipenuhi opsi-opsi yang membuat Yoojung parno sendiri.
Saat sampai di aula,, ternyata lumayan banyak orang disana, para siswa dan siswi berkumpul dan mata mereka tertuju pada panggung aula yang disana terdapat seorang pria sedang mengetes sebuah mic. Dia berseragam sama seperti Yoojung.
Yoojung sedikit terpana dengan keramaian aula tersebut, terlebih pada pria yang berdiri di tengah panggung.
"Dokyeom?", Gumam Yoojung saat tahu siapa pria itu. Yoojung seketika mengumbar senyum nya.
Pria itu, Dokyeom yang tadinya fokus pada mic kini menatap ke pintu aula yang menampakkan gadis yang memiliki tinggi badan minimal, orang yang sedari tadi dia tunggu.
"Jung", panggil nya lirih, tapi karena dia tidak sadar kalau sedang memegang mic yang berada tepat didepan mulutnya, suaranya malah terdengar menggelegar membuat semua orang yang ada di aula menoleh, mengikuti arah padahal Dokyoem.
Seluruh atensi orang yang berada di aula itu kini tertuju pada Yoojung yang kini tengah tersenyum canggung sambil menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.
"Ehehehe.....kenapa gua dipanggil?", Yoojung dengan cengiran nya makin membuat dirinya semakin canggung.
Sedangkan pria yang tadi dipanggil Dokyeom oleh Yoojung, tersenyum gemas melihat ke kaku-an Yoojung. Terlihat lucu dimatanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thirteen First Kiss (With Seventeen) -10 Minutes [✔]
FanfictionCOMPLETED ✔ "hidup gua gini banget yah, jangankan ciuman.. pacaran aja gua belum pernah" - Yoojung "aku kabulkan satu permintaan" - Mimi peri :')